Trigliserida Hidrolisis trigliserida Minyak Kelapa Murni

melengkung ke arah tertentu pada setiap ikatan rangkap. Bagian rantai karbon akan saling mendekat atau saling menjauh. Jika saling mendekat disebut isomer cis berarti berdampingan, dan apabila saling menjauh disebut trans berarti berseberangan. Asam lemak alami biasanya dalam bentuk cis. Isomer trans biasanya terbentuk selama reaksi kimia seperti hidrogenasi atau oksidasi. Titik leleh dari asam lemak tak jenuh bentuk trans lebih tinggi dibanding asam lemak tak jenuh bentuk cis karena orientasi antar molekul dengan bentuk cis yang membengkok tidak sempurna sedangkan asam lemak tak jenuh trans lurus sama seperti bentuk asam lemak jenuh Silalahi, 2000; Silalahi dan Tampubolon, 2002. Asam lemak trans berdampak buruk bagi kesehatan. Apabila mengkonsumsi asam lemak trans, maka asam lemak ini akan masuk ke dalam sel- sel tubuh, yang mengakibatkan membran sel dan struktur seluler lainnya menjadi rusak bentuknya dan tidak dapat berfungsi dengan mestinya Darmoyuwono, 2006.

2.5.2 Trigliserida

Trigliserida adalah komponen utama minyak sayur dan lemak hewan. Trigliserida memiliki berat jenis lebih rendah dibandingkan air, dan pada suhu kamar normal dapat berada dalam keadaan padat atau cair. Apabila padat maka disebut lemak atau mentega, sedangkan apabila cair disebut minyak. Trigliserida juga disebut triasilgliserol TAG, yaitu senyawa kimia yang terbentuk dari satu molekul gliserol dan tiga molekul asam lemak. Struktur kimia trigliserida dapat dilihat pada Gambar 2.4 Darmoyuwono, 2006; McKee dan McKee, 2003. Universitas Sumatera Utara O α miristat atau posisi sn-1 β palmitat atau posisi sn-2 α’ miristat atau posisi sn-3 1,3 dimiristoil, 2 palmitoil gliserol Gambar 2.4 Struktur kimia lemak triasilgliserol O’Keefe, 2002; Berry, 2009; Boyer, 1986 Keterangan: R – C – disebut dengan gugus asil, yang mengikat molekul gliserol dengan 3 asam lemak. Contoh: palmitat, stearat, oleat disebut trigliserida maka struktur kimia tersebut dinamakan palmitoil stearoiloleoil. sn : stereospesific numbering Gliserol adalah alkohol trihidrat mengandung tiga gugus hidroksil, atau -OH yang dapat bergabung dengan sampai tiga asam lemak sehingga membentuk monogliserida, digliserida dan trigliserida. Asam lemak dapat bergabung dengan ketiga gugus hidroksil sehingga menghasilkan berbagai macam senyawa kimia. Monogliserida, digliserida dan trigliserida digolongkan sebagai senyawa ester yaitu senyawa yang terbentuk dari reaksi antara asam dan alkohol yang melepaskan air H 2

2.5.3 Hidrolisis trigliserida

O sebagai hasil samping Darmoyuwono, 2006. Hidrolisis minyak atau lemak menghasilkan asam lemak bebas dan gliserol. Reaksi hidrolisis Gambar 2.5 dapat terjadi karena terdapatnya sejumlah air dalam minyak, atau mereaksikannya dengan KOH atau NaOH lebih dikenal dengan proses penyabunan. Proses penyabunan ini banyak digunakan dalam industri untuk menghasilkan gliserol Ketaren, 2005. C C C O O O H H H H H C C C CH 2 12 CH 2 14 CH 2 12 O O O CH 3 CH 3 CH 3 α β α’ Universitas Sumatera Utara OCR RCO OCR O O O + 3 NaOH OH HO OH + RCOO - Na + RCOO - Na + RCOO - Na + OCR RCO OCR O O O + 2 H 2 O OH RCO OH + O RCOOH RCOOH lipase Gambar 2.5 Persamaan reaksi hidrolisis Keterangan: A. Menggunakan NaOH penyabunan, B. Menggunakan enzim Lipase enzimatik Proses hidrolisis juga digunakan dalam penentuan komposisi trigliserida, hasil hidrolisis kemudian diubah menjadi bentuk metil ester dan selanjutnya dianalisis dengan kromatografi gas Boyer, 1986. Hidrolisis minyak dan lemak dalam tubuh terjadi secara enzimatik, yaitu dengan bantuan enzim lipase. Enzim lipase ini terdapat pada mulut disebut lingual lipase lambung disebut gastric lipase yang stabil dan aktif pada pH yang rendah dan pada usus halus disebut pancreatic lipase. Ketiga enzim tersebut akan menghidrolisis trigliserida pada posisi sn-1 dan sn-3, trigliserida dengan asam lemak rantai pendek dan sedang akan langsung diserap ke sirkulasi darah di lambung yang selanjutnya diangkut ke hati untuk dimetabolisme, sedangkan asam lemak rantai panjang akan diserap melalui epitelium usus halus dan membentuk lemak kembali sebelum masuk ke sirkulasi darah, untuk selanjutnya dibawa ke jantung dan jaringan tubuh lainnya sebelum diangkut ke hati untuk dimetabolisme. A B Universitas Sumatera Utara Saat berada di sirkulasi darah, lemak yang tidak teroksidasi menjadi energi akan mempengaruhi profil lipid darah, dapat mengendap pada dinding pembuluh darah dan menyebabkan terjadinya aterosklerosis Roskoski, 1996; Silalahi, 2002; Page, 1989. Enzim lipase sangat penting dalam metabolisme lemak dalam tubuh. Proses pemecahan lemak fat splitting melepaskan asam lemak dari struktur triasilgliserol yang dapat terjadi dengan enzim lipase spesifik pada posisi sn tertentu. Klasifikasi enzim lipase berdasarkan spesifikasinya dapat dilihat pada Tabel 2.5 Aehle, 2004; Desbois dan Smith, 2010. Tabel 2.5 Klasifikasi enzim lipase berdasarkan spesifikasinya Klasifikasi enzim lipase Spesifikasi Sumber Lipase komersil Spesifik pada substrat Monoasilgliserol Jaringan lemak pada tikus Mono diasil- gliserol Penicillium camembertii Triasilgliserol Penicillium sp. Regiospesifik Posisi sn-1,3 Pankreas babi Mucor miehei Aspergillus niger Lipase AP6 ® Thermomyces lanuginose Lipozyme TLIM ® Rhizomucor miehei Palatase M ® Posisi sn-2 Candida antartica A Novozyme 435 ® Nonspesifik - Penicillium expansum Aspergillus sp. Pseudomonas cepacia Asil spesifik pada lemak Asam lemak rantai pendek Penicillium roqueforti Lambung bayi Getah Carica papaya Asam lemak jenuh cis-9 Geotrichum candidum Asam lemak jenuh rantai panjang Botrystis cinerea Stereospesifik Posisi sn-1 Humicola lanugunose Pseudomonas aeruginose Posisi sn-3 Fusarium solani cutinase Lambung kelinci Sumber: Aehle, 2004; Villeneuve dan Foglia, 1997 Universitas Sumatera Utara Reaksi hidrolisis dengan menggunakan enzim lipase lebih efisien dan mudah dikontrol karena enzim lipase spesifik pada posisi sn tertentu sehingga dapat mengubah produk lemak dan distribusi asam lemak yang diinginkan. Apabila dibandingkan dengan penggunaan zat kimia, akan menghasilkan produk lemak dengan distribusi asam lemak yang acak Aehle, 2004. Hidrolisis trigliserida secara enzimatik dengan lipase yang spesifik pada posisi sn-1,3 adalah dengan menghidrolisis trigliserida pada posisi sn-1,3 sehingga menghasilkan produk 2-monogliserida dan asam lemak bebas. Hidrolisat kemudian dipisahkan dengan larutan non polar yang terikat pada asam lemak bebas, ataupun disentrifugasi pada kecepatan dan waktu tertentu. Setelah terpisah asam lemak bebas maka, 2-trigliserida dapat dianalisis dengan alat kromatografi gas Satiawihardja, 2001; Silalahi, dkk., 1999; Silalahi, 2002.

2.5.4 Aktivitas antibakteri asam laurat, monolaurin dan minyak kelapa murni

Dokumen yang terkait

Pengaruh Ekstrak Bawang Putih (Allium sativum) Terhadap Kadar Kolesterol Mencit (Mus Musculus L. Strain DDW) yang Diinduksi Alloxan

6 122 85

Uji efektivitas larutan bawang putih (allium sativum) terhadap pertumbuhan bakteri propionibacterium acnes secara in vitro

5 55 63

Aktivitas Antibakteri Bawang Putih (Allium sativum Linn.) Terhadap Beberapa Bakteri In Vitro.

0 0 9

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR DAN ETANOL BAWANG PUTIH (Allium sativum L.) TERHADAP BAKTERI GRAM NEGATIF DAN GRAM POSITIF.

0 0 9

Uji Aktivitas Antibakteri Kitosan, Hasil Hidrolisis Minyak Kelapa Murni dan Kombinasinya Terhadap Salmonella thypi dan Lactobacillus plantarum

0 1 14

Uji Antibakteri Ekstrak Air Bawang Putih (Allium Sativum) dan Hasil Hidrolisis Enzimatis Minyak Kelapa Murni serta Kombinasinya terhadap Beberapa Bakteri Penyebab Diare

0 0 57

Uji Antibakteri Ekstrak Air Bawang Putih (Allium Sativum) dan Hasil Hidrolisis Enzimatis Minyak Kelapa Murni serta Kombinasinya terhadap Beberapa Bakteri Penyebab Diare

0 0 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Diare dan Penyebabnya - Uji Antibakteri Ekstrak Air Bawang Putih (Allium Sativum) dan Hasil Hidrolisis Enzimatis Minyak Kelapa Murni serta Kombinasinya terhadap Beberapa Bakteri Penyebab Diare

0 0 34

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Uji Antibakteri Ekstrak Air Bawang Putih (Allium Sativum) dan Hasil Hidrolisis Enzimatis Minyak Kelapa Murni serta Kombinasinya terhadap Beberapa Bakteri Penyebab Diare

0 0 7

Uji Antibakteri Ekstrak Air Bawang Putih (Allium Sativum) dan Hasil Hidrolisis Enzimatis Minyak Kelapa Murni serta Kombinasinya terhadap Beberapa Bakteri Penyebab Diare

0 0 20