commit to user
18
sering diikuti tumbuhnya bakau yang berfungsi kemudian sebagai penguat endapan baru dari erosi atau longsor.
2 Karakteristik Ekosistem
Disamping karakteristik pantai, karakteristik fisik kawasan pesisir tidak bisa dilepaskan dari karakteristik ekosistem di kawasan pesisir itu sendiri.
Ekosistem di perairan laut dangkal pada umumnya terdiri dari terumbu karang, padang lamun, dan hutan mangrove yang pada dasarnya kesemuanya
tersebut dilindungi oleh Undang-Undang No.41982 dan UU No. 51990. Berikut akan dijabarkan secara detail ekosistem yang berada di sekitar
kawasan pesisir : a
Ekosistem Estuaria Estuaria adalah perairan yang semi tertutup yang berhubungan bebas
dengan laut, sehingga air laut dengan salinitas tinggi dapat bercampur dengan air tawar Pritchard dalam Supriharyono, 2002: 12.
b Ekosistem Mangrove Komunitas Hutan Bakau
Kata mangrove mempunyai dua arti, pertama sebagai komunitas, yaitu komunitas atau masyarakat tumbuhan atau hutan yang tahan terhadap
kadar garamsalinitas pasang-surut air laut, dan kedua sebagai individu
spesies
Macnae dalam Supriharyono, 2007: 40. c
Ekosistem Padang Lamun Padang lamun
seagrass beds
juga merupakan salah satu ekosistem yang terletak di daerah pesisir atau perairan laut dangkal. Keunikan dari
tumbuhan lamun dari tumbuhan laut lainnya adalah adanya perakaran yang ekstensif dan sistem
rhizome
. Karena tipe perakaran ini menyebabkan daun-daun tumbuhan lamun menjadi lebat, dan ini besar manfaatnya
dalam menopang keproduktifan ekosistem padang lamun Supriharyono, 2007: 72.
d Ekosistem Terumbu Karang
Terumbu karang
coral reefs
merupakan masyarakat organisme yang hidup di dasar perairan dan berupa bentukan batuan kapur CaCO3 yang
cukup kuat menahan gaya gelombang laut Dawes dalam Supriharyono, 2002: 62.
2.3.3 Jenis Penggunaan Lahan Kawasan Pesisir
Kawasan pesisir yang merupakan perpaduan antara wilayah daratan dan lautan serta mempunyai potensi pengembangan yang besar tidak lepas dari pemanfaatan
commit to user
19
ruang yang dilakukan oleh berbagai pihak. Pemanfaatan ruang tersebut membentuk blok-blok penggunaan lahan tertentu sesuai dengan tingkat
kepentingan masing-masing pihak. Dinamika perubahan penggunaan lahan sangat dipengaruhi oleh faktor manusia seperti pertumbuhan penduduk jumlah dan
distribusinya, pertumbuhan ekonomi dan juga dipengaruhi oleh faktor fisik seperti topografi, jenis tanah dan iklim Skole dan Tucker dalam Rais, 2004: 157.
Key dan Alder 1999:25 membagi penggunaan lahan pesisir menjadi beberapa fungsi, yaitu akan dijabarkan sebagai berikut :
1 Eksploitasi sumber daya perikanan, hutan dan pertambangan
Sumber daya pesisir yang dapat diperbaharui adalah eksploitasi primer dalam sektor perikanan komersial, penghidupan dan rekreasi perikanan serta industri
budidaya air. Sedangkan yang dapat tidak diperbaharui adalah minyak dan pertambangan.
2 Infrastruktur transportasi, pelabuhan dan pertahanan
Pembangunan infrastruktur utama di pesisir meliputi : pelabuhan sungai dan laut, fasilitas yang mendukung untuk operasional dan sistem transportasi yang
bermacam-macam, jalan dan jembatan serta instalasi pertahanan. 3
Pariwisata dan rekreasi Berkembangnya pariwisata merupakan sumber potensial bagi pendapatan
negara karena potensi pariwisata banyak menarik turis untuk berkunjung sehingga dalam pengembangannya memerlukan faktor-faktor pariwisata
secara langsung berdampak pada penggunaan lahan. 4
Konservasi alam dan perlindungan sumber daya alam Hanya sedikit sumber daya alam di pesisir yang dikembangkan untuk
melindungi kawasan pesisir tersebut konservasi area sedikit Selain itu masih terdapat kegiatan pembangunan yang banyak dilakukan di
kawasan pesisir. Menurut Dahuri et al 2001:122 kegiatan pembangunan yang dilakukan di kawasan pesisir adalah sebagai berikut :
1 Pembangunan kawasan permukiman
Pembangunan kawasan permukiman di pesisir pantai sejalan dengan meningkatnya kebutuhan penduduk akan fasilitas tempat tinggal.
2 Kegiatan industri
Kawasan industri haruslah mempunyai luas yang cukup dan diletakkan pada zona yang sesuai untuk menghindari lingkungan sekeliling menjadi buruk.
commit to user
20
3 Kegiatan rekreasi dan pariwisata bahari
Hal ini sekaligus bertujuan untuk menciptakan kawasan lindung bagi biota yang hidup pada ekosistem laut dalam cakupan pesisir.
4 Konservasi hutan menjadi lahan pertambakan tanpa memperhatikan
terganggunya fungsi ekologis hutan mangrove terhadap lingkungan fisik biologi.
2.4
Karakteristik Masyarakat Kawasan Pesisir di Indonesia
Berdasarkan pendapat Nikijuluw dalam Dietriech 2001 “Masyarakat pesisir itu sendiri dapat didefinisikan sebagai kelompok orang atau suatu komunitas yang tinggal di
daerah pesisir dan sumber kehidupan perekonomiannya bergantung secara langsung pada peman
faatan sumberdaya laut dan pesisir”. Mereka terdiri dari nelayan pemilik, buruh nelayan, pembudidaya ikan dan organisme laut lainnya, pedagang ikan, pengolah
ikan, supplier faktor sarana produksi perikanan. Dalam bidang non-perikanan, masyarakat pesisir bisa terdiri dari penjual jasa transportasi dan lain-lain.
Setiap komunitas memiliki karakteristik kebudayaan yang berbeda-beda. Untuk memperjelas perbedaan masyarakat pesisir dengan yang lain, maka akan dijelaskan
pada bagian berikutnya mengenai matriks masyarakat berdasarkan unsure pengikat sosial sosial yang terjadi pada suatu komunitas.
2.4.1 Klasifikasi Masyarakat