34
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian korelasi yaitu penelitian yang melibatkan tindakan
pengumpulan data guna menentukan apakah ada hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih Sukardi, 2008: 160. Penelitian ini
bersifat ex-post facto. Kerlinger Sukardi, 2008: 163 menjelaskan bahwa “penelitian ex-post facto merupakan penelitian di mana variabel-variabel bebas
telah terjadi ketika peneliti mulai dengan pengamatan variabel terikat dalam suatu penelitian”. Jenis penelitian ini digunakan untuk hubungan kecerdasan
emosi dengan prestasi belajar matematika siswa kelas V Sekolah Dasar segugus I Kecamatan Wates Kabupaten Kulon Progo Tahun Ajaran 20152016.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian Lokasi atau tempat penelitian ini adalah SD Segugus I Kecamatan Wates,
Kabupaten Kolon Progo. 2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November-Desember 2015.
35
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2010: 80. Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
semua siswa kelas V SD Segugus I Kecamatan Wates, Kabupaten Kolon Progo yang terdiri dari 7 tujuh SD sebanyak 214 siswa. Populasi penelitian
dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1 Data Populasi Siswa Kelas V Gugus I Kecamatan Wates
Kebupaten Kulon Progo No
Nama Sekolah Jumlah Siswa Kelas V
1. SD Percobaan
26 2.
SD N 2 Wates 39
3. SD BOPKRI
7 4.
SD Gadingan 37
5. SD Punukan
25 6.
SD Beji 32
7. SD IT
Ibnu Mas’ud 48
Jumlah 214 siswa
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiyono, 2010: 81. Alasan penelitian dilakukan
dengan menggunakan sampel, karena jumlah populasi yang besar, dapat menghemat waktu dan biaya.
36 a. Ukuran Sampel
Penarikan sampel pada penelitian ini dihitung menggunakan rumus Slovin, yaitu:
Keterangan : n = sampel
N = populasi e = error sampling
Dalam penelitian ini, error sampling ditentukan sebesar 5 sehingga diperoleh:
Jadi, sampel dalam penelitian ini sejumlah 139 siswa. b. Cara Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Simple Random Sampling. Pengambilan anggota sampel dari
populasi dilakukan secara acak dari seluruh SD, sehingga seluruh individu yang menjadi anggota populasi memiliki peluang yang sama
untuk diambil sebagai anggota sampel. Dalam menentukkan sampel tiap SD peneliti menggunakan perhitungan sebagai berikut.
37 Tabel 2. Perhitungan Pengambilan Sampel
No Nama Sekolah
Jumlah Populasi
Jumlah Sampel
1. SD Percobaan
� 17
2. SD N 2 Wates
� 25
3. SD BOPKRI
� 5
4. SD Gadingan
� 24
5. SD Punukan
� 16
6. SD Beji
� 21
7. SD IT
Ibnu Mas’ud �
31 Jumlah
139
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Pengumpulan data
Pengumpulan data dimaksudkan agar memperoleh data yang objektif dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, diperoleh metode yang
mampu mengungkap data yang sesuai dengan pokok permasalahannya. Berdasarkan jumlah variabel yang diteliti dan teknik pengumpulan data
yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh melalui angket dan dokumentasi.
Sehubungan dengan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh melalui angket. Menurut Sugiyono, 2010 : 142
angket adalah merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
38 cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada
responden untuk dijawab. Sedangkan Suharsimi Arikunto 2010: 27-28, mengemukakan, angket atau kuesioner adalah sebuah daftar pertanyaan
yang harus diisi oleh orang yang akan diukur responden. Dengan kuesioner ini kita dapat mengetahui tentang keadaandata diri, pengalaman,
pengetahuan, sikap atau pendapat dari responden. Pada penelitian ini peneliti menggunakan angket untuk mengungkap
keadaan diri para siswa secara implisit. Setelah siswa mengisi angket maka peneliti dapat melihat tingkat kecerdasan emosi. Suharsimi Arikunto 2010:
195, menyebutkan angket sebagai instrumen penelitian memiliki beberapa keunggulan antara lain :
a. Tidak memerlukan hadirnya peneliti; b. Dapat dibagikan secara serentak kepada responden;
c. Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya masing-masing, dan menurut waktu senggang responden;
d. Dapat dibuat anonim sehingga responden bebas jujur dan tidak malu- malu menjawab;
e. Dapat dibuat terstandar sehingga bagi semua responden dapat diberi pertanyaan yang benar-benar sama.
Jenis angket yang digunakan untuk memperoleh data kecerdasan emosi pada penelitian ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
a. Ditinjau dari cara menjawabnya, merupakan angket tertutup karena siswa tinggal memlih jawaban yang disediakan;
39 b. Ditinjau dari jawaban yang diberikan, merupakan angket langsung di
mana responden tinggal menjawab tentang dirinya; dan c. Ditinjau dari bentuknya merupakan check list, di mana responden tinggal
membubuhkan tanda √ pada kolom yang sesuai. Dalam penelitian ini model angket yang digunakan adalah model
“Skala Likert” dengan modifikasi 4 pilihan yaitu: Sangat Sesuai SS, Sesuai S, Tidak Sesuai TS, dan Sangat Tidak Sesuai STS. Menurut
Sutrisno Hadi 2001, modifikasi terhadap skala likert dalam penelitian ini berdasarkan tiga alasan sebagai berikut:
a. Ketegori Belum Memuaskan mempunyai arti ganda, bisa diartikan belum dapat memutuskan atau memberi jawaban, netral bahkan ragu-ragu.
Kategori jawaban yang mempunyai arti ganda ini tidak diharapkan dalam suatu instrumen.
b. Tersedianya jawaban yang di tengah mendorong responden untuk memilih yang ditengah terutama bagi responden yang ragu-ragu atas arah
kecenderungan jawaban ke arah sesuai dan tidak sesuai c. Kategori pilihan sangat sesuai, sesuai, tidak sesuai dan sangat tidak
sesuai terutama digunakan untuk melihat kecenderungan pendapat responden, kearah setuju atau kearah tidak sesuai.
Sedangkan dokumentasi adalah teknik yang digunakan untuk mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip,
buku, surat kabar, majalah, dokumen, notulen rapat, peraturan-peraturan dan sebagainya Suharsimi Arikunto, 2002: 135. Pengumpulan data dengan
40 dokumentasi dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan data
tentang prestasi belajar matematika siswa dalam kurun waktu satu semester yang tercantum dalam buku rapor semester I tahun ajaran 20152016.
2. Kisi-kisi variabel
Dalam penyusunan skala kecerdasan emosi disusun terlebih dahulu kisi-kisi instrumen berdasarkan teori yang dikembangkan oleh Bar-On yang
menjabarkan kecerdasan emosi menjadi lima kemampuan pokok sebagai berikut.
Tabel 3 : Instrumen Variabel Kecerdasan Emosi No
Indikator Sub Indikator
No. Item Jumlah
1. Kemampuan
intrapersonal Kesadaran diri
emosi 1,2,3,4
4 Asertivitas
5,6,7,8,9 5
Harga diri 10,11,12,13
4 Aktualisasi diri
14,15,16,17 4
Kemandirian 18,19,20,21
4 2.
Kemampuan interpersonal
Empati 22,23,24
3 Hubungan
interpersonal 25,26,27
3 Tanggungjawab
social 28,29,30
3 3.
Penyesuaian diri
Pemecahan masalah 31,32,33
3 Uji realitas
34,35,36 3
Fleksibilitas 37,38,39
3 4.
Penanganan stress
Ketahanan menanggung stress
40,41,42 3
Pengendalian inplus 43,44,45
3 5.
Suasana hati Kebahagiaan 46,47,48
3 Optimisme
49,50,51 3
Jumlah 51
41
3. Penyusunan dan penyuntingan item
Setelah kisi-kisi terbentuk, maka langkah yang dilakukan selanjutnya adalah menyusun item pertanyaan dengan mengunakan bahasa
yang sederhana, yaitu bahwa yang mudah dimengerti sesuai dengan karakteristik siswa usia kelas V SD, sehingga angket yang dibuat tidak
membingungkan siswa. Dengan demikian siswa akan lebih mudah untuk memahami pertanyaan-pertanyaan yang ada di lembar angket.
4. Penyekoran instrumen
Dalam pemberian skor dalam angket ini, seluruh pertanyaan bersifat positif dengan ketentuan penskoran sebagai berikut.
Tabel 4. Penskoran Butir Skala Kecerdasan Emosi Alternatif
Jawaban Sangat
Sesuai Sesuai
Tidak Sesuai SangatTidak
Sesuai Pernyataan Positif
4 3
2 1
E. Uji Coba Instrumen
Instrumen sebelum digunakan sebagai pengumpulan data penelitian, terlebih dahulu harus diuji cobakan. Suharsimi Arikunto 2002: 143
mengemukakan bahwa, tujuan diadakan uji coba instrumen adalah untuk menguji keandalan instrumen dan untuk menguji ketepatan dari segi teknik. Uji
coba instrumen penelitian dilakukan pada 32 siswa kelas V SD N 5 Wates.
Hasil angket kemudian diuji validitas dan reliabilitasnya dengan keterangan sebagai berikut.
42 1. Uji Validitas
Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara
tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang dikumpul tidak menyimpang dari gambar tentang validitas yang
dimaksud. Menurut Suharsimi Arikunto 2002:144, “validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan
suatu instrumen. Sebelum melakukan uji coba instrumen, terlebih dahulu dilakukan validitas isi. Validasi isi dilakukan oleh dosen ahli yang
kompeten expert judgement dengan masukan agar menyederhanakan bahasa agar mudah dipahami oleh siswa. Jika instrumen sudah dinyatakan
layak oleh dosen ahli, maka dilakukan uji coba instrumen. Adapun rumus yang digunakan adalah rumus yang dikemukan oleh
Pearson yang dikenal dengan rumus korelasi Product Moment. r
xy
=
2 2
2 2
Y Y
N X
X N
Y X
XY N
Keterangan: r
xy
= Koefisien korelasi X dan Y ∑X = Jumlah skor item
∑Y = Jumlah skor total
N = Jumlah subyek
∑XY = Jumlah perkalian antara skor item dengan skor total ∑X
2
= Jumlah skor item kuadrat ∑Y
2
= Jumlah skor total kuadrat Dari hasil penghitungan yang dilakukan dengan analsis Product
Moment kemudian dikonsultasikan dengan r
tabel
pada taraf signifikan 5. Ketentuannya adalah sebagai berikut.
43 a. Jika r
xy
lebih besar dari r
tabel
, maka item mempunyai daya dukung yang besar terhadap keseluruhan butir instrumen, sehingga butir
tersebut dipertahankan untuk mengungkap data. b. Jika r
xy
lebih kecil dari r
tabel
, maka item mempunyai daya dukung yang relatif kecil terhadap keseluruhan butir instrumen, sehingga
butir perlu digugurkan dalam mengungkapkan data. Dengan subjek
N sebanyak 32 siswa pada variabel kecerdasan
emosi diperoleh r tabel sebesar 0,374 pada taraf signifikansi 5. Hasil uji
coba instrumen dari 51 pertanyaan tentang kecerdasan emosi dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS for Windows versi 20
diperoleh 45 butir valid dan 6 butir tidak valid. Butir soal yang valid yaitu nomor 1, 2, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 21, 23, 25,
26, 27, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 46, 47, 48, 50, dan 51. Sedangkan butir soal yang tidak valid yaitu nomor 4, 20,
24, 28, 39, dan 49. Dari 51 butir soal yang di uji, hanya 45 soal yang digunakan dalam penelitian.
2. Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui tingkat kepercayaan
angket yang akan diujikan kepada reponden. Reliabilitas sering diartikan sebagai taraf kepercayaan. Menurut Arikunto 2002:171, alat ukur yang
baik disamping mempunyai validitas yang tinggi, juga harus reliabel, artinya memiliki tingkat keajegan meskipun sudah berkali-kali diujikan.
44 Reliabilitas instrumen dianggap handal jika memiliki koefisien reliabilitas
≥ 0,6. Uji reliabilitas mengunakan rumus Alpha Cronbach.
r
ii
=
2 2
1 1
St si
k k
Keterangan : r
ii
= Reliabilitas instrumen k
= Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal Σs
i 2
= Jumlah variansi butir s
t 2
= Variansi soal Hasil perhitungan uji reliabilitas kemudian dibandingkan dengan
r
tabel
. Apabila hasilnya lebih besar dari harga r
tabel
pada taraf signifikan 5 maka instrumen itu dinyatakan andal. Namun apabila harga r
hitung
lebih kecil dari pada harga r
tabel
pada taraf signifikan 5 maka butir instrumen
dinyatakan gugur. Sugiyono 2010: 257, menyatakan bahwa nilai r
11
yang diperoleh
diinterpretasikan dengan tabel indeks korelasi sebagai berikut.
Tabel 5. Kriteria Reliabilitas Instrumen Penelitian
Nilai Reliabilitas Interpretasi
Antara 0,000 sampai dengan 0,199 Antara 0,200 sampai dengan 0,399
Antara 0,400 sampai dengan 0,599 Antara 0,600 sampai dengan 0,799
Antara 0,800 sampai dengan 1,000 Sangat rendah
Rendah Sedang
Tinggi Sangat tinggi
Untuk mengetahui reliabilitas instrumen dalam penelitian ini digunakan rumus Alpha. Uji reliabilitas instrumen menggunakan bantuan
komputer program SPSS for Windows versi 20 dengan hasil koefisien reliabilitas Alpha sebesar 0,943.
45 Berdasarkan hasil reliabilitas yang dihasilkan yaitu 0,943, maka
variabel kecerdasan emosi termasuk dalam kategori sangat tinggi artinya data angket kecerdasan emosi reliabel atau dapat dipercaya dan kuat untuk
mengumpulkan data penelitian.
F. Teknik Analisis Data