No. Kode
Puisi Wujud
Simile dalam Puisi 20.
S3.2.01 Kau datang tiba tiba bak hantu Berapi-api seperti gunung
Bulat seperti duku Kalian datang bak orang tawur
21. S3.2.03 Jari-jari hijau laksana
tengah mengadah doa
22. S3.2.07 Karena air seakan mengalir tanpa henti 23. S3.2.11 Seperti semut mati yang bergerombolan
24.
S3.2.12 seperti lolong serigala yang menakutkan seolah dunia hanya diam dan pura-pura tidak tau
25. S3.3.06 Mendengar kau Jogja
Seakan musnah
26. S3.3.07 Langit semerah darah 27. S3.3.08 Seolah tanpa batas
Sungai-sungai tampak tak bedayu
28.
S3.3.09 Melihat rumah bagaikan bubur yang dipadukan bumbu Banyak suara pohon menangis diterjang suara mesinnya seakan
menjerit Para pohon jatuh terluka bagaikan tentara hilang nyawanya
29. S3.3.10 Suara tangisan seperti nyanyian 30. S3.3.13 Manusia bak kapas yang berterbangan
31. S3.3.18 Tempat tinggal rata seperti tanah...
Terbang seperti daun yang terkena angin... Ibarat tidak ada lagi daratan yang tersisa...
32. S3.3.19 Bagaikan tanah yang diinjak-injak
Lampiran 8: Gaya Bahasa Anadiplosis dalam Puisi Karya Siswa No.
Kode Puisi
Wujud Anadiplosis dalam Puisi
1. S1.08
Izinkanlah Mereka, Aku, dan Dirinya untuk ini... Untuk sebuah mimpi, harapan, dan cita
2.
S1.09 Tanpa K ... jiwa A tak kan mampu
Tak kan sanggup menilik kirana
3.
S1.12 Tuk harapkan cinta segitiga,
Cintaku, cintamu, dan cintadari-Nya
4. S1.20
jiwa tua yang terusir terusir dari rumah Ibu
5. S1.21
Ia punya jawaban untuk pertanyaan putranya Diteruskan lagi oleh putranya pada cucunya, turun-temurun
Ia punya jawaban untuk pertanyaan putranya Diteruskan lagi oleh putranya pada cucunya, turun-temurun
6. S1.22
Panas berganti hujan Hujan berganti badai
Kuharap kau selalu tegar Selalu hebat seperti yang kukenal
7. S1.24
Aku merana dalam jiwa Jiwa yang lebar dalam perantara
8. S1.26
Hidup bersama sang putri dan bahagia sampai mati. Mati, selalu kembali pada sang mati,
9. S2.12
Aku senang di sini, di bawah air Di bawah kubah transparan bernama permukaan
10. S2.26 Orang memandangmu buruk
Seburuk-buruknya baumu
11. S2.27 Renungi akan kekhilafan
Khilaf yang tak terampuni
12. S3.1.03 Rumah-rumah mulai terendam banjir
Banjir datang karena ulah manusia sendiri Karena itu semua kuasa Tuhan
Mungkin Tuhan memberi peringatan
13. S3.1.04 Oh gempa.....
Kau membuat gempa bumi ini....
14. S3.1.05 Kami rugi karena engkau
Engkau merusak kami