46 biaya utang. Hasil ini juga mengindikasikan arti penting relatif dari pengungkapan
adalah lebih besar dalam situasi ketika ada ketidakpastian pasar yang cukup besar tentang perusahaan yang direfleksikan dengan variansi return saham.
Rappaport 1998 menjelaskan bahwa biaya modal, yang terdiri atas biaya utang dan biaya ekuitas, merupakan komponen penting dalam menentukan prediksi aliran kas
operasi dalam penghitungan nilai pemegang saham. Hasil penelitian Bignon dan Breton 2004, Botosan 1997 dan Sangupta 1998 menunjukkan bahwa
pengungkapan informasi oleh perusahaan berpengaruh pada biaya ekuitas dan biaya utang. Dengan demikian, pengungkapan informasi oleh perusahaan mempengaruhi
biaya modal, sehingga nilai pemegang saham juga akan terpengaruh oleh pengungkapan informasi yang dilakuakn oleh perusahaan. Pengungkapan yang semakin
tinggi akan memperkecil biaya utang dan biaya ekuitas, sehingga rata-rata tertimbang dari aliran kas operasi yang diprediksi akan semakin tinggi dan akan mengakibatkan
nilai pemegang saham menjadi semakin tinggi.
Hannifa dan Cooke 2002, Berkaitan dengan tipe industri, perusahaan dalam semua sektor ditemukan mengungkapkan lebih sedikit informasi dibanding sektor
konstruksi, dimana koefisien terendah ditemukan pada sektor konsumsi. Temuan ini tidak konsisten dengan penelitian Soh 1996, yang menemukan bahwa perusahaan
Malaysia dalam sektor perdagangan mengungkapkan informasi yang relatif lebih banyak dibanding perusahaan dalam sektor lainnya. Penjelasan yang mungkin adalah
motivasi politik, karena selama periode penelitian ini, gagasan untuk ’
think big
’ mendorong pertumbuhan proyek-proyek besar yang diprioritaskan pada perusahaan
konstruksi lokal. Meskipun begitu, perusahaan dagang mengungkapkan lebih banyak informasi dibanding sektor lain, kecuali perusahaan konstruksi.
C. SIMPULAN
Tujuan penulisan makalah ini untuk mereview jenis pengungkapan dan karakteristik yang melekat pada jenis pengungkapan, simpulan yang dapat diambil adalah:
1 Bhoraj dkk. 2004 membuktikan jika keputusan pengungkapan sukarela umumnya
konsisten dengan prediksi mereka mengenai insentif untuk menyajikan pengungkapan. Perusahaan dengan
stranded cost
tinggi yang beroperasi dalam yuridiksi dimana regulator telah membangun metode pemulihan biaya menyajikan
pengungkapan keseluruhan yang lebih sedikit; ini konsisten dengan insentif untuk memperlihatkan kesan sensitif kepada regulator dalam lingkungan
deregulated
. Hannifa 2006 menyatakan
corporate governance
dan karakteristik spesifik perusahaan, yang berhubungan dengan tingkat pengungkapan. Signifikansi dua variabel
corporate governance
mengindikasikan arti penting kedua variabel ini sebagai determinan pengungkapan sukarela.
2 Clarkson dkk. 2006 menguji pengungkapan remunerasi CE O di Australia selama
tahun 1998-2004 menemukan bahwa ukuran perusahaan,
corporate governance
, kualitas auditor, status
cross-listing
, dan pengawasan publik merupakan penjelas pengungkapan yang signifikan. Clarkson dkk. 2006 mengindikasi bahwa
47 pengungkapan yang berkualitas tinggi hanya akan terjadi melalui ketentuan formal
yang terperinci, dan peraturan berbasis prinsip yang melibatkan fleksibilitas interpretatif tidak selalu menghasilkan level pengungkapan yang diinginkan.
3 Francis dkk. 2008 menginvestigasi hubungan antara pengungkapan sukarela,
kualitas laba, dan biaya modal. Peneliti juga menemukan bahwa perusahaan dengan kualitas laba yang baik memiliki lebih banyak pengungkapan sukarela yang luas.
Penelitian Banghoj dan Plenborg 2008 mengindikasikan bahwa pengungkapan sukarela yang lebih banyak tidak meningkatkan hubungan antara return saat ini dan
laba masa depan. Botosan 1997 menguji asosiasi antara tingkat pengungkatan dan biaya modal ekuitas hasilnya menunjukkan bahwa pengungkapan yang semakin
besar berasosiasi dengan biaya modal ekuitas yang semakin rendah, bagi perusahaan sampel yang menarik sedikit analisis.
4 Sengupta 1998 menginvestigasi hubungan antara kualitas pengungkapan secara
keseluruhan dan biaya utang. Hasilnya menunjukkan bahwa perusahaan dengan rating kualitas pengungkapan tinggi dari analisis finansial menikmati biaya bunga
efektif yang lebih rendah dari penerbitan utang. Hasil penelitian Bignon dan Breton 2004, Botosan 1997 dan Sangupta 1998 menunjukkan bahwa pengungkapan
informasi oleh perusahaan berpengaruh pada biaya ekuitas dan biaya utang. Pengungkapan yang semakin tinggi akan memperkecil biaya utang dan biaya
ekuitas, sehingga rata-rata tertimbang dari aliran kas operasi yang diprediksi akan semakin tinggi dan akan mengakibatkan nilai pemegang saham menjadi semakin
tinggi.
RE FE RE NSI Bagnoli,
Mark, and Susang Watts. 2007. Financial Reporting and Supplemental Voluntary Disclosures.
Journal of A ccounting Research.
Vol. 45 No. 5. Pp. 885-913. Banghøj, Jesper Thomas Plenborg. 2008. Value Relevance of Voluntary Disclosure in
The Annual Report.
A ccounting and Finance
. 48 pp. 159–180. Bignon, V., dan R. Breton. 2004. Accounting Transparency and the Cost of Capital.
Working Paper Bhojraj, Sanjeev, Walter G. Blacconiere, And Julia D. DSouza. 2004. Voluntary
Disclosure In A Multi-Audience Setting: An E mpirical Investigation. The Accounting Review. Vol. 79, No. 4 Pp. 921-947
Botosan, Christine A. 1997. Disclosure Level and Cost of E quity Capital.
The A ccounting Review
. Vol. 72, No. 3, pp. 323-349. ______, Christine A., and Mary S. Harris. 2000. Motivations for a Change
in Disclosure Frequency and its Consequences: an E xamination of Voluntary
Quarterly Segment Disclosures.
Journal of A ccounting Research
, Vol. 38. No. 2 autumn.
Birt, Jacqueline L., Chris M. Bilson, Tom Smith and Robert E. Whaley
. 2006.
Ownership, Competition, and Financial Disclosure.
A ustralian Journal of Management,
Vol. 31, No. 2.
48 Bushman, Robert M., Joseph D. Piotrosk I, and Abbie J. Smit. 2004. What Determines
Corporate Transparency?
Journal of A ccounting Research
. Vol. 42 No. 2. Carcello, J.V. dan T.L. Neal. 1997. Audit Committee Characteristics and Auditor
Reporting. Working Paper. Chow, Chee W., Kamal Haddad, and Mark Hirst. 1996. An E xperimental Market’s
Investigation of Discretionary Financial Disclosure.
A bacus
Vol. 32 No. 2. Pp. 133-152.
Clarkson, Peter, Ami Lammerts Van Bueren, Julie Walker. 2006. Chief E xecutive Officer Remuneration Disclosure Quality: Corporate Responses To An
E volving Disclosure E nvironment.
A ccounting and Finance
46 2006 771–796. Clubb, Colin. 2006. Discussion of ‘Do Better-Governed Australian Firms Make More
Informative Disclosures?’.
Journal of Business F inance A ccounting
, Vol. 333 4, pp. 451–458.
Darrell, W. Walden, and Bill N. 1997. E nvironmental Disclosures and Public Policy Pressure.
Journal of A ccounting and Public Policy.
Vol. 16 pp. 125-154. Depoers, Florence. 2000. A Cost-Benefit Study of Voluntary Disclosure: Some
E mpirical Evidence from French Listed Companies.
The E uropean A ccounting Review
. Vol. 9 No. 2 pp. 245-263. Dye, Ronald A. 1990. Mandatory Versus Voluntary Disclosures: The Cases of
Financial and Real E xternalities. The
A ccounting Review.
Vol. 65 No. 1. pp. 1-24. Diamond, D., W., dan Verrechia R. E . 1991. Disclosure, Liquidity and the Cost of the
Capital.
The Journal of Finance
, Vol. XLVI No.4. Francis, Jennifer, Dhananja Nanda, Per Olsson. 2008. Voluntary Disclosure, E arnings
Quality, and Cost of Capital. Journal of Accounting Research. Vol. 46 No. 1 March 2008.
Gelb, David, Brian R. Greenstein. 2004. Accounting Disclosures And Industry Concentration: An Empirical Comparison of The Political Cost and the
Proprietary Cost Hypotheses.
Journal of A ccounting and Finance Research
- Winter II. Gietzmann, Miles B. and Marco Trombetta. 2003. Disclosure Interactions:
Accounting Policy Choice and Voluntary Disclosure E ffects on the Cost of Rising Outside Capital.
A ccounting and Business Research.
Vol. 33. No. 3. pp. 187- 205.
Gigler, Frank B., Thomas Hemmer
.
2001. Conservatism, Optimal Disclosure Policy, and The Timeliness of Financial Reports.
The A ccounting Review. V
ol. 76, No. 4 October. Pp. 471–493.
Gill, Amiram, 2008.
Corporate governance
as Social Responsibility: A Research Agenda,
Berk eley Journal of International L aw,
Vol. 26. Hannifa, R. M, and T.E . Cooke. 2002. Culture Corporate Governance and Disclosure
in Malaysian Corporations.
A bacus
. Vol. 38. No. 3.
49 Hapsoro, Dodi, 2006. Mekanisme Corporate Governance, Transparansi dan
Konsekuensi E konomi, Studi E mpiris di Pasar Modal Indonesia, Disertasi Tidak Dipublikasi, Universitas Gadjah Mada.
Healy, P.M. dan Palepu G. 2001. Information Asymmetry, Corporate Disclosure, and the Capital Market: A Review of the E mpirical Disclosure Literature. Journal of
Accounting and E conomics, Vol 31. Ho, Simon S.M, Kar Shun Wong 2001. A Study of the Relationship between
Corporate Governance Structure and the E xtent of Voluntary Disclosure.
Journal of International A ccounting, A uditing Taxation
10, pp. 139-156. Hoitash, Udi, Rani Hoitash, and Jean C. Bedard. 2009. Corporate Governance and
Internal Control over Financial Reporting: A Comparison of Regulatory Regimes.
The A ccounting Review.
Vol. 84, No. 3. pp. 839–867. Holder, Lori, Webb Cohen, Jeffrey, Leda Nath, and David Wood. 2008. A Survey of
Governance Disclosures among U.S. Firms.
Journal of Business E thics
83:543– 563.
Ingram, Robert W., and Katherine Beal Frazier. 1980. E nvironmental Performance and Corporate Disclosure.
Journal of A ccounting Research
, Vol. 18, No. 2. Autumn, pp. 614-622.
Jiang, Yabing, Viju Raghupathi, And Wullianallur Raghupathi. 2008. Content and Design of Corporate Governance Web Sites.
Information Systems Management
, 26: 13–27.
Khomsiyah, 2005. Analisis Hubungan Struktur dan Indeks Corporate Governance dengan Kualitas Pengungkapan, Disertasi Tidak Dipublikasi, Universitas Gadjah
Mada. Kumar, Gaurav, W. Mark Wilder, and Morris H. Stocks. 2008. Voluntary Accounting
Disclosures by U.S.-Listed Asian Companies.
Journal of International A ccounting Research.
Vol. 7, No. 1 Pp. 25–50. Leung, Sidney, Bertrand Horwitz. 2004. Director Ownership and Voluntary Segment
Disclosure: Hong Kong E vidence.
Journal of International Financial Management and A ccounting, V ol.
15 No. 3. Leuz, Christian and Robert E . Verrecchia. 2000. The E conomic Consequences of
Increased Disclosure.
Journal of A ccounting Research.
Vol. 38, pp. 91-124 Li, Yue, Gordon D. Richardson, and Daniel B. Thornton. 1997. Corporate Disclosure
of Environmental Liability Information: Theory and E vidence.
Contemporary A ccounting Research.
Vol. 14 No. 3 Fall 1997. Pp. 435-474. Luft, Janet Mobus. 2005. Mandatory E nvironmental Disclosures in a Legitimacy
Theory Context.
A ccounting, A uditing A ccountability Journal.
Vol. 18, No. 4. pp. 492-517.
Mangena, Musa and Richard Pike. 2005. The E ffect of Audit Committee Shareholding, Financial E xpertise and Size on Interim Financial Disclosures.
A ccounting and Business Research.
Vol. 35. No. 4. pp. 327-349.
50 Parker, Lee D. 2007. Financial And E xternal Reporting Research: The Broadening
Corporate Governance Challenge.
A ccounting and Business Research,
Vol. 37. No. 1. pp. 39-54.
Patelli, Lorenzo, Annalisa Prencipe. 2007. The Relationship between Voluntary Disclosure and Independent Directors in the Presence of a Dominant
Shareholder.
E uropean A ccounting Review.
Vol. 16, No. 1, pp. 5–33. Peter Clarkson, Ami Lammerts Van Bueren, Julie Walker. 2006.
Chief E xecutive Officer Remuneration Disclosure Quality: Corporate Responses to an Evolving
Disclosure E nvironment. Accounting and Finance Vol. 46 pp. 771–796. Prakash, S. Sethi And Olga E melianova. 2006. A Failed Strategy of Using Voluntary
Codes of Conduct by the Global Mining Industry. Corporate Governance, Vol. 6 No. 3, Pp. 226-238.
Prencipe, Annalisa. 2004. Proprietary Costs and Determinants of Voluntary Segment Disclosure: E vidence from Italian Listed Companies.
E uropean A ccounting Review.
Vol. 13, No. 2, 319–340. Sengupta, P. 1998. Corporate Disclosure Quality and The Cst of Debt. The
Accounting Review Vol. 73 No.4. Septiyanti, Ratna, 2007. Pengaruh Risiko E kspropriasi pada Hubungan antara Struktur
Corporate Governance dan Pengungkapan Informasi serta Implikasinya pada Nilai Perusahaan. Disertasi Tidak Dipublikasi. Universitas Gadjah Mada.
Singhvi, Surendra S., and Harsha B. Desai. 1971. An E mpirical Analysis of the Quality of Corporate Financial Disclosure.
The A ccounting Review
, Vol. 46, No. 1, pp. 129-138.
Sinnadurai, Philip T. 2008. Voluntary Disclosure of Good and Bad E arnings News in a Low Litigation Setting.
A ccounting Perspectives Perspectives Comptables.
Vol. 7 No. 4. Pp. 317-340.
Surat Keputusan Ketua Bapepam N0. Kep-17PM1995 tentang Pengungkapan Dalam Laporan Tahunan di Indonesia.
Surat Keputusan Ketua Bapepam N0. Kep-38PM1996 tentang Pengungkapan Dalam Laporan Tahunan di Indonesia
Surat Keputusan Menteri Koordinator Bidang E konomi, Keuangan dan Industri E KUIN N0. Kep-10M.EKUIN081999 tentang Pembentukan Komite
Nasional Kebijakan
Corporate Governance
KNKCG. Surat Keputusan Ketua Bapepam N0. Kep-06PM2000 yang berisi Peraturan
Bapepam No. VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan. Surat E daran N0. 02PM2002 tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan
Laporan Keuangan E miten atau Perusahaan Publik.
51
PE NGARUH PE NGHARGAAN BE RBASIS KINE RJA TE RH ADAP MOTIVASI DAN KINE RJA KARYAWAN
Fitra Dharma ABST RACT
This study aimed to find whether the empirical evidence of performance-based reward systems will affect employee motivation and job performance. This study used convenience sampling by e-mail method
survey. The researcher sent 190 questionnaires, but a number of 80 questionnaires accepted incompletely so that only 110 questionnaires which can be analyses. It used partial least square PL S
to analyze the data. Result of the study indicates performance-based reward system effects on work motivation and work motivation affects performance.
Keywords: performance-based reward systems, employee motivation, job performance
A. PE NDAHULUAN