82
Tabel 7. Uji Hipotesis 5
Rasio Mean
Mean Asymp. Sig.2-
tailed BPR Konvensional
Jawa BPR Konvensional
Sumatera LDR
82,66 72,02
0,001
Berdasarkan uji
Independen Sample T-test
terhadapa rasio
L oan to Deposit Ratio
diperoleh nilai
A symp. Sig.
2-
tailed
= 0,001, maka untuk uji hipotesis
L oan to Deposit Ratio
Ha
5
dengan taraf signifikansi 5 nilai
A symp. Sig.
2-
tailed
0,05. Hal ini menunjukkan bahwa Ha
5
secara statistis terdukung. Dengan demikian dapat disimpulkan behawa terdapat perbedaan yang signifikan antara
L oan to Deposit Ratio
BPR Konvensional di Jawa dan Sumatera.
5. SIMPULAN DAN SARAN
Hasil penelitian dari uji statistis pada rasio CAMELS yang diproksi dengan CAR, NPL, ROA dan BOPO menunjukkan tidak adanya perbedaan yang signifikan.
Hal ini dimungkinkan karena letak geografis Jawa dan Sumatera yang berdekatan sehingga pemanfaatan sumber daya dapat dioptimalkan secara merata. Selain
itu,terdapat karakteristik sifat yang berbeda, yang dalam hal ini merupakan suatu strategi sumber daya manusia untuk menarik nasabah sebagai sasaran utama
industri BPR. Untuk rasio LDR antara BPR Konvensional Jawa dan Sumatera terdapat perbedaan yang signifikan. Hal ini dimungkinkan karena ruang lingkup
sasaran konsumen wilayah Jawa yang lebih banyak dibanding Sumatera, sehingga penyaluran kredit pada BPR Konvensional Jawa sebagai usaha pokoknya terlihat
lebih likuid daripada Sumatera.
RE F E RE NSI
Dendawijaya, Lukman. 2003.
Manajemen Perbank an
. Ghalia Indonesia.Jakarta Ghani, Ruslan Abdul. 2008.
A nalisis Kinerja pada PD BPR Bank Pasar Kota Bandar L ampung di Bandar L ampung.
Skripsi. Fakultas E konomi Universitas Lampung. Bandar Lampung.
Purnama, E ka. 2009. Metoda Camel Sebagai Alat Analisis Tingkat Kesehatan Bank pada PD BKK Juwiring Kabupaten Klaten. . Fakultas Ekonomi Universitas
Muhammadiyah Surakarta. Solo.
83 Sochih, Mohammad. 2000. Analisis Tentang Kesehatan Bank Ditinjau dari CAME L
Study Kasus pada PT BPRS Margariski Bahagia. Yogyakarta. Wijaya, Andi. 2005. Analisi Komparatif Risiko Keuangan Bank Perkreditan Rakyat
BPR Konvesnioal dan BPR Syariah. Universitas Sriwijaya. Palembang.
84
ANALISIS KOMPARASI PE RKE MBANGAN KE MAMPUAN KE UANGAN BE RBASIS RASIO APBD ANTARA DAE RAH
DE NGAN PDRB TINGGI DAN RE NDAH DI E RA AUTONOMI STUDI PADA KABUPATE N DAN KOTA SE JAWA TIMUR
Taufik Kurrohman ABSTRACT
This study evaluates the development financial ability between forward regions with behind region. The population of this study consist 38 regency and city in east java. Classification region in this study use
GDRP’s Gross Domestic Regional Product data. The samples took from every region categories which have the same number from them. The development financial ability region is measured by
development region financial independency ratio, development region routine expenditure ratio and development region expenditure harmony ratio. Finally, the result show that the regions with high
GDRP have no different development liability financial comparing the region with low GDRP. Based on development region financial independency, routine expenditure and expenditure harmony ratio, the
forward region have better ratio than behind region, but it’s not too different.
Keywords: development financial ability
A. LATAR BE LAKANG MASALAH