No. Kode
Puisi Wujud
Anafora dalam Puisi 21. S1.37
Agar beban seringan balon Agar hidup setinggi angan
Agar dingin tanpa panas Yang krypton
Yang xenon Yang argon
Yang neon Agar terbunuh akal
Agar mati rasa dan asa Menyatulah biru merah tanpa warna
Menyatulah yang kekal dan fana
22. S1.38
Aku sebagai cinta, Aku sebagai kasih,
Aku sebagai rindu,
23. S2.03
Perjuanganmu tiada berarti Perjuanganmu tak dihargai
24. S2.04
Lihatlah Walau bahkan tampak samar
Lihatlah Meski terlampau jauh tuk dinalar
Lihatlah, lihat
25. S2.05a Ketika aku melihat parasmu
Aku jadi tau mengapa Tuhan mencintai keindahan Ketika aku melihat negeri ini
Aku jadi tau mengapa setan tak mau sujud pada Adam
S2.05b Orang yang senantiasa percaya pada sepi Orang yang senantiasa beriman pada rindu
Semoga kesepian itu lekas diampuni Semoga aku tidak rentan diserang sepi
26. S2.08 Saat seberkas cahaya lebih langka dari kegelapan
Saat udara harus kau beli Saat bunga-bunga tinggal kenangan
Saat kasih sayang lebih langka dari kebencian Saat nyawa nyaris tak berharga
Saat hidup ini merintih perih Saat kebaikan sudah tak bersisa
Saat semua insan hidup tanpa hati Saling membenci terasa nyaman
Saling menyakiti terlihat wajar Percayalah waktu masih ada
Percayalah hanya kita yang bisa
27. S2.13 Apa yang akan terjadi di depan
Dan apa yang dirasakan orang tua
No. Kode
Puisi Wujud
Anafora dalam Puisi 28. S2.15
Aku tidak tahu siapa pelakunya Aku tidak tahu siapa korbannya
Terlalu dalam hingga tak tahu bagaimana kembali ke atas Terlalu dalam hingga tak sadar
Aku yang terlalu hanyut, Aku yang terlalu tinggi terbang di atas sana?
29. S3.1.01 Ketika bumi bergoyang kembali Ketika manusia berteriak Gempa bumi
30. S3.1.09 Kami mohon padamu Tuhan
Kami hanya manusia biasa
31. S3.1.14 Kau membuat tanah yang hijau menjadi hitam...
Kau tlah menghancurkan mimpi-mimpi yang telah kami ukir... Kau membuat sodara kami berjatuhan...
32. S3.1.18 Rumah telah penuh dengan air
Rumah tenggelam oleh banjir
33. S3.1.19 Langit biru yang indah menghiasi Negara Amerika Serikat
Langit biru yang indah sebagai tempat bintang bulan matahari bersinar
34. S3.1.23 Laut ....
Laut itu sangatlah indah
35. S3.1.25 Ombakmu yang besar,
Ombakmu yang kuat, Tiada insan yang mampu bertahan.....
Tiada lagi harta yang tersisa....
36. S3.2.08 disaat mata telah terbuka
disaat nyawa telah bersatu
37. S3.2.15 Kau banyak memakan korban jiwa
Kau merusak lingkungan
38. S3.2.18 Satu demi satu pohon ditebang
Satu persatu hewan berlarian dari hutan
39. S3.3.04 di saat mata telah terbuka
di saat nyawa telah menyatu
40. S3.3.07 Yang nyaman
Yang indah
41. S3.3.15 Mari sayangi alam
Mari bersahabat dengan alam
42. S3.3.16 Hilang sudah semua hartaku
Hilang sudah semua keluargaku Dan hilang sudah keindahan
43. S3.3.17 Dalam mata yang meratap
Dalam hati yang terselimuti sepi
44. S3.3.19 Kusaksikan semua
Kusaksikan detik-detik peristiwa