3. Pemahaman ektrapolasi. Dengan pemahaman ekstrapolasi diharapkan
seseorang mampu melihat di balik yang tertulis, dapat membuat ramalan tentang konsekuensi atau dapat memperluas persepsi dalam arti waktu,
dimensi, kasus, ataupun permasalahannya Supardi, 2013:140.
2.2.2 Pengertian Kurikulum
Salah satu konsep yang harus dikuasai guru untuk menunjang penguasaan kompetensi adalah kurikulum. Menurut Prent, Webster, dan Sabda yang dikutip
Supardi 2013:141 secara etimologis, istilah “
curriculum
” berasal dari bahasa Latin yakni “
curro
” atau “
currere
” atau “
ula
” atau “
ulumus
” yang berarti “
racecourses
” lapanganpacuan kuda, jarak tempuh lari, perlombaan, pacuan balapan, peredaran, gerak berkeliling lapangan, perlombaan, gelanggang, kereta
balap dan lain-lain. Dari pengertian di atas kurikulum diartikan sebagai tempat berpacu atau
tempat berlomba. Dari dua kata ini kurikulum diartikan sebagai jarak perlombaan yang harus ditempuh oleh pelari dalam suatu arena tempat berlomba. Dengan
demikian, istilah kurikulum pertama kali digunakan dalam dunia olahraga atau
sport
. Dalam dunia pendidikan kurikulum diartikan secara sempit maupun luas.
Secara sempit kurikulum diartikan hanya sebagai sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh atau diselesaikan peserta didik di sekolah atau perguruan tinggi.
Secara lebih luas kurikulum diartikan tidak terbatas pada mata pelajaran saja tetapi lebih luas dari pada itu kurikulum diartikan merupakan aktivitas apa saja
yang dilakukan sekolah dalam rangka memengaruhi peserta didik dalam belajar
untuk mencapai suatu tujuan, termasuk di dalamnya kegiatan pembelajaran, mengatur
strategi dalam
pembelajaran, cara
mengevaluasi program
pengembangan pembelajaran dan sebagainya Nurdin dan Basyirudin, 2002:34. Saylor dan Alexander mendefinisikan kurikulum adalah keseluruhan usaha
sekolah untuk mempengaruhi belajar baik berlangsung di kelas, di halaman maupun luar sekolah termasuk kurikulum. Kurikulum meliputi juga apa yang
disebut kegiatan ekstrakurikuler. Nasution mendefinisikan kurikulum adalah suatu rencana yang disusun untuk melancarkan proses belajar mengajar dibawah
bimbingan dan tanggung jawab sekolah Nasution, 2008:4. Selanjutnya dalam Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional disebutkan kurikulum yaitu seperangkat rencana danpengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Dari beberapa pengertian di atas dapat
disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan kurikulum adalah segala kesempatan untuk memperoleh pengalaman yang dituangkan dalam bentuk rencana yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran di sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Penggertian tersebut memunculkan
wujud kurikulum yang berupa kurikulum tertulis maupun kurikulum tidak tertulis, seperti sarana, metode, lingkungan pembelajaran, dan sebagainya Amirin,
2011:37. Berdasarkan isinya kurikulum dipandang sebagai kurikulum tradisional
dan kurikulum modern. Secara tradisional kurikulum diartikan sebagai sejumlah
mata pelajaran yang harus ditempuh atau diajarkan, seperti: silabus dan program pengajaran suatu mata pelajaran. Sejalan dengan hal ini, menurut Glatthom
kurikulum ialah rencana yang dibuat untuk membimbing dalam belajar disekolah, yang biasanya meliputi dokumen, level secara umum, dan aktualisasi dari
rencana- rencana itu di kelas, sebagai pengalaman murid, yang telah dicatat dan ditulis oleh seorang ahli pengalaman tesebut ditempatkan dalam lingkungan
belajar yang juga mempengaruhi apa yang dipelajari Anwar, 2015. Dalam pandangan modern, kurikulum tidaklah terbatas atau rencana
tertulis. Isi dari dokumen atau rencana tertulis tersebut kurikulum adalah pernyataan mengenai kualitas pendidikan yang harus dimiliki oleh peserta didik
melalui suatu keterlibatan dan pengalaman belajar dalam pengimplementasian kurikulum, kualitas output peseta didik, kualitas bahankonten pendidikan yang
harus diikuti atau dipelajari oleh mahasiswa, kualitas proses pendidikan yang harus dialami oleh peserta didik. Kurikulum dalam bentuk dokumen ini
merupakan fokus utama dalam setiap proses pengembangan kurikulum karena ia mengambarkan ide pemikiran para pengambil keputusan dan dasar bagi
pengembangan dan penyempurnaan kurikulum selanjutnya. Adanya rancangan atau kurikulum formal dan tertulis merupakan ciri
utama pendidikan di sekolah. Dengan kata lain, kurikulum merupakan syarat mutlak bagi pendidikan di sekolah. Jika kurikulum merupakan syarat mutlak, hal
itu berarti bahwa kurikulum merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pendidikan atau pengajaran.
Kurikulum mempunyai kedudukan sentral dalam seluruh proses pendidikan. Menurut Mauritz S
ukmadinata, 2009:4, kurikulum “
prescribes or at least anticipates the result of instruction
”. Kurikulum mengarahkan segala bentuk aktivitas pendidikan demi tercapainya tujuan-tujuan pendidikan. Namun
demikian kurikulum bukanlah segala-galanya, artinya tercapainya tujuan pendidikan bukan sepenuhnya dari kurikulum itu sendiri, karena kurikulum yang
baik jika dipegang oleh guru yang tidak baik maka hasilnya tidak akan baik, pendidik guru juga menentukan berhasil dan tidaknya pencapaian tujuan
pendidikan disekolah. Oleh karena itu pemahaman oleh guru sangat berpengaruh terhadap
pencapaian tujuan pendidikan di sekolah. Menurut Supardi 2013:26 pemahaman kurikulum
adalah kemampuan
menerangkan, mengklasifikasikan,
mengembangkan, memperluas,
dan mengimplementasikan
konsep-konse pkurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing
satuan pendidikan yang meliputi indikator: 1.
Pemahaman terhadap kurikulum 2.
Pengembangan kurikulum 3.
Implementasi kurikulum
2.2.3 Peranan dan Fungsi Kurikulum