Batuan Sedimen Dinamika Perubahan Batuan B. Dinamika
42
Geografi: Membuka Cakrawala Dunia untuk Kelas X
Salah satu bentuknya akan membentuk batuan sedimen evaporit. Batuan sedimen ini terjadi akibat adanya penguapan
dari larutan yang mengandung bahan baku dari batuan tersebut. Syarat terbentuknya batuan evaporit adalah sebagai
berikut. a Adanya wilayah perairan yang mengandung larutan
kimia cukup pekat seperti larutan garam. b Wilayah perairan tersebut merupakan kawasan yang
tertutup seperti danau atau laut yang tidak berlepasan laut di pedalaman benua. Akibat proses penguapan
akan terjadi proses penambahan unsur-unsur yang terkandung dalam larutan tersebut.
c Tingkat penguapan sangat tinggi, sehingga terbentuk endapan dalam jumlah yang banyak untuk membentuk
batuan sedimen evaporit. Contoh batuan sedimen evaporit antara lain gips, anhidrit, dan batu garam.
2 Proses tidak langsung. Pembentukan batuan baru yang dibentuk dalam waktu yang relatif lama dan mendapat
pengaruh dari bahan-bahan organik. Contohnya, sedimen batubara. Batubara adalah jenis batuan sedimen yang
terbentuk atas unsur-unsur organik berupa sisa-sisa tumbuhan terutama sejenis pakis. Pada saat tumbuhan mati,
dengan cepat tetumbuhan tidak sampai lapuk. Akibat suhu dan tekanan tinggi dalam waktu yang sangat lama, sisa
tumbuhan berubah menjadi endapan batubara.
2 Berdasarkan Tenaga Pengendapan
Berdasarkan tenaga pengendapannya, batuan sedimen dibagi ke dalam empat jenis, yaitu sebagai berikut.
a Endapan aeolis atau aeris. Proses pengendapan material-material
batuan yang dihasilkan dengan bantuan tenaga angin, contoh nya barchan
.
b Endapan aquatis. Proses pengendapan material-material batuan
yang dihasilkan dengan bantuan tenaga air, contohnya delta.
c Endapan glasial. Proses pengendapan material-material batuan
yang dihasilkan dengan bantuan tenaga es. Proses ini hanya terjadi pada wilayah pegunungan tinggi. Contoh yang paling
jelas adalah gletser. Gletser bergerak sangat lambat karena dipengaruhi oleh
gaya beratnya sehingga menimbul kan kekuatan maha besar untuk menggerus sebuah bentang lahan. Hasil penggerusan
gletser dapat terlihat dari alur gerakannya, antara lain jalur yang dilaluinya sangat lebar, membentuk huruf V, dan membentuk
lubang yang sangat dalam disebut cirques, serta mengiris seluruh lahan yang dilaluinya. Gletser juga membawa reruntuhan batuan
dalam jumlah besar yang dipecahakan oleh es dari pegunungan dan mengendapkan material tersebut menjadi bentuk-bentuk
besar disebut morains.
d Endapan marine. Proses pengendapan batuan yang dihasilkan
dengan bantuan gelombang air laut. Air laut yang sampai ke daratan atau pantai membawa berbagai material hasil pengikisan
dalam terjadinya gelombang. Material ini kemudian diendapkan di daratan dan membentuk sebuah bentang lahan baru, misalnya
gosong pasir
.
3 Berdasarkan Tempat Pengendapan
Berdasarkan tempat pengendapannya, batuan sedimen dibagi ke dalam lima jenis, yaitu sebagai berikut.
Sumber: Energi Masa Kini Batu Bara, 1987
Gambar 3.4 Batu Bara
Batu bara terbentuk dari pengendapan sisa-sisa tumbuhan dan bahan-bahan
organik dalam waktu yang lama.
Cirques Morains tengah Morains
samping
Morains ujung
Sumber: Kamus Visual, 2004
Gambar 3.5 Cirques dan Morains
Bentukan Cirques dan Morains dalam sebuah gletser.
Batuan dan Tanah
43
a Sedimen terisentris. Jenis batuan sedimen yang diendapkan
di daratan yang dipengaruhi oleh tenaga air, es, dan angin. Hasil dari proses ini akan menghasilkan sebuah bentukan lahan
baru.
b Sedimen marine. Jenis batuan sedimen yang diendapkan di laut,
pada umumnya banyak mengandung mineral karbonat kapur. Batuan ini terbentuk dari sisa-sisa cangkang hewan laut, seperti
moluska , alga, dan foraminifera. Batuan karbonat terbentuk di
lingkungan laut dangkal. Contoh sedimen karbonat antara lain batu gamping, dolomit, dan kalkarenit.
c Sedimen limnis. Batuan sedimen yang diendapkan di danau
atau rawa yang banyak mengandung unsur-unsur organik.
d Sedimen fluvial. Batuan sedimen yang diendapkan di sekitar
wilayah sungai dan merupakan akumulasi dari berbagai pengerjaan air sungai. Sedimen fluvial banyak ditemukan di wilayah hilir atau
muara sungai, di mana aliran air sudah melambat, contohnya delta.
e Sedimen glasial. Batuan sedimen yang diendapkan di ujung
pengerjaan sebuah massa es. Contohnya iceberg. Iceberg merupakan bongkahan es yang besar di ujung sebuah gletser dan me ngapung
di laut. Es yang pecah tersebut disebut pemahatan. Fenomena ini sering terjadi ketika ombak atau gelombang meng gerakkan
lapisan es naik atau turun, khususnya pada musim panas, ketika bongkahan es melemah.