Lampiran 10: Gaya Bahasa Hiperbola dalam Puisi Karya Siswa No.
Kode Puisi
Wujud Hiperbola dalam Puisi
1. S1.01
kau haus akan kepercayaan penuh seribu hari Perisai siap membentang melawan seribu kontradiksi yang
mengancam
2. S1.06
Gundukan rasa menyayat jiwa Menggerus keinginan umat pendosa
Gumpalan murka menimpuk luka Gempita tangis menerpa cita
Mendorong niat tulus pemeran utama Menggurat restu
Memohon yang tidak ada Aku rela menengadah sakit
Aku rela membuang kebahagiaan Aku rela menjerit kepahitan
3. S1.12
Tubuh hitammu slalu sentuh retinaku
4. S1.13
Bendungan air mata tak mampu kutahan Butiran cinta itu pecah berkeping-keping
5. S1.15
Hingga menggerus batas khayalku
6. S1.25
Uang manifestasinyamemikulberatakar-akargunungbumipertiwi,
7. S2.02
Di bulan biru ini Sukmaku terasa kelabu
Serpihan yang pernah kurangkai Entah mengapa kembali tercecer
Rasaku semakin terjepit dan terhimpit kematian Membakar eforbia yang lama kusemai
Menghancurkan ideologi yang telah berdiri Melupakan sejuta memori di otakku
Meninggalkan seluruh ego dalam benakku
8. S2.11
Indah matamu memantulkan cahaya jingga tak terlukiskan
9.
S2.20 Berteriak aku sejadi-jadinya
10. S3.1.07 Seakan-akan bumi ini berguling bak bola disepak
Bangunan-bangunan di sekeliling pun luluh lantah dengan tanah Tak kuasa aku melihat sekelilingku penuh dengan kehancuran
Tanah pun sekan menjerit-jerit bak kesakitan
11. S3.1.13 Pohon, rumah hancur lebur bagaikan alas 12. S3.1.16 menumpahkan beribu telaga.
Lampiran 11: Gaya Bahasa Asonansi dalam Puisi Karya Siswa
No. Kode
Puisi Wujud
Asonansi dalam Puisi 1.
S1.02 Tuk kawal ananda mengangkasa
Sekuat baja, sekekar raksasa 2.
S1.15 Kutatap lekat-lekat
Kuingat dengan sangat 3.
S1.24 Biar kutanya segala dustanya
4.
S1.26 Akan cita-cita, Negara, dan cinta yang suram.
5. S1.31
entah menjadi berkah atau musibah 6.
S2.29 Katakanlah cinta kepadanya
7. S3.1.03 Hanya penyesalan dan kerugian yang didapat
Tak henti-hentinya menelan luka yang dalam 8.
S3.1.05 Tiada canda tawa di antara kita 9.
S3.1.06 derita yang tumbangkan banyak luka 10. S3.1.09 Manusia meronta-ronta dan menitihkan air mata
Berlari menghindar dari petaka yang melanda 11. S3.1.13 hingga tak ada yang tersisa
12. S3.1.19 Burung Elang terbang dengan gagah di langit biru yang indah 13. S3.1.23 dan membawa semua air yang berada
14. S3.2.14 Membuang sampah seenaknya saja.
Semoga manusia sadar akan perbuatanya. 15. S3.3.03 Mereka yang berlari menghindari mati
16. S3.3.08 Harta benda dan juga nyawa