Pengertian Kawasan Pesisir Penggunaan Lahan Kawasan Pesisir Perkotaan

commit to user 15 2 Innudation Landaan Sementara untuk daerah terpaan akan dijelaskan melalui tabel klasifikasi kriteria tsunami berdasarkan jarak limpasan innudation berdasar dari adaptasi teori pada jurnal ilmiahterkait dengan bencana tsunami . Dimana jarak limpasan akan terbagi dalam beberapa kategori seperti di bawah ini : Tabel 2.4 Klasifikasi Tsunami Berdasar Jarak Limpasan Classification of Coast Description of the Coast Tsunami Hazard Category Based on Innudation Extent in M Over High Medium Low Open Coast Zone Relatively in the lower position with reference to the MSL 400 301-400 201-300 0-200 Estuary Zone Coasts neighbouring a river mouthtidal iletcreek an similar other coastal features 750 501-750 251-500 0-250 Upland Zone Coasts which are comparatively elevated will above the MSL 300 201-300 101-200 0-100 Sumber : Tsunami Impacts On Morphology Of Beaches Along South Kerala Coast, West Coast Of India. K. A. Abdul Rasheed, V. Kesava Das, C. Revichandran, P. R. Vijayan And Tony J. Thottam. National Institute Of Oceanography, Kochi, Kerala, India -Science Of Tsunami Hazards The International Journal Of The Tsunami Society Volume 24 Number 1 Published Electronically 2006

2.2 Korelasi Muatan Teori Karakteristik Tsunami

Terdapat keterkaitan antar masing-masing indikator dari karakteristik tsunami yang telah diulas pada pada bagian sebelumnya. Penyebab tsunami yang paling sering terjadi di Indonesi adalah berasal dari gempa bumi bawah laut, semakin besar kekuatan gempanya maka kerusakan yang ditimbulkan akan semakin besar pula. Begitu pula jika hal tersebut dikaitkan dengan run up dan innudation dari tsunami. Semakin besar kekuatan gempa yang memicu terjadinya tsunami, maka akan semakin tinggi ombak yang dihasilkan serta semakin luas jarak landaannya.

2.3 Penggunaan Lahan Kawasan Pesisir Perkotaan

2.3.1 Pengertian Kawasan Pesisir

Pemahaman mengenai definisi dan karakteristik terkait kawasan pesisir sangatlah penting, hal tersebut dikarenakan kawasan pesisir merupakan suatu komponen penting dari penelitian ini. Oleh sebab itu diperlukan pemahaman yang mendalam terkait kawasan pesisir, baik dari definisi maupun karakteristik yang terlingkupi dari kawasan pesisir tersebut. Berikut ini adalah definisi dari beberapa sumber mengenai wilayah pesisir. commit to user 16 Menurut Ketchum dalam Kay dan Alder 1999: 2 “ The band of dry land adjancent ocean spa ce water dan submerged land in wich terrestrial processes and land uses directly affect oceanic processes and uses, and vice versa ”. Diartikan bahwa wilayah pesisir adalah wilayah yang merupakan tanda atau batasan wilayah daratan dan wilayah perairan yang mana proses kegiatan atau aktivitas bumi dan penggunaan lahan masih mempengaruhi proses dan fungsi kelautan. Sementara itu, pengertian wilayah pesisir menurut kesepakatan terakhir internasional adalah merupakan wilayah peralihan antara laut dan daratan, ke arah darat mencakup daerah yang masih terkena pengaruh percikan air laut atau pasang surut, dan ke arah laut meliputi daerah paparan benua continental shelf Beatley et al, dalam Dahuri, dkk, 2001: 9. Menurut UU No. 27 Tahun 2007 tentang batasan wilayah pesisir, kearah daratan mencakup wilayah administrasi daratan dan kearah perairan laut sejauh 12 dua belas mil laut diukur dari garis pantai ke arah laut lepas danatau kearah perairan kepulauan. Sumber : Brahtz dalam Supriharyono 2002: 2 Gambar 2.6 Batas-Batas Fisik Wilayah Pesisir Dari pengertian-pengertian di atas dapat di tarik suatu kesimpulan bahwa wilayah pesisir merupakan wilayah yang secara nyata tidak jelas batasannya, karena wilayah pesisir merupakan perpaduan antara daratan dan lautan. Hal ini menunjukan garis batas nyata wilayah pesisir tidak ada. Batas wilayah pesisir hanyalah garis khayalan yang letaknya ditentukan oleh kondisi dan situasi setempat.

2.3.2 Karakteristik Kawasan Pesisir