S1.36 Di sinilah tempat awal kami bertemu

No. Kode Puisi Wujud Simile dalam Puisi 20. S3.2.01 Kau datang tiba tiba bak hantu Berapi-api seperti gunung Bulat seperti duku Kalian datang bak orang tawur

21. S3.2.03 Jari-jari hijau laksana

tengah mengadah doa 22. S3.2.07 Karena air seakan mengalir tanpa henti 23. S3.2.11 Seperti semut mati yang bergerombolan 24. S3.2.12 seperti lolong serigala yang menakutkan seolah dunia hanya diam dan pura-pura tidak tau

25. S3.3.06 Mendengar kau Jogja

Seakan musnah

26. S3.3.07 Langit semerah darah 27. S3.3.08 Seolah tanpa batas

Sungai-sungai tampak tak bedayu 28. S3.3.09 Melihat rumah bagaikan bubur yang dipadukan bumbu Banyak suara pohon menangis diterjang suara mesinnya seakan menjerit Para pohon jatuh terluka bagaikan tentara hilang nyawanya

29. S3.3.10 Suara tangisan seperti nyanyian 30. S3.3.13 Manusia bak kapas yang berterbangan

31. S3.3.18 Tempat tinggal rata seperti tanah... Terbang seperti daun yang terkena angin... Ibarat tidak ada lagi daratan yang tersisa...

32. S3.3.19 Bagaikan tanah yang diinjak-injak

Lampiran 8: Gaya Bahasa Anadiplosis dalam Puisi Karya Siswa No. Kode Puisi Wujud Anadiplosis dalam Puisi 1. S1.08 Izinkanlah Mereka, Aku, dan Dirinya untuk ini... Untuk sebuah mimpi, harapan, dan cita 2. S1.09 Tanpa K ... jiwa A tak kan mampu Tak kan sanggup menilik kirana 3. S1.12 Tuk harapkan cinta segitiga, Cintaku, cintamu, dan cintadari-Nya

4. S1.20

jiwa tua yang terusir terusir dari rumah Ibu

5. S1.21

Ia punya jawaban untuk pertanyaan putranya Diteruskan lagi oleh putranya pada cucunya, turun-temurun Ia punya jawaban untuk pertanyaan putranya Diteruskan lagi oleh putranya pada cucunya, turun-temurun

6. S1.22

Panas berganti hujan Hujan berganti badai Kuharap kau selalu tegar Selalu hebat seperti yang kukenal

7. S1.24

Aku merana dalam jiwa Jiwa yang lebar dalam perantara

8. S1.26

Hidup bersama sang putri dan bahagia sampai mati. Mati, selalu kembali pada sang mati,

9. S2.12

Aku senang di sini, di bawah air Di bawah kubah transparan bernama permukaan

10. S2.26 Orang memandangmu buruk

Seburuk-buruknya baumu

11. S2.27 Renungi akan kekhilafan

Khilaf yang tak terampuni

12. S3.1.03 Rumah-rumah mulai terendam banjir

Banjir datang karena ulah manusia sendiri Karena itu semua kuasa Tuhan Mungkin Tuhan memberi peringatan 13. S3.1.04 Oh gempa..... Kau membuat gempa bumi ini....

14. S3.1.05 Kami rugi karena engkau

Engkau merusak kami