Lampiran 11: Gaya Bahasa Asonansi dalam Puisi Karya Siswa
No. Kode
Puisi Wujud
Asonansi dalam Puisi 1.
S1.02 Tuk kawal ananda mengangkasa
Sekuat baja, sekekar raksasa 2.
S1.15 Kutatap lekat-lekat
Kuingat dengan sangat 3.
S1.24 Biar kutanya segala dustanya
4.
S1.26 Akan cita-cita, Negara, dan cinta yang suram.
5. S1.31
entah menjadi berkah atau musibah 6.
S2.29 Katakanlah cinta kepadanya
7. S3.1.03 Hanya penyesalan dan kerugian yang didapat
Tak henti-hentinya menelan luka yang dalam 8.
S3.1.05 Tiada canda tawa di antara kita 9.
S3.1.06 derita yang tumbangkan banyak luka 10. S3.1.09 Manusia meronta-ronta dan menitihkan air mata
Berlari menghindar dari petaka yang melanda 11. S3.1.13 hingga tak ada yang tersisa
12. S3.1.19 Burung Elang terbang dengan gagah di langit biru yang indah 13. S3.1.23 dan membawa semua air yang berada
14. S3.2.14 Membuang sampah seenaknya saja.
Semoga manusia sadar akan perbuatanya. 15. S3.3.03 Mereka yang berlari menghindari mati
16. S3.3.08 Harta benda dan juga nyawa
Lampiran 12: Gaya Bahasa Mesodiplosis dalam Puisi Karya Siswa No.
Kode Puisi
Wujud Mesodiplosis dalam Puisi
1. S1.02
Nestapa pilu dikau singkirkan, beban berat dikau sampirkan
2.
S1.09 A kan jadi Aku
K kan jadi Kamu
3. S1.13
Terdengar seperti kekosongan Terlihat seperti kegelapan
Tercium seperti kehilangan
4. S1.15
Mulut yang tak mampu berucap Telinga yang tak kuat menyimak
5. S1.27
Aku berucap pada guru Seperti aku berucap pada ortu
Aku berbincang pada teman perempuan Seperti berbincang pada teman laki-laki
Aku merasakan hangatnya mentari Seperti merasakan dinginnya hujan
6. S1.32
Ide kami bermekaran Jiwa kami bergerilya
Mulut kami bersuara Orang kami bergerak
Pasukan kami bertindak
7.
S1.33 Semoga Allah selalu melindungi aku dan kamu
Serta semoga Allah meridhainya
8. S1.38
Mendapatkanmu, aku milyader Bersamamu, aku ratu
Mencintaimu, aku pujangga Merindukanmu, aku gila
Kehilanganmu, aku gelandangan
9. S1.39
Ambil cermin jangan mencibir Tatap cermin itu tarik pipi ke alis
10. S2.17 Menyesali dosa yang telah diperbuat
Mensyukuri nikmat yang telah dirasakan
11. S3.1.08 Meninggalkan luka hati
Menyebabkan luka yang mendalam
12. S3.1.10 Layaknya dia ingin menangis melihatku
Tak lama dia mencurahkan hatinya kepada angin
13. S3.1.15 Ketika bumi kau goyahkan
Seketika kau memporak-porandakan
14. S3.1.20 Hujan turun tidak reda-reda
Seakan tidak ada jeda