S1.20 itulah pembatas Saran

Lampiran 7: Gaya Bahasa Simile dalam Puisi Karya Siswa No. Kode Puisi Wujud Simile dalam Puisi 1. S1.02 Bak komandan perang, dikau berada dibaris terdepan 2. S1.09 A tidaklah serupa dengan K Tidaklah sama meski dalam makna

3. S1.10

Bak album lunyai tiada takrif

4. S1.18

Seolah jati diri yang tak tersaingi Hidupku seolah segumpal kabut 5. S2.01 Bagai prajurit yang tumpul pedangnya Semua itu bagai rakyat yang menghujat pemimpin yang berkuasa

6. S2.02

Bak di sayat tujuh samurai Sungguh, Ini bagai petaka.

7. S2.05

Lembar permasalahan negeri ini Layaknya dirimu, sulit ditebak.

8. S2.07

Malam ini tak seperti kemarin Seperti orang yang paham arti menghargai 9. S2.13 Layaknya berjalan di atas batu tajam

10. S2.24 lenyap layaknya bunga yang gugur

11. S3.1.07 Seakan-akan bumi ini berguling bak bola disepak

Tanah pun sekan menjerit-jerit bak kesakitan 12. S3.1.10 Layaknya dia ingin menangis melihatku Terlihat jelas angin itu layaknya corong Bak menembus ke atas nirwana

13. S3.1.11 Seakan-akan tidak ada waktu lagi untuk jeda 14.

15. S3.1.13 Pohon, rumah hancur lebur bagaikan alas melihat bumi hancur bagai tanah tak bernyawa,

16. S3.1.15 Bak dentuman irama musik

S3.1.16 air bergejolak bagai ombak menyapu karang

17. S3.1.17 Tanah bergoyang seakan ingin retak

Bumi seakan ingin membelah 18. S3.1.20 Hujan turun tidak reda-reda Seakan tidak ada jeda Seperti menyuruh manusia untuk berlari

19. S3.1.22 Bumi bergoyang

Seakan bumi ingin mengamuk No. Kode Puisi Wujud Simile dalam Puisi 20. S3.2.01 Kau datang tiba tiba bak hantu Berapi-api seperti gunung Bulat seperti duku Kalian datang bak orang tawur

21. S3.2.03 Jari-jari hijau laksana

tengah mengadah doa 22. S3.2.07 Karena air seakan mengalir tanpa henti 23. S3.2.11 Seperti semut mati yang bergerombolan 24. S3.2.12 seperti lolong serigala yang menakutkan seolah dunia hanya diam dan pura-pura tidak tau

25. S3.3.06 Mendengar kau Jogja

Seakan musnah

26. S3.3.07 Langit semerah darah 27. S3.3.08 Seolah tanpa batas

Sungai-sungai tampak tak bedayu 28. S3.3.09 Melihat rumah bagaikan bubur yang dipadukan bumbu Banyak suara pohon menangis diterjang suara mesinnya seakan menjerit Para pohon jatuh terluka bagaikan tentara hilang nyawanya

29. S3.3.10 Suara tangisan seperti nyanyian 30. S3.3.13 Manusia bak kapas yang berterbangan

31. S3.3.18 Tempat tinggal rata seperti tanah... Terbang seperti daun yang terkena angin... Ibarat tidak ada lagi daratan yang tersisa...

32. S3.3.19 Bagaikan tanah yang diinjak-injak