No. Kode
Puisi Wujud
Personifikasi dalam Puisi 32. S2.23
Aku menatap langit ditemani ribuan bintang Senyuman bulan mengingatkanku padanya
Rindu ini menyiksaku Seolah tak ingin kupergi
33. S2.25 Itu hanyalah rasa cemburu yang membara
34. S2.28 Berlomba bersama udara
35
S3.1.01 Tersisa tangis yang menyelimuti Negara ini
36. S3.1.02 gunung-gunung menghamburkan baranya
lautan menumpahkan cairannya Bumi menggoyangkan perutnya
37 S3.1.08 Tanah yang menuruni bukit
38. S3.1.10 Melihat awan yang mendung
Layaknya dia ingin menangis melihatku Tak lama dia mencurahkan hatinya kepada angin
Angin itu terlihat menoleh kepadaku
39. S3.1.13 kesedihan menyerbuku 40. S3.1.15 Lautan meronta-ronta
Se isi lautan kau tumpahkan Menerjang apapun yang menghalangimu
41. S3.1.16 Malam penuh kebimbangan
Langit bergemuruh bercahaya kilat Malam penuh ketakutan
42. S3.3.19 Angin berdesar-desir dilangit biru yang indah sehingga menusuk
tubuh manusia Angin turnado datang merusak suasana pagi hari
43. S3.1.20 Saat banjir kudengar jeritan alam bernyanyi
Banjir ini membawa kesedihan Dan membuat banyak urusan
Mengajak kita instrospeksi tingkah yang telah kita lakukan
44. S3.1.21 Rumah tertelan oleh dalamnya Air 45. S3.1.22 Diantara pagi yang menyelimuti
Dalam hangat pelukan mentari
46. S3.1.24 Air laut pun dengan cepat memporakporandakan keramaian 47. S3.2.01 Kau datang tiba tiba bak hantu
Menghujani bumi dengan kerasnya tubuhmu
48. S3.2.02 Untuk menghindari bumi yang marah
Bumi maafkan kami yang tidak merawat kekayaan yang tertanam
No. Kode
Puisi Wujud
Personifikasi dalam Puisi 49. S3.2.03 Alam bernafsu dengan amarah
hingga murka dengan menggeleparkan
bumi dengan air bah
50. S3.2.04 Tsunami mengincar ketenangan
pertanda alam mulai renta Atau kita yang kian menumpuk dosa
hingga alam menjadi marah Menghukum manusia yang pendosa
51. S3.2.05 Tetes air nya menyapu jejak debu
Angin mendampingi kedatangannya Matahari tersenyum malu dari persembunyiannya
52. S3.2.06 gunung-gunung merontak
Bumi menggoyangkan perutnya saat kerlip bintang menghampiri
saat kerlip bintang menghampiri
53. S3.2.07 karena tak kuasa menahan beban amarahmu
Banjir datang Meluluhlatakan apapun yang dilewatinya
54. S3.2.08 mungkin alam telah bosan
melihat tingkah kita yang tak akan puas
akan kenikmatan
55. S3.2.09 kau telah datang didepanku
rumah lahanpun jadi sasaranmu tidak ku sangka kau rusak begitu saja
kau telah membawa luka dan kau tinggal air mata
56. S3.2.10 Ketika bumiku kau goyangkan 57. S3.2.11 Tsunami kau telah memporak-porandakan rumah-rumah kam
Kau menelan korban yang sangat banyak Saudara-saudaraku pun kau telan hingga meninggal
58. S3.2.12 kilat dan petir pun bersahut-sahutan
Angin berkejar-kejaran langit menangis sekeras-kerasnya