S3.1.15 Ketika bumi kau goyahkan S3.1.20 Hujan turun tidak reda-reda

Lampiran 15: Gaya Bahasa Epizeuksis dalam Puisi Karya Siswa No. Kode Puisi Wujud Epizeuksis dalam Puisi 1. S1.17 Tak perlu kita sesali karena kita tahu malam masih milik kita. 2. S1.20 Ditendang tamu ibunya tawa junawa si tamu ... Tidak utuh dosa si tamu bagaimana masyarakat menjamu tamu hingga tamu mengusir tuan rumah

3. S1.23

Huh... ngomongincinta Satu sama lain... itubarucinta Bukancintasatusamasesamanya

4. S1.26

Sudah hilang hati ini, berlari menujumu, Berlari menujumu, menujumu, dirimu, Ya menuju yang tak mungkin daku raih.

5. S1.32

Kecemasan kami Kegundahan kami Keraguan kami padamu. 6. S3.1.07 Ketika bumi ini Kau goyahkan merinding hati ini Apapun yang di hadapanku bergetar dengan mudahnya Dengan kejadian ini pun hati ini ingin berbenah Dan tidak akan kembali mengulangi kelakuan buruk ini 7. S3.1.20 Langit biru yang indah menghiasi Negara Amerika Serikat Langit biru yang indah sebagai tempat bintang bulan matahari bersinar Burung Elang terbang dengan gagah di langit biru yang indah Angin berdesar-desir dilangit biru yang indah sehingga menusuk tubuh manusia Marah,menangis hanya manusia lakukan Mata ini hanya mampu terpejam Hati terasa hampa tidak tega untuk menyaksikan Hanya doa yang bisa menjawab di balik bencana alam

8. S3.1.23 Ketakutan karena air yang surut itu

dari jauh kelihatan banyak air yang surut 9. S3.1.24 Kami hanyalah manusia biasa dan kamipun tidak luput dari dosa berilah kami ketenangan dan kedamaian 10 S3.2.11 Tsunami kau telah memporak-porandakan rumah-rumah kami Kau telah merusak benda-benda berharga kami Kau datang dengan tiba-tiba Saat kau datang kita masih tertidur pulas di pagi hari. No. Kode Puisi Wujud Epizeuksis dalam Puisi 11. S2.25 Mudah terluka oleh cinta Karena adanya cinta segitiga Membuat kita putus asa Untuk mengejar orang tercinta Tetapi itu bukan sebuah cara Untuk memperjuangkan orang tercinta Itu hanyalah rasa cemburu yang membara Kepada orang yang kita cinta Kejarlah cinta dengan sekuat tenaga Sebelum datang keluarga orang ke tiga Untuk meminang orang tercinta Dengan mas kawin yang istimewa Kejarlah dia wahai laki-laki perkasa Supaya hidup tidak hampa Karena perginya orang tercinta Yang jatuh meninggalkan kita