48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
Kecamatan Wates merupakan salah satu kecamatan di wilayah Kabupaten Kulon Progo. Kecamatan ini terletak di tengah kota Wates
yang merupakan ibukota Kabupaten Kulon Progo. Di sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Pengasih, di sebelah timur berbatasan
dengan Kecamatan Panjatan. Adapun di sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Temon dan Kecamatan Pengasih dan di sebelah selatan
berbatasan dengan Samudera Hindia. Keadaan wilayah Kecamatan Wates relatif berada pada dataran rendah.
Kecamatan Wates memiliki 38 Sekolah Dasar yang tersebar dalam beberapa gugus kelompok. Penelitian ini dilakukan di Gugus I
Kecamatan Wates. Gugus I terletak di tengah kota Wates, jarak antar sekolah pun relatif berdekatan dan dapat ditempuh dengan medan yang
relatif mudah. Sekolah Dasar yang termasuk dalam lingkup Gugus I Kecamatan Wates antara lain SD Negeri Percobaan 4, SD Negeri 2
Wates, SD BOPKRI, SD Negeri Beji, SD Negeri Gadingan, SD Negeri Punukan, dan SD IT IBNU MAS`UD.
B. Deskripsi Responden Penelitian
Responden penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas V Sekolah Dasar Segugus I Kecamatan Wates sebanyak 214 siswa. Pada
penelitian ini, peneliti menetapkan bahwa sebanyak 214 siswa kelas V
49 Sekolah Dasar Segugus I Kecamatan Wates sebagai responden
penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan rumus Slovin untuk menentukan jumlah sampel. Dengan menggunakan rumus Slovin,
didapat sampel sebanyak 139 siswa yang akan diambil secara acak dari siswa kelas V Sekolah Dasar Segugus 1 Kecamatan Wates.
C. Hasil Analisis Deskriptif
Penelitian ini merupakan penelitian korelasi yang terdiri dari dua data dari variabel bebas dan terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini
adalah kecerdasan emosi dan variabel terikat prestasi belajar matematika. Penelitian ini tidak melibatkan semua responden dalam populasi tetapi
hanya diambil sampelnya saja. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 139 siswa.
Untuk mengetahui kecerdasan emosi dan prestasi belajar matematika siswa kelas V SD segugus I Kecamatan Wates, peneliti
mengambil data dengan menggunakan skala dan dokumentasi data. Skala kecerdasan emosi siswa terdiri dari 45 butir pernyataan dengan rentang
skor 1 sampai 4. Sedangkan untuk prestasi belajar matematika, peneliti menggunakan dokumentasi data dimana peneliti mengambil nilai UAS
matematika siswa kelas V. Data yang sudah didapat di lapangan kemudian disajikan dalam bentuk deskripsi data dari masing-masing
variabel baik variabel bebas maupun variabel terikat. Analisis yang disajikan meliputi mean, modus, median, tabel distribusi frekuensi dan
deskripsi data kecerdasan emosi dan prestasi belajar matematika.
50 Deskripsi data masing-masing variabel akan dijabarkan secara lebih rinci
pada uraian berikut : 1. Variabel Kecerdasan Emosi
Berdasarkan data kecerdasan emosi yang diolah menggunakan SPSS 20.0 diketahui hasil statistik deskriptifnya yakni skor tertinggi
176, skor terendah 91, variance 484,132, standar deviasi 22,003, modus 155, median 142 dan mean 139,74. Hasil perhitungan dapat
dilihat pada lampiran. Dari data yang sudah didapat tersebut dapat diklasifikasi frekuensi untuk variabel kecerdasan emosi. Untuk
menentukan jumlah kelas interval digunakan rumus Sturges Sturges Role yaitu K = 1 + 3,3 log n, dimana n adalah jumlah sampel atau
responden Sugiyono, 2007:35. Untuk perhitungan lebih rincinya sebagai berikut.
K = 1 + 3,3 x log n n = jumlah responden yaitu 139
K = 1 + 3,3 x log 139 K = 1 + 3,3 x 2,143
K = 1 + 7,0719 K = 8,0719
Dari hasil perhitungan diperoleh jumlah kelas sebanyak 8 kelas interval
dibulatkan dan
panjang kelasnya
adalah
75 ,
10 8
1 91
176
dibulatkan 11. Hasil distribusi frekuensi kecerdasan emosi selengkapnya dapat dilihat pada tabel.
51 Tabel 6. Distribusi Frekuensi Kecerdasan Emosi
No. Interval
Frekuensi Presentase
1. 90
– 100 14
10,07 2
101 – 111
6 4,32
3 112
– 122 8
5,76 4
123 – 133
13 9,35
5 134
– 144 32
23,02 6
145 – 155
27 19,42
7 156
– 166 27
19,42 8
167 – 177
12 8,63
Jumlah 139
100
Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui distribusi frekuensi kecerdasan emosi tertinggi berada pada kelas interval nomor 5 yang
mempunyai rentang 134 - 144 dengan jumlah sebanyak 32 siswa dengan persentase 23,02. Berikut ini disajikan diagram distribusi
frekuensi kecerdasan emosi:
Gambar 2. Diagram Distribusi Frekuensi Bergolong Skor Kecerdasan Emosi
Dari diagram tersebut dapat dilihat bahwa siswa yang mempunyai skor kecerdasan emosi antara 90
– 100 sebanyak 14
14 6
8 13
32 27
27
12
5 10
15 20
25 30
35
90 –
100 101
– 111
112 –
122 123
– 133
134 –
144 145
– 155
156 –
166 167
– 177
52 siswa. Siswa yang memiliki skor kecerdasan emosi antara 101
– 111 sebanyak 6 siswa. Siswa yang memiliki skor kecerdasan emosi 112
– 122 sebanyak 8 siswa. Siswa yang memiliki skor 123
– 133 sebanyak 13 siswa. Siswa yang memiliki skor 134
– 144 sebanyak 32 siswa. Siswa yang memiliki skor 145
– 155 sebanyak 27 siswa. Skor 156
– 166 dimiliki oleh 27 siswa. Siswa yang memiliki skor 167
– 177 dimiliki oleh 12 siswa. Klasifikasi untuk variabel kecerdasan emosi dapat dilihat pada
tabel di bawah ini. Tabel 7. Perhitungan Klasifikasi Kecerdasan Emosi
No Rumus
Kategori 1
X 139,74 – 1,0� 22,003 Rendah
2 139,74
–1,0�22,003 ≤ X 70,53 + 1,0 x 22,003 Sedang 3
139,74 + 1,0 � 22,003 ≤ X
Tinggi
Berdasarkan tabel rumus di atas, maka data mengenai kecerdasan emosi dapat diklasifikasikan dengan kategori sebagai
berikut. Tabel 8. Klasifikasi Kecerdasan Emosi
No Kategori
Interval Frekuensi
Presentase 1
Rendah X 116,997
24 17,2
2 Sedang
116,997 ≤ X 161,743
97 70
3 Tinggi
161,743 ≤ X 18
12,8 Total
139 100
53 Berikut ini disajikan diagram klasifikasi kecerdasan emosi.
Gambar 3 Diagram Distribusi Frekuensi Kecerdasan Emosi
Dari diagram di atas, siswa yang memiliki kecerdasan emosi tinggi sebanyak 12,8 siswa atau 18 siswa. Siswa yang memiliki
kecerdasan emosi sedang sebanyak 70 siswa atau 97 siswa. Siswa yang memiliki kecerdasan emosi rendah sebanyak 17,2 atau 24
siswa. 2. Variabel Prestasi Belajar Matematika
Berdasarkan data prestasi belajar matematika yang diolah menggunakan SPSS 20.0 diketahui hasil statistik deskriptifnya yakni
variance 45,099, standar deviasi 6,715, modus 75, median 79 dan mean 80,24. Hasil perhitungan dapat dilihat pada lampiran.
Dari data yang sudah didapat tersebut dapat diklasifikasi frekuensi untuk variabel pretasi belajar matematika. Untuk
menentukan jumlah kelas interval digunakan rumus Sturges Sturges Role yaitu K = 1 + 3,3 log n, dimana n adalah jumlah sampel atau
18 97
24 20
40 60
80 100
120
Tinggi Sedang
Rendah
54 responden Sugiyono, 2007:35. Untuk perhitungan lebih rincinya
sebagai berikut. K = 1 + 3,3 x log n
n = jumlah responden yaitu 139 K = 1 + 3,3 x log 139
K = 1 + 3,3 x 2,143 K = 1 + 7,0719
K = 8,0719 Dari hasil perhitungan diperoleh jumlah kelas sebanyak 8 kelas
interval dibulatkan
dan panjang
kelasnya adalah
375 ,
3 8
1 70
96
dibulatkan 3. Kemudian dapat dibuat tabel distribusi frekuensi dalam tabel di bawah ini :
Tabel 9. Distribusi Frekuensi Variabel Prestasi Belajar Matematika No
Interval Frekuensi
Presentase 1.
70 – 72
12 8,63
2. 73
– 75 33
23,74 3.
76 – 78
20 14,38
4. 79
– 81 24
17,27 5.
82 – 84
14 10,07
6. 85
– 87 13
9,35 7.
88 – 91
11 7,91
8. 92
– 96 12
8,63 Jumlah
139 100
Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui distribusi frekuensi prestasi belajar matematika tertinggi berada pada kelas
interval nomor 2 yang mempunyai rentang 73 – 75 dengan jumlah
sebanyak 33 siswa dengan persentase 23,74. Berikut ini disajikan
55 diagram distribusi frekuensi bergolong skor prestasi belajar
matematika.
Gambar 4 Diagram distribusi frekuensi bergolong skor prestasi belajar
matematika
Dari diagram tersebut dapat dilihat bahwa siswa yang mempunyai skor prestasi belajar matematika antara 70-73 sebanyak
12 siswa. Siswa yang memiliki skor prestasi belajar matematika antara 73-75 sebanyak 33 siswa. Siswa yang memiliki skor 76-78
sebanyak 20 siswa. Siswa yang memiliki skor 79-81 sebanyak 24 siswa. Siswa yang memiliki skor 82-84 sebanyak 14 siswa. Siswa
yang memiliki skor 85-87 sebanyak 13 siswa. Skor 88-90 dimiliki oleh 11 siswa. Dan skor 91-96 dimiliki oleh 12 siswa.
Klasifikasi untuk variabel prestasi belajar matematika dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
12 33
20 24
14 13
11 12
5 10
15 20
25 30
35
70-72 73-75
76-78 79-81
82-84 85-87
88-91 92-96
56 Tabel 10. Perhitungan Klasifikasi Prestasi Belajar Matematika
No Rumus
Kategori 1
X 80,24 – 1,0 � 6,715
Rendah 2
80,24 – 1,0 � 6,715 ≤ X 80,24 + 1,0 x 6,715
Sedang 3
80,24 + 1,0 � 6,717 ≤ X
Tinggi Berdasarkan tabel rumus di atas, maka data mengenai prestasi
belajar matematika dapat diklasifikasikan dengan kategori sebagai berikut.
Tabel 11. Hasil Klasifikasi Prestasi Belajar Matematika No
Kategori Interval
Frekuensi Presentase
1 Rendah
X 73,52 12
8,7 2
Sedang 73,52 ≤ X 86,95
100 71,8
3 Tinggi
86,95 ≤ X 27
19,5 Total
139 100
Berikut ini disajikan diagram klasifikasi Prestasi Belajar Matematika
Gambar 5 Diagram Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Matematika
27 100
12 20
40 60
80 100
120
Tinggi Sedang
Rendah
57 Dari diagram tersebut dapat diartikan bahwa sebanyak 19,5
siswa atau 27 siswa memiliki prestasi belajar matematika yang tinggi. Sebanyak 71,8 siswa atau 100 siswa memiliki prestasi
belajar matematika yang sedang. Siswa yang memiliki prestasi belajar yang rendah sebanyak 8,7 siswa atau 12 siswa.
D. Uji Prasyarat Analisis