Sumber Daya Manusia Aspek

LAKIP TIEM TAHUN 2016 Bab I -10 diterapkan di dalam kegiatan perekonomian Indonesia dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional. BPPT juga dapat menjadi salah satu ujung tombak penyampai hasil karya penelitian, pengembangan dan perekayasaan di bidang teknologi ke dunia industri ataupun ke masyarakat umum yang memiliki kepentingan terhadap berbagai hasil penelitian, pengembangan dan perekayasaan yang dihasilkan oleh para peneliti dan perekayasa Indonesia. Kebutuhan akan teknologi yang dinilai makin hari makin tinggi dan juga dengan adanya tuntutan kemajuan teknologi yang terkini, menyebabkan keberadaann BPPT sangat diperlukan dan penting adanya. BPPT diharapkan mampu memberikan peran yang nyata dalam pertumbuhan ekonomi nasional dan pembangunan nasional. Program-program yang dimiliki oleh BPPT sebagai kebijakan institusi mandiri maupun program-program kebijakan lintas kementerianlembaga, diharapkan mampu menjadi faktor pendorong bagi peningkatan perekonomian negara, terutama kebijakan program yang bersentuhan dengan dunia industri. Beberapa aspek strategis dan permasalahan utama yang mendasari pelaksanaan kegiatanprogram BPPT pada tahun 2016, khususnya pada Deputi Bidang Teknologi Informasi, Energi, dan Material, antara lain adalah:

1.5.1 Bidang Teknologi Informasi

Perekonomian dunia saat ini sedang mengarah pada digital ekonomi dimana teknologi informasi dan komunikasi TIK yang didukung dengan teknologi elektronika TE akan banyak berperan dalam business dan pemerintahan baik sebagai “enabler” model bisnis baru maupun sebagai “tools” dalam meningkatkan efisiensi. Indonesia terus mempersiapkan diri baik dari sisi suprastruktur peraturan dengan UU 112008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. LAKIP TIEM TAHUN 2016 Bab I -11 Dalam Keputusan Presiden No. 4 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015 - 2019, khususnya mengacu pada Buku I RPJMN 2015-2019, bahwa peningkatan kapasitas Inovasi dan Teknologi yang bertujuan untuk mendukung peningkatan daya saing sektor produksi barang dan jasa, penyelenggaraan litbang riset di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi TIK difokuskan pada: • Pengembangan infrastruktur TIK, khususnya IT security • Pengembangan sistem dan frameworkplatform perangkat lunak berbasis Open source khususnya industri TIK pendukung e-Government dan e- Business. Implementasi TIK dalam pemerintahan diharapkan dapat meningkatkan efisiensi pelaksanaan proses bisnis pemerintahan dan meningkatkan kualitas layanan pemerintah kepada masyarakat. Implementasi e-pemerintahan menjadi tantangan tersendiri dengan begitu banyaknya layanan masyarakat yang harus disediakan oleh berbagai institusi pemerintahan. Dalam UU 232006 yang diperbarui dengan UU 242013 disebutkan bahwa pelayanan publik harus menggunakan Nomor Identitas Kependudukan NIK yang dikelola oleh Kementrian Dalam Negeri. Sehingga dalam penjelasan Undang- undang tersebut pada pasal 64 ayat 6 disebutkan bahwa KTP-El yang didalamnya tertera NIK seorang penduduk akan ditingkatkan secara bertahap menjadi KTP-El multi-guna. Untuk mempersiapkan penggunaan KTP-El multi-guna inilah maka Deputi Bidang TIEM – BPPT melaksanakan Program Pengkajian dan Penerapan Teknologi yang meliputi beberapa aspek secara horisontal maupun vertikal. Secara horisontal, kajian dilakukan harus meliputi masalah keamanan informasi, kajian ketunggalan seseorang melalui teknologi biometrik, kajian pertukaran data antar instansi pemerintah, kajian teknologi komputasi awan, sedangkan secara vertikal kajian dilakukan sesuai dengan kaidah perekayasaan pemanfaatan KTP-El multiguna di berbagai bidang seperti LAKIP TIEM TAHUN 2016 Bab I -12 demokrasi e-Pemilu, kesehatan e-health, pendidikan kartu Indonesia Pintar. Tahapan perekayasaan tersebut meliputi, pendefinisian ruang lingkup, Design-Requirement and Objective DrnO, pembuatan prototipe, proof of concept , pembuatan pilot model, uji coba dalam lingkungan sebenarnya, pembuatan rekomendasi untuk kementerian teknis dan alih-teknologi pada industri nasional. Lebih lanjut dalam Buku I RPJMN 2015-2019, penyelenggaraan litbang riset di bidang Teknologi Elektronika TE difokuskan pada pembangunan kesehatan khususnya pelaksanaan program Indonesia Sehat, dan membangun Konektivitas nasional untuk mencapai keseimbangan pembangunan. Oleh karenanya, program Deputi Bidang TIEM yang lainnya adalah mengembangkan Inovasi Sistem Elektronika Navigasi untuk Keselamatan Transportasi. Hal ini dilakukan mengingat Indonesia sebagai bagian dari jalur penerbangan sipil internasional dan anggota International Civil Aviation Organization ICAO, Indonesia terikat dengan peraturan internasional tentang penerbangan sipil. Peraturan ini menyangkut keselamatan dan keamanan penerbangan dimana di dalamnya tercakup masalah Komunikasi, Navigasi dan Pengawasan penerbangan serta Manajemen Lalu-lintas Udara. Selain itu, Undang-undang No 1 tahun 2009 tentang Penerbangan, dinyatakan bahwa Navigasi penerbangan menjadi satu bagian yang sangat penting dalam mewujudkan tujuan pelayanan penerbangan yang baik. Mengingat penting dan strategisnya aspek keselamatan dan keamanan penerbangan, maka Deputi TIEM melaksanakan kegiatan-kegiatan untuk menghasilkan inovasi dibidang teknologi informasi dan komunikasi untuk keselamatan transportasi dan komponen Sertifikasi Automatic Dependent Surveilance Broadcast ADS- B. LAKIP TIEM TAHUN 2016 Bab I -13 Sesuai Peraturan Presiden Nomor 2 tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019, pada buku 2 dinyatakan bahwa e-Services belum merata sehingga diarahkan untuk segera melakukan inovasi pelayanan publik dan menumbuhkan budaya pelayanan yang bermutu. Program ini mempunyai peluang yang pasti dengan dukungan UU Nomor 25 tahun 2010 tentang Pelayanan publik dimana setiap badan publik wajib mempunyai sistem informasi pelayanan publik dan memberikan pelayanan publik baik secara manual dan elektronik. Oleh karena itu Deputi Bidang TIEM juga melaksanakan program untuk menghasilkan inovasi di bidang komputasi cerdas dan memberikan layanan teknologi penyelenggaraan sistem elektronik untuk e-Services. Kompetensi teknis yang digali dan dikembangkan di laboratorium Intelligent Computing meliputi antara lain teknologi pemrosesan bahasa alami, text-to-speech synthesizer, speech recognition, statistical machine translation, multimodal biometrics, signal processing, medical image processing dan datamining. Kegiatan – kegiatan ini dilaksanakan bersama para stake-holder institusi pemerintah seperti kementerian teknis, lembaga pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan industri nasional.

1.5.2 Bidang Teknologi Energi

Kebijakan energi utama nasional adalah dengan melakukan diversifikasi energi dan konservasi energi nasional. Konservasi energi nasional dilakukan dengan berbagai usaha antara lain melakukan sosialisasi hemat energi, penerapan teknologi hemat energi dan penerapan manajemen energi. Salah satu teknologi penghemat energi yang mempunyai berbagai keunggulan teknis adalah teknologi kogenerasi. Teknologi ini mampu memproduksi listrik dan energi thermal secara serentak sehingga lebih efisien. Efisiensi thermal yang diperoleh dengan sistem kogenerasi bisa mencapai 80. Dengan efisiensi LAKIP TIEM TAHUN 2016 Bab I -14 yang tinggi tersebut maka penerapan teknologi kogenerasi juga berdampak terhadap pengurangan emisi CO2 ke lingkungan. Dalam rangka pengembangan pemanfaatan potensi sumberdaya energi panas bumi perlu dikembangkan kemampuan untuk meningkatkan kemampuan nasional dalam menyiapkan teknologinya. Untuk itu Deputi Bidang TIEM melakukan pengembangan teknologi PLTP skala kecil. Untuk peningkatan pemanfaatan energi terbarukan BPPT khususnya Deputi Bidang TIEM menyiapkan taman Tekno energi terbarukan yang bisa dipakai dalam rangka pengembangan dan juga sarana untuk melakukan difusi teknologi. Penyediaan bahan bakar transportasi dan industri serta penyediaan tenaga listrik menjadi isu penting. Untuk itu penyediaan teknologi bahan bakar dan kelistrikan yang efisien, handal dan ramah lingkungan menjadi sebuah kebutuhan dalam rangka meningkatkan daya saing industri dan kemandirian nasional. Bahan Bakar Minyak BBM memegang peranan yang sangat penting dalam pemenuhan kebutuhan energi domestik yang selalu meningkat setiap tahunnya. Konsumsi total BBM nasional masih dominan yaitu sekitar 50 dari total bauran energi energi mix, kebutuhan minyak solar di dalam negeri mencapai 30 juta KL. Sekitar 50 dari kebutuhan solar tersebut masih diimpor. Konsumsi BBM Indonesia yang terus meningkat juga berarti akan meningkatkan impor BBM Indonesia. Untuk itu perlu dilakukan bkonservasi dan diversifikasi energi diantaranya dengan melakukan upaya pengembangan industri dan penggunaan energi alternatif seperti seperti Bahan Bakar Nabati BBN seperti biodiesel. Pengembangan biodiesel sebagai energi alternatif pengganti BBM akan sangat membantu dalam mengurangi ketergantungan terhadap minyak bumi khususnya solar di Indonesia. Melihat potensi atau kebutuhan domestik yang cukup besar dan pangsa pasar dunia yang juga sangat besar, maka LAKIP TIEM TAHUN 2016 Bab I -15 pengembangan industri biodiesel di Indonesia sangat potensial. Pengembangan biodiesel merupakan bagian dalam rencana energi mix tahun 2025. Pemerintah telah mengeluarkan perangkat kebijakan untuk pengembangan biofuel seperti Perpres No.5 tahun 2006 mengenai kebijakan energi nasional dan Inpres No 1 tahun 2006 dalam rangka percepatan penyediaan dan pemanfaatan sumber energi alternatif ini.

1.5.3 Bidang Teknologi Material

Undang-undang No. 24 tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial BPJS mulai berlaku 1 Januari 2014. BPJS kesehatan merupaka upaya Pemerintah dalam menyelenggarakan program jaminan kesehatan bagi masyarakat. Alat kesehatan merupakan alat utama yang dibutuhkan, disamping pelayanan kesehatan dan obat-obatan, yang harus dapat dijamin sepenuhnya oleh BPJS Kesehatan. Kebutuhan nasional alat kesehatan alkes, tidak terkecuali implan untuk penyelenggaraan jaminan kesehatan sangat tinggi, seiring meningkatnya angka kecelakaan lalu lintas, meningkatnya usia harapan hidup manusia Indonesia dan kebutuhan implan karena kerusakan tulang lainnya penyakit degeneratif. Hal ini tercermin, lebih dari 90 produk alat kesehatan merupakan barang impor. Sementara itu dari produk alat kesehatan lokal yang ada, sebagian besar bahan bakunya pun sangat bergantung pada impor. Industri alat kesehatan dalam negeri baru mampu menghasilkan produk teknologi sederhana dan sedang. Sehubungan dengan hal tersebut, Deputi Bidang TIEM melalui program inovasi dan layanan biocompaible material untuk alat kesehatan dalam tahun 2016 berupaya untuk mengembangkan material dan produk alat kesehatan berupa implan lokal, yang berkualitas dengan tingkat kandungan dalam negeri TKDN yang tinggi dan harga yang relatif murah serta sesuai dengan anatomi tulang orang Indonesia. LAKIP TIEM TAHUN 2016 Bab I -16 Kegiatan yang dilakukan untuk mewujudkan material dan produk alat kesehatan tersebut adalah mengembangkan teknik pemaduan alloying dan pengecoran investment casting untuk memproduksi alat kesehatan implan tulang bone implant Stainless Steel 316 L SS 316L yang banyak digunakan pada kedokteran orthopaedi dalam pelayanan kesehatan untuk rehabilitasi organ tubuh. Prototipe produk implan tulang SS 316L yang dikembangkan berbasis sumberdaya lokal ini dapat menghemat biaya cost reduction 60 sampai dengan 70 dan telah memenuhi persyaratan medis kedokteran orthopaedi dan kekuatan mekanik bahan, yaitu Standard ASTM F 138 dan ISO 5832-1.

1.6. Sistematika Penyajian Laporan

LAKIP Deputi Bidang TIEM - BPPT Tahun 2016 berisi 4 Bab yaitu: Bab I. Pendahuluan Berisi latar belakang, kedudukan tugas, fungsi dan kewenangan, Organisasi dan Sumberdaya Manusia. Bab II. Perencanaan dan Perjanjian Kinerja Berisi Peraturan dan Kebijakan Bidang Iptek Nasional, Renstra BPPT Tahun 2015-2019, Rencana Kinerja Tahunan RKT Tahun 2016, dan Penetapan Kinerja PK Tahun 2016. Bab III. Akuntabilitas Kinerja Berisi Sasaran Strategis, Pengukuran Kinerja, Pengungkapan dan Penyajian Hasil Pengukuran dan Akuntabilitas Keuangan. Bab IV. Penutup LAKIP TIEM TAHUN 2016 Bab II - 17

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJINAN KINERJA

2.1. Peraturan dan Kebijakan Bidang Iptek Nasional 1. Pancasila

Sebagai Dasar Negara dan Ideologi Nasional serta falsafah pandangan hidup bangsa, Pancasila secara konsepsional mengandung nilai-nilai Demokrasi, Hak Asasi Manusia, Persatuan dan Kesatuan dalam semangat kekeluargaan dan kebersamaan yang harmonis serta untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Nilai-nilai tersebut menjadi landasan idiil yang sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman pada saat ini dan masa mendatang khususnya dalam mendorong pembangunan Iptek nasional.

2. UUD 1945

UUD 1945 mengamanatkan: a Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk memajukan peradaban serta kesejahteraan umat manusia Pasal 31 ayat 5; b Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari iptek, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan kesejahteraan umat manusia Pasal 28 c ayat 1. Nilai-nilai dalam butir UUD-1945 digunakan sebagai landasan konstitusional dan dasar hukum dalam menyusun konsepsi pembangunan Iptek nasional 3. UU Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Sisnas P3 Iptek