Inovasi Material Biocompatible AKUNTABILITAS KINERJA

LAKIP TIEM TAHUN 2015 Bab III - 70 manufaktur lokal alkes hanya mencapai ± Rp. 260 M hanya 4 dari total anggaran belanja alkes. Praktis belanja alkes ± Rp. 6.74 T sekitar 96 dari total belanja alkes berasal dari impor. Potensi pasar Alkes di Indonesia: USD 1,700 Million skenario pembiayaan pemeliharaan kesehatan health care sebesar 6 dari GDP. BPPT melalui Program Inovasi dan Layanan Biocompaible Material untuk Alat Kesehatan telah berhasil mengembangkan teknik pemaduan alloying dan pengecoran investment casting untuk memproduksi alat kesehatan implan tulang bone implant Stainless Steel 316 L SS 316L yang banyak digunakan pada kedokteran orthopaedi dalam pelayanan kesehatan untuk rehabilitasi organ tubuh. Prototipe produk implan tulang SS 316L yang dikembangkan berbasis sumberdaya lokal ini dapat menghemat biaya cost reduction 60 sampai dengan 70 dan telah memenuhi persyaratan medis kedokteran orthopaedi dan kekuatan mekanik bahan, yaitu Standard ASTM F 138 dan ISO 5832-1. Kegiatan pengembangan implant tulang SS 316L ini diuji coba produksi nya bersama mitra industri PT. Zenith Allmart Precisindo dan mitra pengguna RS Orthopaedi Prof Soeharso, Surakarta, RSU Dr. Soetomo. Penggunaan prodk implant SS 316L pada pasien, memerlukan sertifikasi produksi dan ijin edar dari Kemenkes RI. Hal inilah yang pada tahun 2016, pihak mitra PT. Zenith Allmart Precisindo harus melakukan re-layouting sarana prasarana Pabrik dan membangun ‘implant production line ’ dan memproses prosedur sertifikasi produksi dan juga ijin edar apabila PT. Zenith Allmart Precisindo akan menjadi distributor alat kesehatan. Bagan alir sertifikasi produksi dan ijin edar Kemenkes RI serta peran Kegiatan Inovasi dan Layanan Biocompatible Material untuk Alat Kesehatan dapat dilihat pada gambar berikut: LAKIP TIEM TAHUN 2015 Bab III - 71 Gambar 3.6 Bagan Alir Sertifikasi Produksi – Ijin Edar Sesuai dengan konsultasi yang dilakukan dengan pihak Kemenkes RI, pihak mitra PT. Zenith Allmart Precisindo sedang menyelesaikan pembangunan implant production line merujuk kepada hasil konsultasi dengan Kemenkes RI. Disamping itu, kegiatan pengembangan lainnya yang dilakukan adalah optimasi prototype alat produksi skala laboratorium fabrikasi material implant bioceramics hydroxiapatite HA berpori porous HA dengan penguatan menggunakan biopolimer. Uji coba produksi yang dilakukan adalah pembuatan prototype HA berpori porous HA dengan penguatan dilapisi biopolimer untuk implant tulang. Uji coba penerapan HA untuk kedokteran gigi dilakukan bekerjasama dengan Bagian Dental Material, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Indonesia. Hasil perekayasaan biocompatible material ini dapat dijadikan produk implan generik nasional yang efektif untuk pelayanan kesehatan masyarakat sehingga dapat meningkatkan kemandirian bangsa, substitusi impor alkes implan tulang, proses nilai tambah dilakukan didalam negeri dan berbasis sumber daya material lokal. Outcome yang dicapai pada tahun 2016 : • Pengembangan teknologi material dan produk prototype Implan SS 316L Kegiatan kerjasama dengan mitra industri, PT. Zenith Allmart Precisindo telah menghasilkan teknologi biocompatible material untuk produksi implan tulang LAKIP TIEM TAHUN 2015 Bab III - 72 SS 316L yang telah memenuhi medical grade SS 316L, yaitu standard ASTM F 138 dan ISO 5832-1 dan telah dihasilkan uji coba produksi 10 jenis prototipe implan tulang SS 316L melalui uji produksi massal di industri. • Optimisasi Pembuatan Prototipe Bioceramics Hydroxiapatite HA Berpori Dengan menggunakan prototipe alat produksi biokeramik HA dan optimasi proses sintesa bahannya, telah dihasilkan prototype implan HA berpori porous HA yang diperkuat dilapisi oleh biopolymer chitosan dan gelatin berbahan baku batu gamping limestones lokal dan kerjasama pengujian untuk aplikasi HA di kedokteran gigi, dilakukan dengan Bagian Dental Material, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Indonesia. 2. Perbandingan antara capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir Kegiatan ini merupakan kelanjutan kegiatan penelitian teknologi biomaterialbiocompatible material beberapa tahun terakhir dengan capain kinerja sebagai berikut : Tabel 3.2 Capaian kinerja kegiatan Inovasi dan Layanan Teknologi Biocompatible Material untuk Alat Kesehatan Tiga Tahun Terakhir Tahun Implan Stainless Steel 316L Implan Hidroksiapatit HA 2014 Prototipe implan SS 316 L awal, dengan konsistensi kualitas yang belum memadai. Prototipe alat produksi biokeramik hidroksiapatit HA. 2015 Prototipe 3 jenis geometri implan SS 316 L melalui uji coba produksi massal dan teruji dari sisi kemurnian dan sifat-sifat mekanis, yaitu memenuhi standard medis ASTM F 138 dan ISO 5832-1, termasuk komposisi elemen-elemen pemadu SS 316L Prototipe implan HA berpori untuk pemanfaatan di kedokteran gigi 2016 Prototipe implan SS 316 L dengan 10 geometri implant baru melalui uji coba produksi massal dan teruji dari sisi kemurnian dan sifat-sifat mekanis, yaitu Prototipe implan HA berpori dengan penguatan biopolymer chistosan dan gelatin untuk pemanfaatan di kedokteran gigi LAKIP TIEM TAHUN 2015 Bab III - 73 memenuhi standard medis ASTM F 138 dan ISO 5832-1, uji komposisi bahan penyusun paduan, uji korosi bahan 3. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis Target Akhir kegiatan ini adalah Industrialisasi material dan produk alat kesehatan alkes Implan Stainless Steel 316L berbahan baku material lokal, advanced implant Titanium paduan dan implan biokeramik hidroksiapatit HA berpori untuk Aplikasi Kedokteran Gigi dan Orthopaedi. Realisasi kinerja tahun 2016 terhadap rencana strategis program adalah sebagai berikut: Gambar 3.7 Rencana Capaian Kinerja inovasi material biocompatible 4. Perbandingan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional - Melalui Kementerian Kesehatan maka kegiatan proses produksi dan distribusi implan tulang stainless steel 316L merujuk kepada buku Pedoman Pelayanan LAKIP TIEM TAHUN 2015 Bab III - 74 Alat Kesehatan yang telah ditetapkan secara nasional untuk proses sertifikasi dan perizinan edar produk implan tulang orthopaedi di industri pembuat. - Telah dihasilkan prototipe implan tulang stainless steel 316L yang teruji berdasarkan standard medis ASTM F 138 dan ISO 5832-1 di PT. Zenith Allmart Precisindo yang berpengalaman membuat komponen stainless steel kualitas ekspor sehingga mampu menghasilkan produk implan tulang SS 316L dengan standar nasional maupun internasional. - PT. Zenith Allmart Precisindo telah membangun implant production line sesuai dengan standard CPAKB Cara Produksi Alat Kesehatan Yang Baik Kemenkes RI atas biaya sendiri untuk mendapatkan sertifikasi produksi dalam pembuatan implant tulang SS 316L. Standard CPAKB pada dasarnya adopsi dari ISO 13485. 5. Analisis penyebab keberhasilan atau peningkatan kinerja Faktor Penyebab Keberhasilan Peningkatan Kinerja : - Kinerja fungsional SDM perekayasa PTM-BPPT yang kompeten dalam pengembangan teknologi pembuatan stainless steel - Dukungan kuat dan kerjasama yang baik dari mitra industri PT. Zenith Allmart Precisindo - Dukungan Tim Dokter Orthopaedi RSU Dr. Soetomo dalam memberikan masukan spesifikasi dan persyaratan teknis implan stainless steel 316L. 6. Analisis atas efisiensi penggunaan sumberdaya - Analisis efisiensi penggunaan sumber daya manusia: memanfaatkan peran perekayasa dan peneliti di PTM dan mahasiswa kerja praktek dan tugas akhir untuk membantu proses karakterisasi material serta instansi litbang lainnya, seperti BATAN untuk proses sterilisasi produk prototipa dan Neutron x-ray di level struktur mikro. LAKIP TIEM TAHUN 2015 Bab III - 75 - Analisis efisiensi penggunaan sumber daya keuangan : negosiasi dengan mitra industri untuk meningkatkan perannya dalam tahap riset dan pengembangan.

d. Plant PLTP Skala Kecil

1. Pelaksanaan Kegiatan tahun 2016 dan hasil yang dicapai. Wilayah Indonesia bagian timur: Sulawesi, Nusa tenggara dan Maluku, saatini mayoritas, menggunakan PLTD sebagai sumber listrik. PLTD-PLTD tersebutmempunyai kapasitas pembangkitan yang relatif kecil karena memang demand didaerah tersebut juga kecil. Namun penggunaan PLTD tersebut membebaniPemerintah, karena pemerintah masih harus memsubsidi bahan bakar PLTD Rp.93 Trilyun di APBN-P tahun 2012. Di sisi lain, di wilayah tersebut terdapat sumber energi panas bumi sekitar lebih 4.000 MWe, yang belum termanfaatkan. Saat ini,Indonesia mempunyai sumberdaya panas bumi lebih dari 29.000 MWe di tersebardari ujung barat pulau Sumatra hingga di kawasan Nusa Tenggara Timur danMaluku. Oleh karena itu, pemanfaatan energi panas bumi PLTP skala kecil dapatmenggantikan PLTD. Akan tetapi, pembangunan PLTP skala kecil, apalagi di daerah terpencil, tidakdiminati oleh investor. Untuk itu pengembangan PLTP skala kecil menjadi tanggungjawab Pemerintah, dan untuk membantu tugas Pemerintah tersebut BPPT telahmulai mengembangkan PLTP skala kecil dengan teknologi binary cycle danteknologi condesing turbine, seperti dijelaskan pada bab sebelumnya.Pengembangan PLTP ini juga akan memberikan manfaat dalam prosespengembangan industri pembangkit di dalam negeri, seperti misalnya industry manufaktur turbin, generator, dll. Pada tahun anggaran 2016 ini, BPPT melaksanakan pengujian kinerja pilot plant PLTP 3 MW di Kamojang dengan kegiatan sebagai berikut: LAKIP TIEM TAHUN 2015 Bab III - 76

1.1 Persiapan Pengujian

Beberapa persiapan pengujian yang dilakukan adalah: a Memastikan bahwa perbaikan turbine oleh NTP sudah sesuai dengan rekomendasi. b Melakukan alignment bersama BPPT, NTP, PINDAD untuk memastikan semuadilaksanakan sesuai persyaratan desain. c Melibatkan ITB Dinamika Lab melakukan Bump Test untuk mengetahui daerahputaran kritis. d Disusun dan disepakati bersama NTP, PINDAD, dan Operator sebuah SOPpengoperasian berdasar hasil bump test. e Memastikan sistem gouvernor sudah beroperasi dengan baik untuk mendukungpengoperasian plant start-up, normal, shutdown secara otomatissemi otomatis.

1.2 Pelaksanaan Pengujian

Pengujian dilakukan dengan melalui 2 tahapan, yaitu 1 pengujian tanpa beban dan 2 pengujian dengan beban. 1 Pengujian tanpa beban ✓ Pengujian dilaksanakan dengan mengacu pada SOP yang telah disepakatibersama BPPT, NTP, PINDAD dan Operator. ✓ Selama tidak terjadi kerusakan, pengujian akan dilaksanakan non- stopselama 24 jam sehari dua shift. ✓ Selama pengujian diusulkan untuk dilakukan monitoring vibrasi. 2 Pengujian dengan beban Jika pengujian tanpa beban berhasil, pengujian dilanjutkan dengan pembebanansinkronisasi ke jaringan PLN wilayah Garut. Tapi, sebelum disinkronkan ke jaringan PLN, terlebih dahulu dilakukan pengujian dengan menggunakan beban dummy load.