Karakteristik Kawasan Pesisir Penggunaan Lahan Kawasan Pesisir Perkotaan

commit to user 16 Menurut Ketchum dalam Kay dan Alder 1999: 2 “ The band of dry land adjancent ocean spa ce water dan submerged land in wich terrestrial processes and land uses directly affect oceanic processes and uses, and vice versa ”. Diartikan bahwa wilayah pesisir adalah wilayah yang merupakan tanda atau batasan wilayah daratan dan wilayah perairan yang mana proses kegiatan atau aktivitas bumi dan penggunaan lahan masih mempengaruhi proses dan fungsi kelautan. Sementara itu, pengertian wilayah pesisir menurut kesepakatan terakhir internasional adalah merupakan wilayah peralihan antara laut dan daratan, ke arah darat mencakup daerah yang masih terkena pengaruh percikan air laut atau pasang surut, dan ke arah laut meliputi daerah paparan benua continental shelf Beatley et al, dalam Dahuri, dkk, 2001: 9. Menurut UU No. 27 Tahun 2007 tentang batasan wilayah pesisir, kearah daratan mencakup wilayah administrasi daratan dan kearah perairan laut sejauh 12 dua belas mil laut diukur dari garis pantai ke arah laut lepas danatau kearah perairan kepulauan. Sumber : Brahtz dalam Supriharyono 2002: 2 Gambar 2.6 Batas-Batas Fisik Wilayah Pesisir Dari pengertian-pengertian di atas dapat di tarik suatu kesimpulan bahwa wilayah pesisir merupakan wilayah yang secara nyata tidak jelas batasannya, karena wilayah pesisir merupakan perpaduan antara daratan dan lautan. Hal ini menunjukan garis batas nyata wilayah pesisir tidak ada. Batas wilayah pesisir hanyalah garis khayalan yang letaknya ditentukan oleh kondisi dan situasi setempat.

2.3.2 Karakteristik Kawasan Pesisir

1 Karakteristik Fisik Lingkungan Karakter fisik lingkungan kawasan pesisir dapat ditunjukkan dari karakteristik pantainya. Secara geomorfologi, karakteristik pantai secara umum Hantoro, 2004 adalah sebagai berikut : commit to user 17 a Pantai curam singkapan batuan Jenis pantai ini umumnya ditemukan di pesisir yang menghadap ke laut lepas dan merupakan bagian jalur tunjamantumbukan, berupa pantai curam singkapan batu volkanik, terobosan, malihan atau sedimen. b Pantai landai atau dataran Pesisir datar hingga landai menempati bagian mintakat kraton stabil atau cekungan belakang. Pembentukan pantai dikendalikan oleh proses eksogen cuaca. c Pantai dataran endapan lumpur Estuari lebar menandai muara dengan tutupan tebal bakau. Bagian pesisir dalam ditandai dataran rawa atau lahan basah. Sedimentasi kuat terjadi di perairan bila di hulu mengalami erosi. Progradasi pantai atau pembentukan delta sangat lazim. Kompaksi sedimen diiringi penurunan permukaan tanah, sementara air tanah tawar sulit ditemukan. d Pantai dengan bukit atau paparan pasir Pantai menghadap perairan bergelombang dan angin kuat dengan asupan sedimen sungai cukup, umumnya membentuk rataan dan perbukitan pasir. e Pantai lurus dan panjang dari pesisir datar Pantai tepian samudra dengan agitasi kuat gelombang serta memiliki sejumlah muara kecil berjajar padanya dengan asupan sedimen, dapat membentuk garis lurus dan panjang pantai berpasir. f Pantai teluk dataran tebing karang Bentang pantai ini ditemukan di berbagai mintakat berbeda, yaitu di jalur tumbukantunjaman, jalur volkanik, pulau-pulau sisa tinggian di paparan tepi kontinen, jalur busur luar atau jalur tektonik geser. Terjalnya tebing pantai dan kuatnya agitasi gelombang meniadakan peluang terumbu karang tumbuh, demikian halnya dengan bakau. Tutupan tumbuhan masih mampu tumbuh di lapukan batuan, terutama di kawasan dengan curah hujan memadai. g Pantai erosi Jenis pantai seperti ini terdapat dibeberapa tempat yang menghadap perairan dengan agitasi gelombang kuat. h Pantai akresi Proses akresi terjadi di pesisir yang menerima asupan sedimen lebih dari jumlah yang kemudian dierosi oleh laut. Akresi pantai oleh sedimen halus commit to user 18 sering diikuti tumbuhnya bakau yang berfungsi kemudian sebagai penguat endapan baru dari erosi atau longsor. 2 Karakteristik Ekosistem Disamping karakteristik pantai, karakteristik fisik kawasan pesisir tidak bisa dilepaskan dari karakteristik ekosistem di kawasan pesisir itu sendiri. Ekosistem di perairan laut dangkal pada umumnya terdiri dari terumbu karang, padang lamun, dan hutan mangrove yang pada dasarnya kesemuanya tersebut dilindungi oleh Undang-Undang No.41982 dan UU No. 51990. Berikut akan dijabarkan secara detail ekosistem yang berada di sekitar kawasan pesisir : a Ekosistem Estuaria Estuaria adalah perairan yang semi tertutup yang berhubungan bebas dengan laut, sehingga air laut dengan salinitas tinggi dapat bercampur dengan air tawar Pritchard dalam Supriharyono, 2002: 12. b Ekosistem Mangrove Komunitas Hutan Bakau Kata mangrove mempunyai dua arti, pertama sebagai komunitas, yaitu komunitas atau masyarakat tumbuhan atau hutan yang tahan terhadap kadar garamsalinitas pasang-surut air laut, dan kedua sebagai individu spesies Macnae dalam Supriharyono, 2007: 40. c Ekosistem Padang Lamun Padang lamun seagrass beds juga merupakan salah satu ekosistem yang terletak di daerah pesisir atau perairan laut dangkal. Keunikan dari tumbuhan lamun dari tumbuhan laut lainnya adalah adanya perakaran yang ekstensif dan sistem rhizome . Karena tipe perakaran ini menyebabkan daun-daun tumbuhan lamun menjadi lebat, dan ini besar manfaatnya dalam menopang keproduktifan ekosistem padang lamun Supriharyono, 2007: 72. d Ekosistem Terumbu Karang Terumbu karang coral reefs merupakan masyarakat organisme yang hidup di dasar perairan dan berupa bentukan batuan kapur CaCO3 yang cukup kuat menahan gaya gelombang laut Dawes dalam Supriharyono, 2002: 62.

2.3.3 Jenis Penggunaan Lahan Kawasan Pesisir