Digital Forensic Security. Renstra Deputi Bidang TIEM Tahun 2015-2019

LAKIP TIEM TAHUN 2016 Bab II - 29 instalasi Data Center berteknologi komputasi awan, mulai dari IaaS dan PaaS, mulai tahun ini fokus pengembangan akan diarahkan pada implementasi layanan Software as a Service SaaS. Dalam rangka peningkatan efisensi terhadap investasi dan kemudahan konsolidasi data dari sistem aplikasi e-government, Data Center BPPT yang akan dilengkapi dengan Sistim Layanan Bersama dapat digunakan secara kolektif untuk keperluan tersebut. Untuk menjaga keamanan data BPPT akan membangun infrastruktur Certificate of Authentication yang merupakan bagian dari IT security guna menjamin keabsahan laman web layanan pemerintah. Indikator untuk kegiatan ini adalah jumlah layanan teknologi infrastruktur data center untuk Certificate Authority CA. Layanan teknologi infrastruktur data center untuk CA yang dimaksud dalam hal ini adalah layanan-layanan TIK berbasis IT security. Pengembangan government CA Gov-CA diharapkan menjadi cikal bakal implementasi Public Key Infrastructure PKI di Indonesia. Bekerja sama dengan Kemenkominfo dan instansi terkait lainnya dalam konteks penyediaan solusi, IPTEKnet akan mulai membuat prototipe country level root CA untuk menjawab tren kebutuhan sertifikat enkripsi yang terus meningkat akhir-akhir ini. Layanan Teknologi infrastruktur Data Center untuk Cloud Computing dan Certificate AuthorityCA Kegiatan ini adalah wadah untuk pelayanan teknologi yang diberikan oleh BJIK kepada seluruh masyarakat meliputi layanan teknologi infrastructure Data Center Infrastructure-as-a-ServiceIAAS, layanan pengembangan dan pemanfaatan perangkat lunak Software-as-a-serviceSAAS maupun layanan pembuatan Certificate digital untuk pengamanan situs WEB pemerintah maupun UKM dalam rangka e-government dan e-business. Kegiatan-kegiatan ini akan dibiayai oleh LAKIP TIEM TAHUN 2016 Bab II - 30 mitra melalui Penerimaan Negara Bukan Pajak PNBP maupun aktivitas pendampingan swakelola. Pengembangan arah bisnis baru ini diharapkan akan mengganti secara bertahap layanan pengadaan bandwidth sebagai Internet Service Provider ISP yang merupakan layanan balai IPTEKnet sejak awal berdirinya. Keberterimaan bisnis baru ini akan ditunjang oleh akreditasi ISO 9000:2001, ISO 27001, Tier-3 Certification dari Uptime Institute, atau TIA-942 Data Center, serta sertifikasi personelnya. Cluster System Framework e-Services Innovative e-Services berbasis identifikasi dan atau sertifikat elektronik Dalam kegiatan ini dilaksanakan pengkajian, pengembangan dan implementasi berbagai layanan pemerintah berbasis elektronik. Dengan tujuan adalah mendekatkan, mempermudah dan melaksanakan secara efisien berbagai layanan pemerintah pada masyarakat. Dalam kegiatan ini dikembangkan berbagai perangkat lunak e-Pemerintahan, e-Pemilu, e-Kesehatan, e-Pendidikan dan berbagai aplikasi lainnya. BPPT melakukan kajian, pengembangan dan implementasi prototipe pilot project yang pada sistem produksi implementasi realnya akan dilaksanakan oleh kementrian institusi yang berwenang pada sektornya dengan didampingi oleh industri nasional. System Intelligent Computing Kegiatan ini mewadahi berbagai pengkajian dan pengembangan teknologi yang tidak selalu bersifat komersial akan tetapi strategis bagi negara. Seperti pengembangan teknologi korpus bahasa yang berguna dalam pengembangan teknologi speech-to-speech translation, maupun teknologi biometrik yang digunakan dalam sistim keamanan data maupun pengamanan lokasi. Disamping LAKIP TIEM TAHUN 2016 Bab II - 31 itu masih juga terdapat berbagai teknologi maju baru yang penerapannya secara komersial masih membutuhkan pematangan dan waktu yang cukup lama. Gambar 3. Kurva Teknologi Maturity CLUSTER: IT Supporting Pengujian, Inspeksi dan Sertifikasi Peralatan TIK Merupakan kumpulan kegiatan untuk penguatan kelembagaan dan operasional sebagai lembaga audit inspeksi dan laboratorium uji, termasuk di dalamnya adalah kegiatan-kegiatan untuk pengembangan Rencana Standar Nasional Indonesia dan sertifikasi personil Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi, Akreditasi laboratorium serta Pusat.

2.2.5.2. Indikator Kinerja Program Bidang Teknologi Elektronika

Sasaran program di bidang Elektronika mengikuti cascading gambar 4 seperti terlihat di bawah : LAKIP TIEM TAHUN 2016 Bab II - 32 Gambar 4. Cascading impact, outcome dan output Bidang TE Sasaran Program Bidang Elektronika adalah meningkatnya inovasi dan layanan teknologi elektronika dalam mendukung terlaksananya konektivitastransportasi udara dan laut, pengembangan serta implementasi teknologi pemerataan layanan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia telemedicine. Semua itu terlaksana sebesar mungkin dengan menggunakan peralatan dan jasa dari perusahaan-perusahaan nasional. Indikator Kinerja : 1. Jumlah layanan teknologi elektronika navigasi yang dimanfaatkan untuk transportasi dengan target kinerja 3 layanan teknologi 2. Jumlah paket teknologi konvergensi yang dimanfaatkan untuk telemedicine dengan target kinerja 5 paket teknologi. Inovasi dan Layanan Konvergensi Teknologi Telemedicine Kumpulan kegiatan yang melakukan kajian, pengembangan, ujicoba hingga sertifikasi dan produksi bersama industri nasional di bidang peralatan-peralatan LAKIP TIEM TAHUN 2016 Bab II - 33 kesehatan yang menggunakan komponen elektronika seperti USG, EKG, Haemodialisa dan sebagainya. Alkes ini masih 100 di import dan dibutuhkan di seluruh Indonesia sehingga merupakan pasar yang besar untuk industri nasional tumbuh dan berkontribusi. Inovasi teknologi elektromedika digabungkan dengan konvergensi teknologi telekomunikasi menghasilkan inovasi teknologi telemedicine yang memungkinkan layanan kesehatan spesialis secara jarak jauh. Kegiatan inovasi konvergensi teknologi telekomunikasi merupakan kumpulan kegiatan yang melakukan kajian tentang infrastruktur telematika dan telekomunikasi, pengembangan peralatan, pengujian dan pemberian rekomendasi penggunaan guna tercapainya pemerataan akses telekomunikasi multimedia di seluruh Indonesia. Akses telekomunikasi ini menjadi penting mengingat dengan cara ini dapat dilaksanakan berbagai aktivitas seperti tele-edukasi, tele-medicine, tele-governance dll dimana layanan pemerintah dapat dilakukan tanpa memerlukan kehadiran seseorang secara virtual sehingga dapat dilaksanakan secara merata ke seluruh rakyat Indonesia. Inovasi dan Layanan Teknologi Navigasi Udara dan Laut Merupakan kumpulan kegiatan pengkajian, pengembangan, ujicoba hingga sertifikasi dan penggunaan masal bersama industri nasional di bidang pemantauan posisi geografis suatu peralatan kegiatan ekonomis. Teknologi ini akan berguna untuk memenuhi berbagai kebutuhan dari kebutuhan militer radar, hingga perikanan di mana dapat dipantau posisi setiap kapal nelayan untuk menjadi dasar penegakan hukum bila nelayan mengambil ikan di daerah-daerah terlarang. Termasuk dalam kegiatan ini adalah teknologi Commmunication Navigation Surveillance Air Traffic Management CNSATM yang digunakan untuk mengelola ruang udara Indonesia. Teknologi yang sama digunakan dengan Automatic Vessel Information System AVIS dengan menerapkan untuk memantau keberadaan dan status kapal – kapal laut di perairan Indonesia. Untuk mendukung keselamatan transportasi juga dilakukan pengkajian, pengembangan, inspeksi, ujicoba, verifikasi teknologi yang dibutuhkan untuk LAKIP TIEM TAHUN 2016 Bab II - 34 keselamatan transportasi seperti signalling kereta, automatic vehicle avoidance, tactical collision avoidance system. Teknologi ini digunakan untuk mencapai yang utama dalam pengembangan transportasi umum yakni keselamatan penumpangnya. Standarisasi Kualitas Mutu Produk dan Jasa bidang TIE Merupakan kumpulan kegiatan untuk penguatan kelembagaan dan operasional sebagai lembaga audit inspeksi dan laboratorium uji melalui akreditasi, termasuk di dalamnya adalah kegiatan-kegiatan untuk pengembangan Rencana Standar Nasional Indonesia dan sertifikasi personil Pusat Teknologi Elektronika.

2.2.5.3. Indikar Kinerja Program Bidang Kelistrikan

Di bidang kelistrikan, program pengkajian dan penerapan teknologi, umumnya didorong untuk mendukung sasaran strategis peningkatan kemandirian bangsa. CASCADING IMPACT, OUTCOME DAN OUTPUT BIDANG KELISTRIKAN 12 Sub output, Komponen dan Sub Komponen Buku 1 dan Buku 2 RPJMN 1 unit PLTP 500 kW Binary Cycle yang beroperasi 3 buah layanan audit energi yang diterapkan di industri dan sektor komersial Inovasi PLTP Skala kecil Binary Cycle dan Kondensing Inovasi dan Layanan Teknologi SMART GRID Layanan Teknologi Konservasi dan Audit Energi Terwujudnya Layanan Teknologi untuk Peningkatan kualitas kelistrikan energi terbarukan Termanf a atkannya pengguna an energi terbaruka n untuk pembang kit listrik Kawasan Baron Technopark • 1 unit PLTP skala kecil 3 MW dan 1 unit 500 kW Binary Cycle • 3 buah layanan audit energi yang diterapkan di industri dan sektor komersial • 230 layanan pengujian energi terbarukan Terwujudnya pemanfaatan rekomendasi audit energi Termanf aatkannya penggunaan energi terbarukan untuk pembangkit listrik Peningkatan daya saing industri dan kemandirian bangsa di bidang teknologi inf ormasi, elektronika, energi, industri kimia, dan material 1.Pemanf aatan EBT untuk pembangkit listrik 2. Pemanf aatan Layanan Teknologi untuk Pengujian sistem energi baru terbarukan 3. Peningkatan pemanf aatan rekomendasi audit energi Termanfaatka nya layanan audit energi di industri dan bangunan komersial peningkatan efisiensi energi nasional Pengujian Komponen Pembangkit Energi Baru Terbarukan Dihasilkannya inovasi dan layanan teknologi energi kelistrikan Gambar 5. Cascading impact outcome dan output Bidang Kelistrikan. LAKIP TIEM TAHUN 2016 Bab II - 35 Dalam gambar di atas, dapat dilihat bahwa sasaran strategis bidang kelistrikan ada 2, yaitu Sasaran Strategis 15 adalah termanfaatkannya penggunaan energi terbarukan untuk pembangkit listrik, dan sasaran strategis 16 adalah termanfaatkannya layanan audit energi di sektor industri untuk peningkatan efisiensi energi nasional. Untuk mewujudkan outcome kedeputian TIEM termanfaatkannya energi baru terbarukan untuk pembangkit listrik, maka bidang kelistrikan melaksanakan kegiatan techno park Energi Terbarukan di daerah pantai Baron, Kab. Gunung Kidul, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai sarana wisata edukasi dan demonstrasi teknologi energi baru dan terbarukan untuk pembangkit listrik. Indikator kinerja program tersebut adalah jumlah layanan kunjungan edukasi Teknopark EBT Baron sebanyak 4000 wisatawan sampai 2019. Selain itu, untuk mendukung sasaran kelistrikan tersebut di atas, dalam jangka menengah juga akan dihasilkan sebuah inovasi dan layanan teknologi smart grid ketenaga-listrikan. Adapun indikator kinerjakegiatan tersebut adalah jumlah pilot plant SCADA smard grid for smart city. Disamping menghasilkan Inovasi teknologi smart grid kelistrikan, dalam jangka menengah ini kedeputian TIEM merencanakan untuk menghasilkan Inovasi Teknologi Konservasi dan Audit Energi dengan sasaran kegiatan berupa adalah termanfaatkannya rekomendasi audit energi dan terwujudnya layanan pengujian efisiensi peralatan pengguna energi listrik dan indicator kinerja kegiatan berupa jumlah rekomendasi audit energi yang dimanfaatkan mitra dan jumlah sertifikasi pengujian peralatan listrik berbasis standard nasional. Guna mencapai masing-masing indikator sasaran strategis sebagaimana tertulis pada sasaran strategis BPPT, maka ditentukan 2 sasaran Program di bidang kelistrikan di kedeputian TIEM, sebagaimana ditunjukkan pada tabel berikut. Di mana 2 sasaran program merupakan program yang mendukung sasaran strategis lembaga yang mendukung program nasional, yaitu termanfaatkannya penggunaan LAKIP TIEM TAHUN 2016 Bab II - 36 energi terbarukan untuk pembangkit listrik dan terwujudnya pemanfaatan rekomendasi audit energi. Indikator Kinerja : 1. Jumlah layanan TCH PLTP binary cycle 500 kW yang beroperasi dengan target kinerja 1 layanan teknologi. 2. Jumlah PLTP condensing turbin 3 MW yang beroperasi, dengan target 1 unit. 3. Jumlah layanan kunjungan edukasi Teknopark EBT Baron, dengan target 4000 kunjungan. 4. Jumlah sertifikat pengujian energi terbarukan dengan target 230 sertifikat pengujian. 5. Prosentase peningkatan efisiensi energi di industri yang menerapkan rekomendasi audit energi, dengan target 10 sampai dengan 2019 6. Jumlah layanan pengujian peralatan pengguna listrik, dengan 20 layanan sampai dengan 2019 2.2.5.4. Indikator Kinerja Program Bidang Bahan Bakar dan Industri Kimia Sasaran program TIEM untuk progam bidang bahan bakar dan industri kimia pada RPJMN ke –3 terdiri dari empat program yang merepresentasikan kompetensi dari masing-masing bidang dan menghasilkan outcome, yaitu : LAKIP TIEM TAHUN 2016 Bab II - 37 Gambar 6. Cascading impact, outcome dan output Bidang Bahan Bakar dan Industri Kimia

1. Terwujudnya Hasil inovasi dan Layanan Teknologi Bahan Bakar Nabati Untuk Substitusi BBM

Dalam lima tahun ke depan, hasil inovasi dan layanan teknologi dari TIEM bidang bahan bakar yang ditargetkan dimanfaatkan oleh industri sebagai outcome yang berpotensi menghasilkan dampakimpact adalah bio-energi untuk substitusi BBM melalui indikator kegiatan biodiesel, biomethanolbioDMEbiohythane yang ditargetkan akan tercapai pada tahun 2019. Permasalahan bahan bakar di sektor transportasi maupun industri juga selalu menjadi perhatian publik akibat dari pemanfaatan BBMbersubsidi yang sangat dominan di sektor ini. Krisis BBM diperkirakan akan terus terjadi mengingat kebutuhan minyak secara nasional tidak bisa diimbangi oleh penyediaannya LAKIP TIEM TAHUN 2016 Bab II - 38 melalui produksi dalam negeri. Dengan mempertimbangkan pentingnya keberlanjutan dalam penyediaan energi nasional dan dalam rangka meningkatkan kemandirian nasional di bidang bahan bakar, maka dipandang sangat urgen bahwa Indonesia harus segera memberdayakan dan membangun industri nasional untuk bahan bakar cair, yakni bio-energi. Peraturan Pemerintah No. 79 Tahun 2014 mentargetkan kontribusi EBT sebesar 23 dari bauran energi nasional pada tahun 2025 mendatang. Biomassa menjadi salah satu opsi strategis penyediaan bio-energi untuk substitusi BBM. Namun, potensi yang ada saat ini belum bisa langsung dan maksimal dimanfaatkan tanpa melalui rekayasa teknologi. Program inovasi dan layanan teknologi pemanfaatan BBN diarahkan untuk menghasilkan teknologi bio-energi yang kompetitif sehingga industri dapat memanfaatkan hasil inovasi ini. Dalam lima tahun ke depan, program ini ditargetkan bisa menghasilkan 1 produk inovasi teknologi bio-energi dalam bentuk demo plant yang dapat dimanfaatkan oleh industri dalam negeri. Program inovasi dan layanan teknologi bio-energi bertujuan untuk menghasilkan teknologi produksi bio-energi yang dapat dimanfaatkan oleh industri. Program ini mendukung program pemerintah dalam percepatan dan peningkatan mandatori pemanfaatan bio-energi. Percepatan peningkatan pemanfaatan bio-energi merupakan tindak lanjut 4 paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan Pemerintah yang salah satunya adalah memperbaiki defisit transaksi berjalan dan mengurangi impor migas dengan cara meningkatkan pemanfaatan biodiesel. Mandatori bio-energi bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil khususnya BBM. Untuk pengembangan industri bio-energi dalam negeri perlu segera dilakukan dalam rangka memberikan nilai tambah pada perekonomian, mengurangi emisi GRK akibat pembakaran energi fosil, serta untuk mengurangi impor BBM yang semakin meningkat penghematan devisa