Kandungan kimia bawang putih

ringan termasuk masalah jantung, sakit kepala, bekas sengatan, luka bakar dan tumor Block, 1985; Cobas, et al., 2010. Hippocrates juga menyebutkan bawang putih sebagai Father of Medicine, karena efektif sebagai laksatif dan diuretik. Pada Olympic Games pertama di Yunani pada 776 SM, para atlet mengkonsumsi bawang putih sebagai stimulan Fenwick dan Hanley, 1985; Block, 1985. Di Cina bawang putih sering dibuat dalam bentuk teh dan direkomendasikan untuk mengobati demam, sakit kepala, diare, dan untuk memperpanjang usia Srivastava, et al., 1995. Di India digunakan untuk penanganan ambeien, reumatik, dermatitis, batuk, dan sebagai lotio antiseptik karena sifat antibakterinya. Tahun 1858 Louis Pasteur menyadari dan membuktikan bahwa bawang putih memiliki sifat antibakteri yang kemudian menjadikannya digunakan dalam perang dunia pertama dan kedua, ketika antibiotik golongan penisilin dan sulfa jarang ditemukan Cobas, et al., 2010.

2.4.1 Kandungan kimia bawang putih

Zat kimia yang terkandung dalam bawang putih sedikit kompleks dan dihasilkan sebagai pertahan diri untuk melawan gangguan mikroorganisme dan pengganggu lainnya Amagase, et al., 2001. Bawang putih terkenal dengan bau spesifik karena terdapat kandungan allicin dan komponen sulfurnya yang larut dalam minyak. Senyawa spesifik dan mudah menguap pada bawang putih yang dihancurkan adalah dialil sulfida DAS, dialil disulfida DADS, dialil trisulfida, metilalil disulfida, metilalil trisulfida, 2-vinil-1,3-ditin, 3-vinil-1,2-ditin Fenwick dan Hanley, 1985 dan E,Z-ajoene Amagase, et al., 2001. Beberapa sifat gizi dan kimia dari bawang putih dapat dilihat dalam Tabel 2.2 berikut. Bawang putih telah diuji untuk menentukan kadar air, karbohidrat, Universitas Sumatera Utara protein, lemak, mineral, vitamin, energi, abu, pH, keasaman dan kandungan minyak essensial Haciseferogullari, et al., 2005. Tabel 2.2 Nilai nutrisi dan kandungan dari bawang putih ditampilkan per 100 g bawang putih mentah Kandungan Nilai Mineral Nilai Vitamin Nilai Energi 119 kkal Potasium 446 mg Tiamin Vit. B1 0,16 mg Kadar air 70 Fospor 134 mg Riboflavin Vit. B2 0,02 mg Protein 4,3 g Magnesium 24,1 mg Niasin Vit. B3 1,02 mg Karbohidrat 24,3 g Sodium 19 mg Piridoksin Vit. B6 0,32 mg Serat 1,2 g Kalsium 17,8 mg Asam Folat 4,8 µg Lemak 0,23 g Besi 1,2 mg Asam Askorbat Vit.C 14 mg Alkohol 0 mg Zink 1,1 mg Karotenoid β- Karoten 5 µmg Abu 2,3 Iodin 4,7 µg Vitamin A sedikit pH 6,05 Selenium 2 µg Vitamin E 0,011 µg Keasaman 0,172 Sumber: Cobas, et al., 2010 Setiap bawang putih diproses dengan mengiris atau menghancurkannya, komponen-komponennya akan diubah menjadi ratusan senyawa sulfur organik dalam waktu yang singkat. Ketika dirusak, misalnya oleh mikroba atau dihancurkan, atau ketika didehidrat dan dilarutkan dengan air, enzim allinase dengan cepat akan mengubah cytosolic sycteine sulfoxides alliin menjadi senyawa berbau seperti alkyl alkane-thiosulfinates seperti allicin. Senyawa-senyawa kimia ini dilaporkan menunjukkan beberapa efek biologis, termasuk pengurangan kolesterol, pencegahan kanker dan lain-lain Amagase, 2006. Perubahan senyawa kimia dalam bawang putih secara lengkap terdapat pada Gambar 2.2. Universitas Sumatera Utara γ-glutamilsistein γ-glutaml transpeptidase reaksi tambahan S-alilsistein HOOC N SH O COOH NH 2 H hidrolisis dan oksidasi S-alkenilsistein sulfoksida isoaliin methiin S-alilsistein sulfoksida =alliin S NH 2 COOH S NH 2 COOH O oksidasi H 2 O 2 asam alil sulfenik + asam amino akrilat SOH COOH NH 2 kondensasi spontan -2H 2 O dialilsulfinat =allicin asam piruvat NH 3 + + COOH S O S O penguraian langsung tiosulfinat S S S O S S S O E-ajoene Z-ajoene S S S S S 2-thioacroleins S S S S S S S S S S vinyldithiins DAS DAS2 DAS3 DAS4 60 detik dalam 24 jam Gambar 2.2 Perubahan senyawa kimia bawang putih Amagase, et al., 2001 Efek biologis dari beberapa unsur ini dalam bawang putih utuh, seperti lektin protein yang paling berlimpah dalam bawang putih, prostaglandin, fruktan, pektin, adenosin, vitamin B1, B2, B6, C dan E, biotin, asam nikotinat, Universitas Sumatera Utara asam lemak, glikolipid, fosfolipid dan asam amino essensial, telah dipelajari selama lebih dari beberapa dekade ini Fenwick dan Hanley, 1985. Baru-baru ini, perhatian khusus telah diberikan kepada steroid saponin tertentu dan sapogenin seperti β-klorogenin. Beberapa penelitian menunjukkan pentingnya aktivitas biologis dan farmakologis seperti antijamur, antibakteri, antitumor, antiinflamasi, antitrombotik dan sifat hipokolesterolemia Matsuura, 2001; Lanzotti, 2006. Karena β-klorogenin adalah zat yang tersedia in vivo dan terdeteksi dalam darah, hal ini menunjukkan bahwa β-klorogenin mungkin merupakan senyawa bioaktif dalam bawang putih. Karakteristik kandungan kimia lain bawang putih termasuk allicin dan senyawa selenium organik. Selain fakta tentang senyawa yang disebutkan di atas berkontribusi dalam sebagian bioaktivitas bawang putih, bukti dari beberapa penelitian menunjukkan bahwa fungsi biologis dan medis bawang putih terutama karena kandungan tinggi senyawa belerang organik Augusti dan Mathew, 1973; Wargovich, et al., 1988. Senyawa ini diduga bekerja secara sinergis dengan senyawa lain seperti senyawa selenium organik.

2.4.2 Kegunaan bawang putih

Dokumen yang terkait

Pengaruh Ekstrak Bawang Putih (Allium sativum) Terhadap Kadar Kolesterol Mencit (Mus Musculus L. Strain DDW) yang Diinduksi Alloxan

6 122 85

Uji efektivitas larutan bawang putih (allium sativum) terhadap pertumbuhan bakteri propionibacterium acnes secara in vitro

5 55 63

Aktivitas Antibakteri Bawang Putih (Allium sativum Linn.) Terhadap Beberapa Bakteri In Vitro.

0 0 9

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR DAN ETANOL BAWANG PUTIH (Allium sativum L.) TERHADAP BAKTERI GRAM NEGATIF DAN GRAM POSITIF.

0 0 9

Uji Aktivitas Antibakteri Kitosan, Hasil Hidrolisis Minyak Kelapa Murni dan Kombinasinya Terhadap Salmonella thypi dan Lactobacillus plantarum

0 1 14

Uji Antibakteri Ekstrak Air Bawang Putih (Allium Sativum) dan Hasil Hidrolisis Enzimatis Minyak Kelapa Murni serta Kombinasinya terhadap Beberapa Bakteri Penyebab Diare

0 0 57

Uji Antibakteri Ekstrak Air Bawang Putih (Allium Sativum) dan Hasil Hidrolisis Enzimatis Minyak Kelapa Murni serta Kombinasinya terhadap Beberapa Bakteri Penyebab Diare

0 0 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Diare dan Penyebabnya - Uji Antibakteri Ekstrak Air Bawang Putih (Allium Sativum) dan Hasil Hidrolisis Enzimatis Minyak Kelapa Murni serta Kombinasinya terhadap Beberapa Bakteri Penyebab Diare

0 0 34

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Uji Antibakteri Ekstrak Air Bawang Putih (Allium Sativum) dan Hasil Hidrolisis Enzimatis Minyak Kelapa Murni serta Kombinasinya terhadap Beberapa Bakteri Penyebab Diare

0 0 7

Uji Antibakteri Ekstrak Air Bawang Putih (Allium Sativum) dan Hasil Hidrolisis Enzimatis Minyak Kelapa Murni serta Kombinasinya terhadap Beberapa Bakteri Penyebab Diare

0 0 20