79 3
Uji Beda Rata-Rata Berdasarkan uji normalitas diatas maka apabila data berdistribusi normal
dapat dilakukan dengan statisitk parametrik dengan menggunakan
Independent sample T-Test.
Sedangkan apabila data berdistribusi tidak normal maka digunakan statistik nonparametrik yaitu
Mann Whitney U- Test.
Kedua uji ini akan mengahasilkan simpulan apakah rasio CAME L kinerja keuangan kedua kelompok perbankan tersebut mempunyai
perbedaan rata-rata yang signifikan atau tidak. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan bantuan
Microsoft E xcel
dan
software
SPSS 17.0 S
tatistical Product and Service Solution
dengan tingkat
kepercayaan sebesar 95 dan tingkat signifikansi α sebesar 5.
e. Pengujian Hipotessis
Alat analisis dengan uji hipotesis dilakukan untuk menguji dan memberikan bukti yang meyakinkan terhadap hipotesis dalam penelitian ini yang berkaitan
dengan ada tidaknya perbedaan yang signifikan dari rasio-rasio yang telah disebutkan.
Adapun langkah-langkah pengujian hipotesis ini adalah: 1.
Menghitung rasio-rasio keuangan yang digunakan dalam mengukur kinerja perbankan yang terdiri dari
Capital A dequacy Ratio
CAR,
Non Performing L oan
NPL,
Return On A sset
ROA, Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO,
L iquidity to Deposit Ratio
LDR. 2.
Perhitungan rata-rata kinerja keuangan BPR Konvensional daerah Jawa sebagai variabel X1 dan BPR Konvensional daerah Sumatera sebagai
variabel X2.
3. Variabel BPR Konvensional di Jawa dan Sumatera diuji dengan uji beda
rata-rata. Apabila data berdistribusi normal dapat dilakukan dengan statistik parametrik dengan
Independent Sample T-Test
, sedangkan apabila data berdistribusi tidak normal, maka digunakan statistik non parametric
yaitu
Mann-Whitney U-Test.
4. Pengambilan keputusan yang dilakukan dengan dalam penelitian ini
terhadap hasil pengolahan data berdasarkan nilai probabilitas dengan ketentuan sebagai berikut:
̶
Jika probabilitas 0,05 maka Ha diterima.
̶
Jika Probabilitas 0,05 maka Ha ditolak.
4. PE MBAHASAN
Berdasarkan uji normalitas terhadap rasio
Capital A dequacy Ratio, Return On A sset
dan
L oan to Deposit Ratio
diatas diperoleh data-data berdistribusi normal, maka uji statistiknya akan dilakukan dengan menggunakan statistik parametrik
Independent Sample T-test.
Sedangkan untuk rasio
N on Performing L oan
dan Beban Operasional
80 Pendapatan Operasional data-datanya berdistribusi tidak normal, makauji
statistiknya dapat menggunakan statistik nonparametrik
Mann-Whitney U-test.
Tabel 3. Uji Hipotesis 1
Dari uji
Independent Sample T-test
terhadap rasio
Capital A dequacy Ratio
diperoleh nilai
A syimp. Sig.
2-
tailed
sebesar 0,794. Hasil uji hipotesis terhadap rasio
Capital A dequacy Ratio
Ha
1
pada taraf signifikansi 5 nilai
A symp. Sig.
2-
tailed
0,05 maka secara statistis Ha
1
tidak terdukung. Dengan demikian disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara
Capital A dequacy Ratio
BPR Konvensional di Jawa dan Sumatera.
Tabel 4. Uji Hipotesis 2
Rasio Mean
Mean Asymp. Sig.2-
tailed BPR Konvensional
Jawa BPR Konvensional
Sumatera NPL
41,02 49,98
0,104
Berdasarkan uji
Mann-Whitney U-test
terhadap rasio
N on Performing L oan
diperoleh nilai
A symp. Sig.
2-
tailed
sebesar 0,104. Hasil uji hipotesis terhadap rasio
Non Performing L oan
Ha
2
dengan taraf signifikansi 5 nilai
A symp. Sig.
2-
tailed
0,05 maka Ha
2
secara statistis tidak terdukung atau gagal untuk menolak H0
2
. Hasil ini menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara
N on Performing L oan
BPR Konvensional di Jawa dan Sumatera.
Rasio Mean
BPR Konvensional Jawa
Mean BPR Konvensional
Sumatera Asymp. Sig.2-
tailed
CAR 20,72
20,27 0,794
81
Tabel 5. Uji Hipotesis 3
Rasio Mean
Mean Asymp. Sig.2-
tailed BPR Konvensional
Jawa BPR Konvensional
Sumatera ROA
47,77 43,23
0,410
Pengujian hipotesis terhadap Return On Asset yang yang menggunakan uji
Mann-Whitney U-test
diperoleh hasil nilai Asymp. Sig. 2-tailed = 0,410. Dengan demikian uji hipotesis terhadap Return On Asset Ha3 dengan taraf
signifikansi 5 dan nilai Asymp. Sig. 2-tailed 0,05 menunjukkan bahwa Ha3 secara statistis tidak terdukung atau tidak diterima. Simpulannya berarti
tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara Return on Asset BPR Konvensional di Jawa dan Sumatera.
Tabel 6. Uji Hipotesis 4
Rasio Mean
Mean Asymp. Sig.2-
tailed BPR Konvensional
Jawa BPR Konvensional
Sumatera BOPO
82,84 81,31
0,611
Berdasarkan hasil
output Independent Sample T-Test
yang menguji rasio Beban Operasional Pendapatan Operasional diperoleh nilai
A symp. Sig.
2-
tailed
sebesar 0,611, maka untuk uji hipotesis terhadap Beban Operasional Pendapatan Operasional Ha
4
tidak dapat diterima secara statistis. Hal ini disebabkan karena nilai
A symp. Sig.
2-
tailed
0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara Beban Operasional
Pendapatan Operasional BPR Konvensional di Jawa dan Sumatera.
82
Tabel 7. Uji Hipotesis 5
Rasio Mean
Mean Asymp. Sig.2-
tailed BPR Konvensional
Jawa BPR Konvensional
Sumatera LDR
82,66 72,02
0,001
Berdasarkan uji
Independen Sample T-test
terhadapa rasio
L oan to Deposit Ratio
diperoleh nilai
A symp. Sig.
2-
tailed
= 0,001, maka untuk uji hipotesis
L oan to Deposit Ratio
Ha
5
dengan taraf signifikansi 5 nilai
A symp. Sig.
2-
tailed
0,05. Hal ini menunjukkan bahwa Ha
5
secara statistis terdukung. Dengan demikian dapat disimpulkan behawa terdapat perbedaan yang signifikan antara
L oan to Deposit Ratio
BPR Konvensional di Jawa dan Sumatera.
5. SIMPULAN DAN SARAN