PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS 3: Meningkatnya Usaha dan Investasi di Bidang

39 L a k i p D i r e k t o r a t P r o d u k s i T a h u n 2 0 1 3 , D i r e k t o r a t J e n d e r a l P e r i k a n a n B u d i d a y a , K K P

3.3. PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS 3: Meningkatnya Usaha dan Investasi di Bidang

Perikanan Budidaya 3.3.1. Jumlah Rumah Tangga Pembudidaya Ikan RTP Unit Indikator lainnya yang digunakan untuk menunjukkan adanya peningkatan usaha dan investasi bidang perikanan budidaya adalah jumlah rumah tangga pembudidaya ikan RTP. Rumah tangga pembudidaya ikan merupakan rumah tangga yang melakukan kegiatan budidaya ikan dengan tujuan sebagian atau seluruhnya untuk dijual, dengan demikian RTP merupakan unit ekonomi perikanan budidaya yang dihitung berdasarkan total RTP yang disurvai disemua desa sampel, kemudian diestimasi berdasarkan jumlah RTP di KabupatenKota dibagi jumlah RTP disemua desa sampel. IKU jumlah rumah tangga pembudidaya ikan merupakan IKU baru yang ditentukan targetnya pada Tahun 2013, dengan tingkat pencapaian di Tahun 2013 sebanyak 1.771.500 buah atau 101,17 dari target yang ditetapkan sebanyak 1.751.000 buah. Sedangkan pertumbuhan rumah tangga pembudidaya ikan rata-rata dari Tahun 2010 - 2013 sebesar 5,32, dimana jumlah RTP didominasi pelaku budidaya air tawar, disusul budidaya air payau , dan budidaya air laut sebagaimana pada tabel dibawah. Namun demikian selama kurun waktu di atas terjadi penurunan prosentase jumlah RTP pada usaha budidaya air payau, hal ini disebabkan khususnya pada budidaya udang terjadi penurunan aktivitas usaha budidaya yang disebabkan serangan penyakit, sehingga menyebabkan banyak lahan tambak yang non- produktif tidak dioperasionalkan. Upaya program revitalisasi tambak melalui pengembangan demfarm diharapkan akan mampu meningkatkan performance tambak dan kepercayaan pembudidaya untuk kembali berbudidaya udang. Tingginya jumlah RTP pada usaha budidaya air tawar dibanding jenis usaha budidaya lainnya, disebabkan bahwa usaha budidaya air tawar saat ini lebih banyak memasyarakat dan didominasi oleh usaha skala kecil, kondisi ini tidak terlepas dari nilai investasi pada usaha ini yang relative lebih kecil serta teknologi yang mudah diadopsi dibanding jenis usaha budidaya lainnya. Dengan melihat capaian RTP terhadap target pada Tahun 2013, maka diprediksi capaian kinerja RTP pada Tahun 2014 akan mampu dicapai seiring dengan mulai tumbuh dan berkembangnya aktivitas usaha budidaya ikan di beberapa daerah dan kawasan potensial baru. Tabel 13. Jumlah Rumah Tangga Pembudidaya Ikan berdasarkan Jenis Usaha RTP Capaian positif kinerja jumlah RTP pembudidayaan ikan terhadap target yang ditetapkan pada Tahun 2013, tidak terlepas dari dukungan oleh beberapa kegiatan diantaranya adalah i Pendampingan dan pembinaan secara langsung terhadap masyarakat baik aspek teknis Satuan: buah TARGET CAPAIAN TARGET CAPAIAN TARGET CAPAIAN TARGET CAPAIAN 1.516.562 1.575.787 1.670.447 1.751.000 1.771.500 101,17 1.842.000 5,32 - budidaya air tawar buah 1.099.742 1.158.811 1.247.284 1.303.900 1.306.522 100,20 1.367.000 5,92 - budidaya air payau RTP 256.579 253.795 236.806 255.700 242.897 94,99 264.700 -1,74 - budidaya laut buah 160.241 163.181 186.357 191.400 222.081 116,03 210.300 11,74 belum ada target 2013 2014 KENAIKAN RATA-RATA 2010 - 2013 Jumlah RTP Budidaya buah : Angka Sementara 2010 Indikator Kinerja 2011 2012 40 L a k i p D i r e k t o r a t P r o d u k s i T a h u n 2 0 1 3 , D i r e k t o r a t J e n d e r a l P e r i k a n a n B u d i d a y a , K K P maupun manajemen usaha, ii Percontohan usaha budidaya ikan yang menstimulus masyarakat untuk melakukan usaha perikanan budidaya; iii Dukungan penguatan modal melalui program paket bantuan PUMP-PB, dan input sarana produksi budidaya; dan iv Fasilitasi dan penguatan kemitraan usaha untuk menumbuhkan kapasitas dan pelaku usaha baru. Namun demikian capaian di atas tidak terlepas dari beberapa tantangan antara lain : a Efesiensi usaha yang masih rendah sehingga berdampak terhadap menurunnya kapasitas usaha pembudidaya; dan b Minimnya permodalan sehingga masyarakat belum sepenuhnya mampu melakukan investasi secara mandiri pada kegiatan usaha budidaya. 3.4. PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS 4: Tersedianya Kebijakan Perikanan Budidaya sesuai Kebutuhan Dalam pencapaian sasaran strategis ini, Ditjen Perikanan Budidaya mengidentifikasi 3 tiga Indikator Kinerja Utama IKU sebagai berikut : Tabel 14. Capaian Sasaran Strategis 4 : Tersedianya Kebijakan Perikanan Budidaya sesuai Kebutuhan No Uraian Indikator Kinerja Target Tahun 2013 Realisasi Tahun 2013 Capaian 1 Jumlah RSNI 3 yang disusun 16 16 100 2 Jumlah kebijakan publik perikanan budidaya yang diselesaikan 4 4 3 Jumlah draft peraturan perundang-undangan perikanan budidaya 1 1 100 3.4.1. Jumlah Rancangan Standar Nasional Indonesia RSNI-3 Bidang Produksi Perikanan Budidaya yang Disusun Standardisasi memegang peranan penting dalam berbagai aspek kehidupan, dan telah menjadi bagian yang menentukan dalam perdagangan global dan merupakan faktor penting bagi perkembangan aktivitas pasar serta penggerak utama ekonomi. Penyusunan RSNI-3 merupakan salah satu tahapan dalam penyiapan menuju SNI, guna mewujudkan produktivitas usaha budidaya yang berkelanjutan serta meningkatkan daya saing produk perikanan budidaya baik pasar lokal maupun ekspor. RSNI 3 bidang perikanan budidaya sebagaimana pada tabel dibawah. 41 L a k i p D i r e k t o r a t P r o d u k s i T a h u n 2 0 1 3 , D i r e k t o r a t J e n d e r a l P e r i k a n a n B u d i d a y a , K K P Tabel 15. Capaian RSNI 3 Bidang Produksi Perikanan Budidaya selama Tahun 2010 - 2013 RSNI 3 2010 2011 2012 2013 2014 RSNI 3 bidang produksi - Target 8 12 12 16 16 - Realisasi 8 12 12 16 - - Prosentase 100 100 100 100 - Pada Tahun 2013 target RSNI-3 bidang produksi perikanan budidaya yang disusun sebanyak 16 RSNI-3 dan telah tercapai sebanyak 16 RSNI-3 100. Rincian RSNI 3 selengkapnya pada Lampiran. Penetapan jenis standar ini dipilih dengan pertimbangan bahwa komoditas dan teknologi yang diterapkan telah berkembang luas dimasyarakat serta memiliki permintaan pasar yang cukup tinggi namun belum ada standar yang mengatur tentang proses produksinya. Penyusunan RSNI-3 tersebut dilakukan melalui tahapan rapat Gugus Kerja dengan output RSNI-1, Rapat Teknis dengan output RSNI-2, rapat Konsensus dengan output RSNI-3 dan lebih lanjut akan diproses oleh Badan Standarisasi Nasional BSN untuk ditetapkan menjadi SNI. 3.4.2. Jumlah Kebijakan Publik Perikanan Budidaya yang Diselesaikan Kebijakan publik di bidang produksi perikanan budidaya merupakan peraturan ataupun keputusan yang dikeluarkan oleh Direktur Jenderal Perikanan Budidaya terkait dengan pembinaan, penataan ataupun pelaksanaan pembangunan di bidang produksi perikanan budidaya. Pada Tahun 2013 kebijakan publik bidang produksi perikanan budidaya telah disusun sebanyak 4 dokumen baik merupakan juklakkebijakan baru maupun revisi atas juklak yang beraku pada Tahun sebelumnya. Kebijakan publik bidang produksi perikanan budidaya tersebut meliputi : i Kebijakan terkait petunjuk pelaksanaan sertifikasi Cara Budidaya Ikan Yang Baik CBIB; ii Kebijakan terkait prosedur sertifikasi CBIB; iii Kebijakan terkait petunjuk pelaksanaan tata cara pengambilan sampel pakan dan bahan baku pakan ikan; dan iv Kebijakan terkait publikasi buku statistik produksi perikanan budidaya. Indikator Kinerja Utama IKU ini merupakan IKU baru, dimana berdasarkan target yang ditetapkan pada Tahun 2013 sebanyak 4 dokumen kebijakan publik, sampai Desember 2013 telah disusun sebanyak 4 dokumen atau dengan capaian 100 dari target. Dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya jumlah kebijakan publik yang disusun pada Tahun 2013 relatif lebih sedikit, hal ini karena juklakkebijakan yang disusun didasarkan pada kebutuhan yang secara langsung terkait dengan produksi perikanan budidaya, dimana kebijakan publik yang telah disusun pada Tahun sebelumnya secara umum masih berlaku dan dipakai pada Tahun 2013.Guna mengefektifkan terhadap implementasi program pengembangan kawasan budidaya khususnya yang terkait dengan pengembangan sistem produksi perikanan budidaya, maka Direktorat Produksi akan melakukan identifiksi dan pemetaan terkait kebutuhan kebijakan publik yang belum terakomodasi melalui survey pada level stakeholders terkait. 42 L a k i p D i r e k t o r a t P r o d u k s i T a h u n 2 0 1 3 , D i r e k t o r a t J e n d e r a l P e r i k a n a n B u d i d a y a , K K P Tabel 16. Jumlah Kebijakan Publik Perikanan Budidaya yang Diselesaikan Tahun 2010 - 2013 Dokumen Jumlah Kebijakan Publik Perikanan Budidaya yang Diselesaikan 2010 2011 2012 2013 2014 Bidang produksi - Target 4 4 - Realisasi 1 9 6 4 - Prosentase 100 TOTAL Ket: belum terdapat target 3.4.3. Jumlah Draft Peraturan Perundang-Undangan Perikanan Budidaya Peraturan perundang-undangan merupakan norma, standar, prosedur dan kriteria yang disusun dengan tujuan antara lain memberikan jaminan perlindungan bagi hak - hak kemanusiaan, sebagai pembatasan larangan, perintah tertentu yang harus dipatuhi dalam berperilaku. Jumlah draft peraturan perundang-undangan perikanan budidaya yang telah disusun sebanyak 1 dokumen, dimana Tahun 2013 Direktorat Produksi hanya melakukan perbanyakan terhadap peraturan perundang-undangan yaitu Peraturan Menteri KP Nomor : PER.02MEN2010 tentang Pengadaan dan Peredaran Pakan Ikan. Untuk meningkatkan kinerja maka pada Tahun mendatang akan dilakukan kegiatan konsultasi publik untuk mendapatkan masukan perencanaan peraturan perundang- undangan yang diperlukan; pengukuran yang dilakukan secara periodik, koordinasi penyusunan dan pembahasan draft peraturan perundang-undangan yang dilakukan secara kontinyu.

3.5. PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS 5 : Tersedianya Modernisasi Sistem Produksi