Pengaruh konsentrasi EABP dalam kombinasinya

selanjutnya terjadi lisis. Sedangkan flavanoid bekerja langsung dengan mendenaturasikan protein yang dapat menyebabkan metabolisme sel bakteri berhenti, karena enzim yang mengkatalis metabolismenya telah dirusak oleh flavanoid. Selain itu, flavanoid juga dikatakan bersifat bakteriostatik dengan target kerja pada dinding sel bakteri Branen dan Davidson, 1983. Berdasarkan kandungan kimia bawang putih dan VCO, maka dapat diperkirakan juga akibat penurunan aktivitas antibakteri kombinasi keduanya. Menurut Volk dan Weller 1989, saponin memiliki molekul yang dapat menarik air atau hidrofilik dan molekul yang dapat melarutkan lemak atau lipofilik. Pada kombinasi, diperkirakan saponin dari bawang putih menjadi bereaksi dengan asam lemak dari VCO. Akibat reaksi ini, aksi saponin terhadap bakteri akan semakin menurun jika semakin banyak jumlah asam lemak bebas dalam VCOT dan HVCO terhadap kombinasinya. Dimana, zona hambat akan lebih kecil pada kombinasi yang mengandung 75 VCOTHVCO.

4.6.2 Pengaruh konsentrasi EABP dalam kombinasinya

Berdasarkan perbandingan zona hambat pada Gambar 4.9, terlihat bahwa konsentrasi EABP memberi pengaruh terhadap aktivitas antibakteri kombinasinya dengan VCOT dan HVCO. Semakin banyak persentase EABP dalam kombinasinya, maka semakin besar aktivitas antibakterinya. Walaupun aktivitas antibakteri kombinasi ini masih lebih rendah daripada aktivitas EABP tunggal. Desbois dan Smith 2010 menyatakan mekanisme antibakteri asam lemak bebas dan monogliserida secara umum berpusat pada membran sel. Menurut Kabara, et al. 1972, bentuk monogliserida lebih aktif dibandingkan asam lemak bebas. Selain itu, perubahan gugus karboksil monogliserida menjadi sebuah amina Universitas Sumatera Utara atau amida, akan meningkatkan aktivitas bakteriostatiknya. Hal ini mungkin juga terjadi pada pengujian kombinasi HVCO dan EABP. Monogliserida dalam HVCO diduga berubah bentuk menjadi sebuah amina atau amida sebagai hasil reaksinya dengan asam amino akrilat Amagase, et al., 2001 yang terbentuk dalam proses pembentukkan allicin. Konsentrasi tinggi asam lemak bebas dan monogliserida dapat menghambat pemasukan oksigen bakteri ke dalam sel Desbois dan Smith, 2010. Sementara itu, oksigen dibutuhkan oleh bakteri untuk menghasilkan ATP melalui proses fosfoenolpiruvat Madigan, et al., 2009. Di lain pihak, oksigen juga dibutuhkan oleh bawang putih, yaitu untuk mengubah alliin menjadi allicin dan turunannya. Berdasarkan mekanisme kebutuhan bahan uji dan bakteri terhadap oksigen, maka diduga terjadi kompetisi untuk mengikat oksigen. Khususnya kompetisi antara HVCO dan EABP, yang terlihat sebagai penurunan zona hambat kombinasi keduanya. Selain itu, menurut Desbois dan Smith 2010 mekanisme inhibisi enzim juga dilakukan oleh asam lemak. Namun lebih efektif oleh asam lemak tak jenuh. Mekanisme inhibisi enzim ini diakibatkan oleh kekeliruan bakteri dalam mengikat asam lemak. Hal yang sama juga terjadi pada mekanisme senyawa sulfur bawang putih untuk menghambat mikroorganisme. Sehingga diduga terjadi kompetisi inhibisi enzim antara kedua zat antibakteri ini. Mekanisme gabungan ini belum tertalu jelas diketahui sehingga perlu penelitian lebih lanjut. Penurunan aktivitas antibakteri juga terlihat dalam penelitian yang dilakukan Eja, et al. 2011. Pada penelitian tersebut, kombinasi bawang putih Allium sativum dengan Gongronema latifolium menurunkan aktivitas antibakteri Universitas Sumatera Utara bawang putih terhadap E.coli. Namun mekanisme penurunan aktivitas tersebut, tidak dijelaskannya secara jelas. Peran oksigen bagi senyawa antibakteri alami dalam mekanisme aktivitasnya sangat penting Branen dan Davidson, 1983. Berdasarkan hasil penelitian ini, kombinasi EABP dengan HVCO dan VCOT tidak memberikan efek sinergisme. Hal ini bisa menjadi alasan, bahwa kombinasi antibakteri bawang putih kurang cocok dengan senyawa alam lainnya, karena mungkin terjadi kompetisi dalam mengikat oksigen sebagai pemacu aktivitas senyawa antibakterinya. Namun beberapa penelitian menyebutkan adanya sinergisme antibakteri kombinasi bawang putih dengan antibiotik konvensional Gupta dan Visanatham, 1995; Eja, et al., 2011. Antibiotik konvensional mengandung zat aktif tunggal yang mekanisme antimikrobanya secara umum tidak membutuhkan oksigen. Hal ini memberikan keuntungan efek jika digabung dengan bawang putih efek sinergis ataupun adiktif. Bawang putih dapat bebas mengikat oksigen untuk tanpa dipengaruhi antibiotik konvensional.

4.7 Perbandingan Aktivitas Antibakteri Baku Pembanding Tetrasiklin HCl dengan Bahan Uji

Dokumen yang terkait

Pengaruh Ekstrak Bawang Putih (Allium sativum) Terhadap Kadar Kolesterol Mencit (Mus Musculus L. Strain DDW) yang Diinduksi Alloxan

6 122 85

Uji efektivitas larutan bawang putih (allium sativum) terhadap pertumbuhan bakteri propionibacterium acnes secara in vitro

5 55 63

Aktivitas Antibakteri Bawang Putih (Allium sativum Linn.) Terhadap Beberapa Bakteri In Vitro.

0 0 9

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK AIR DAN ETANOL BAWANG PUTIH (Allium sativum L.) TERHADAP BAKTERI GRAM NEGATIF DAN GRAM POSITIF.

0 0 9

Uji Aktivitas Antibakteri Kitosan, Hasil Hidrolisis Minyak Kelapa Murni dan Kombinasinya Terhadap Salmonella thypi dan Lactobacillus plantarum

0 1 14

Uji Antibakteri Ekstrak Air Bawang Putih (Allium Sativum) dan Hasil Hidrolisis Enzimatis Minyak Kelapa Murni serta Kombinasinya terhadap Beberapa Bakteri Penyebab Diare

0 0 57

Uji Antibakteri Ekstrak Air Bawang Putih (Allium Sativum) dan Hasil Hidrolisis Enzimatis Minyak Kelapa Murni serta Kombinasinya terhadap Beberapa Bakteri Penyebab Diare

0 0 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Diare dan Penyebabnya - Uji Antibakteri Ekstrak Air Bawang Putih (Allium Sativum) dan Hasil Hidrolisis Enzimatis Minyak Kelapa Murni serta Kombinasinya terhadap Beberapa Bakteri Penyebab Diare

0 0 34

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Uji Antibakteri Ekstrak Air Bawang Putih (Allium Sativum) dan Hasil Hidrolisis Enzimatis Minyak Kelapa Murni serta Kombinasinya terhadap Beberapa Bakteri Penyebab Diare

0 0 7

Uji Antibakteri Ekstrak Air Bawang Putih (Allium Sativum) dan Hasil Hidrolisis Enzimatis Minyak Kelapa Murni serta Kombinasinya terhadap Beberapa Bakteri Penyebab Diare

0 0 20