Dinamika Hidrosfer
123
Contoh landas kontinen yang terdapat di negara kita, antara lain landas kontinen Asia Paparan Sunda dan landas kontinen Australia
Paparan Sahul.
b. Lereng Samudra Continental Slope
Lereng samudra adalah zone peralihan antara paparan dan
wilayah laut dalam atau dasar Samudra. Topografi continental slope didominasi oleh lereng yang sangat curam dengan kedalaman antara
200–1.800 m. Kemiringan lereng benua umumnya berkisar antara 5° atau lebih.
c. Dasar Samudra Ocean Floor
Dasar samudra adalah zone dasar Samudra yang dalam dan
merupakan wilayah terluas di muka Bumi, yaitu sekitar 59 dari seluruh permukaan Bumi. Kedalaman dasar Samudra lebih dari 1.800 meter
sebagian besar topografi dasar samudra merupakan wilayah yang datar.
d. The Deep
The deep adalah cekungan-cekungan yang sangat dalam di
dasar samudra. Pada umumnya, topografi the deep adalah berupa lubuk basin dan palung trench dan trough. Lubuk laut adalah
bentukan dasar samudra berupa cekungan yang relatif hampir bulat, yang terjadi akibat peme rosotan muka Bumi karena adanya tenaga
endogen. Contoh lubuk laut di perairan Indonesia antara lain basin Banda, basin Sulu, dan basin Sulawesi.
Palung adalah bentukan dasar samudra yang bentuknya
menyerupai parit memanjang dan sangat dalam. Sebagian besar palung laut terletak pada pertemuan lempeng samudra dan benua
subduction zone. Perbedaan antara trench dan trough terletak pada bentuk lembahnya. Trench memiliki bentuk lembah yang menyerupai
huruf V, sedangkan trough menyerupai huruf U. Beberapa contoh palung laut yang terdapat di muka Bumi antara lain sebagai berikut.
1 Palung Jawa, sebagai akibat pertemuan lempeng Benua Eurasia
dan Samudra Indo-Australia. 2 Palung Mindanao Palung Filipina, sebagai akibat pertemuan
lempeng Benua Eurasia dan samudra Pasifik. 3 Palung Tonga-Kermadee di Kepulauan Fiji, sebagai akibat
pertemuan lempeng Pasifik bagian Selatan dengan lempeng Fiji.
Paparan Sunda merupakan paparan benua continental shelf yang
terluas di dunia meliputi 1,8 juta km
2
. Paparan ini menghubungkan pulau-pulau Jawa, Kalimantan, dan
Sumatra dengan daratan Asia, dan mencakup antara lain Laut Cina,
Teluk Thailand, Selat Malaka, dan Laut Jawa.
Sumber: Laut Sumatra, 1986
Geografika
Gambar 5.11 Relief Dasar Laut
Ilustrasi relief dasar laut
Sumber: Grolier Science Library Planet Earth, 2004
Ngarai samudra Paparan samudra
Lereng samudra Dataran abyssal
Gunung laut Palung
Palung tengah samudra
124
Geografi: Membuka Cakrawala Dunia untuk Kelas X Gelombang laut
Selain bentukan-bentukan dasar laut tersebut, masih terdapat lagi relief yang biasa kita jumpai di dasar samudra, misalnya ambang
laut, pematang tengah samudra, submarin canyon dan gunungapi dasar laut. Ambang adalah relief dasar laut berupa punggungan
bukit yang memisahkan dua wilayah laut dangkal, seperti ambang Laut Sulu, dan ambang Selat Gibraltar. Pematang tengah samudra
adalah jalur punggungan yang bentuknya memanjang di sepanjang zone pemisahan dua buah lempeng samudra zone divergensi.
Pematang tengah samudra ditandai dengan keluarnya magma dari dalam astenosfer membentuk jalur gunungapi dasar laut yang
dikenal dengan istilah lingkaran api ring of fire, seperti di tengah Samudra Pasifik dan Atlantik.
Submarine canyon adalah alur-alur ngarai yang terletak di
kawasan paparan benua, yang dahulunya diperkirakan merupakan lembah sungai paparan tersebut masih berupa kawasan darat. Contoh
submarin canyon terdapat di Selat Karimata dan Laut Jawa yang dahulunya merupakan wilayah paparan sunda.
3. Gerakan Air
Laut
Air laut adalah massa zat yang mudah bergerak dari suatu tempat ke tempat lainnya. Banyak faktor yang mempengaruhi gerakan air
laut, seperti adanya angin, perbedaan kerapatan air, dan perbedaan kadar garam. Gerakan air laut terdiri atas gelombang, arus, dan
pasang surut.
a. Gelombang
Gelombang merupakan bentuk gerakan air laut yang paling umum dan mudah kita amati. Seseorang yang sama sekali tidak mengerti ilmu
kelautan pun dapat dengan mudah menunjukkan gelombang laut. Namun jika ditanya apakah gelombang laut itu? Bagaimana proses
terjadinya? Faktor-faktor apa saja yang mem pengaruhi gelombang laut? Tentunya pertanyaan-pertanyaan tersebut memerlukan
jawaban yang lebih mendalam.
Sumber: Microsoft Encarta Premium DVD , 2006
Dilihat dari kedalaman lautnya, perairan Indonesia pada garis
besarnya dapat dibagi dua, yakni perairan dangkal berupa
paparan dan perairan laut dalam. Kompleksnya topografi dasar laut
Indonesia disebabkan di kawasan ini berbenturan atau bergesekan
empat lempeng litosfer yakni lempeng Eurasia, Filipina, Pasifik,
dan Samudra Hindia-Australia.
Sumber: Laut Nusantara, 1986
Geografia
Gambar 5.12 Gelombang Laut
Gelombang salah satu gerakan air laut menjadi kajian dinamika hidrosfer.
Gelombang laut dapat didefinisikan sebagai suatu proses turun naiknya molekul-molekul air laut, membentuk puncak, dan lembah.
Secara umum, gerak gelombang laut terbentuk karena adanya pengaruh angin, terutama berhubungan dengan hal-hal berikut.
1 Kecepatan angin, semakin kencang angin bertiup semakin besar
gelombang laut yang ditimbulkannya. Selain itu, kecepatan angin juga berpengaruh terhadap panjang gelombang dan cepat
rambat gelombang.
2 Lamanya angin bertiup, semakin lama angin bertiup gelombang
semakin besar.
3 Fetch, yaitu daerah yang terkena pengaruh gerakan angin.
Semakin luas fetch, gelombang yang terbentuk memiliki panjang gelombang lebih besar.