Hipotesis 1: ME TODA PE NE LITIAN

18

a. Hipotesis 1:

Leverage berpengaruh terhadap E RC Pengujian terhadap hipotesis pertama bertujuan untuk membuktikan pengaruh dari leverage terhadap E RC Berdasarkan hasil pengujian pada tabel di atas, diperoleh signifikansinya sebesar 0,326 sehingga lebih besar dari tingkat signifikansinya yaitu 0,05. Dengan demikian secara parsial Ha1 ditolak yang menyatakan leverage merupakan faktor yang mempengaruhi E RC. Perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi berarti memiliki utang yang lebih besar dibandingkan modal. Dengan demikian jika terjadi peningkatan laba maka yang diuntungkan adalah debtholders dan hal ini akan direspon secara negatif oleh investor. Meskipun tingkat leverage dalam penelitian ini cukup rendah namun rupanya tidak berpengaruh terhadap koefisien respon laba, return pasar ditentukan pada kondisi perdagangan saham yang terjadi di pasar dalam hal ini perusahaan sektor property menghadapi kondisi yang buruk berhubungan dengan krisis global yang terjadi, banyak perusahaan yang mengalami laba yang negatif, yang menyebabkan variabel penelitian ini tidak berpengaruh. Kothari dalam Febrianto, 2005 merangkum setidaknya ada empat yang menjelaskan besaran koefisien respon laba: a harga yang menuntun laba prices lead earnings ; b pasar modal yang tidak efisien; c gangguan noise pada laba dan kurang baiknya GAAP; dan d laba transitori. Dan kemungkinan besar yang terjadi dalam situasi yang menyebabkan hipotesis ini ditolak adalah pasar modal yang tidak efisien, suatu pasar dikatakan efisien salah satunya apabila suatu informasi dapat diperoleh secara mudah dan berkualitas oleh investor, kurang efisiennya pasar menyebabkan hal ini terjadi, selain itu terdapat dua macam investor dibursa, yakni investor yang memiliki pengetahuan tentang analisis fundamental dan analisis teknikal investor canggih dan investor naif yang biasa disebut noise trader . Perilaku itu dibentuk oleh level confidence keyakinan dan expectation harapan investor. Di saat pasar bergerak naik bullish , keyakinan dan harapan investor cukup tinggi, melebihi hitung-hitungan fundamental. Sebaliknya, ketika pasar melemah bearish , keyakinan dan harapan pasar teramat rendah, sekalipun faktor fundamental cukup menjanjikan.

b. Hipotesis 2: Risiko sistematik