57
model t-statistik
diperoleh nilai pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja
Job performance
adalah 4,251089. Nilai t-statistik ini diatas nilai kritis ± 1,96 atau dengan melihat nilai p-value berada di nilai signifikan 0,05. Ini berarti
hipotesis 2 diterima. Bukti empiris ini mendukung argumentasi yang menyatakan bahwa
reward based performance
akan meningkatkan motivasi kerja dan motivasi kerja yang tinggi akan meningkatkan kinerja karyawan
job performance
. Pengaruh
reward system
dalam meningkatkan kinerja dimoderasi oleh variabel motivasi kerja. Hasil statistik PLS juga menunjukkan bahwa hubungan langsung antara
variabel penghargaan berbasis kinerja dan kinerja job performance menunjukkan hasil tidak signifikan karena nilai t-statistiknya bernilai
1,063204 dibawah nilai kritis 1,96.
5. Evaluasi Model
Model evaluasi PLS berdasarkan pada pengukuran prediksi yang mempunyai sifat
non-parametric
Ghazali 2008
.
Model stuctural dievaluasi dengan menggunakan R- Square untuk kontstuk dependen. Hasil statistik PLS menunjukkan bahwa
variabel kinerja mendapatkan 0,165645 atau 16,5 sedangkan variabel motivasi mendapat R
2
0,07239 atau 7. Hasil R
2
terdapat dua variabel menunjukkan bahwa model stuktural pada penelitian ini memiliki pengaruh yang lemah.
Selain melihat R
2
, model PLS juga dievaluasi dengan melihat
Q-Square predictive relevance
untuk model konstruk. Hasil statistik PLS menunjukkan bahwa Q
2
variabel kinerja bernilai 0,075 dan variabel motivasi 0,041, kedua variabel bernilai diatas 0 nol. Menurut Ghozali 2008 nilai Q-Square lebih besar dari 0
nol menunjukkan model mempunyai nilai
predictive relevance
, dan nilai Q-Square yang lebih kecil dari 0 nol menunjukkan model kurang memiliki nilai
predictive relevance.
E . SIMPULAN, KE TE RBATASAN DAN SARAN
1. Simpulan
Penelitian ini berusaha mencari bukti empiris apakah penghargaan berbasis kinerja akan meningkatkan motivasi kerja dam kinerja karyawan
job performance
. Melalui survei berbasis website ditemukan bukti empiris bahwa penghargaan
berbasis kinerja berpengaruh positif terhadap motivasi kerja dan motivasi kerja yang tinggi akan berpengaruh terhadap kinerja
job performance
Implikasi praktik dalam akuntansi manajemen adalah bahwa perancangan sistem pengendalian manajemen dalam upaya mencapai tujuan organisasi perlu
memperhatikan faktor
reward based performance
dalam meningkatkan motivasi kerja karyawan. Motivasi kerja yang tinggi akan meningkatkan kinerja karyawan dan
kinerja karyawan yang tinggi akan mendukung kinerja organisasi yang baik pula.
58
2. Keterbatasan
Penelitian ini memiliki S-Square yang kecil. Hal ini menunjukkan banyak faktor lain yang menyebabkan peningkatan motivasi karyawan dan kinerja karyawan
selain faktor
reward based performance
3. Saran