Pengertian Supervisi Supervisi Akademik

memberikan sumbangan dalam pembentukan atau pengintegrasian masyarakat. 3. Fungsi Diferensiasi The Differentiating Function , kurikulum perlu memberikan pelayanan terhadap perbedaan diantara setiap orang dalam masyarakat. Pada dasarnya, diferensiasi akan mendorong orang berpikir kritis dan kreatif, sehingga akan mendorong kemajuan sosial dalam masyarakat. 4. Fungsi Persiapan The Propadeutic Function , dalam hal ini kurikulum harus mampu mempersiapkan anak didik agar dapat melanjutkan studi meraih ilmu pengetahuan yang lebih tinggi dan lebih mendalam dengan jangkauan yang luas. 5. Fungsi Pemilihan The Selective Function , perbedaan dan pemilihan adalah dua hal yang saling berkaitan. Pengakuan atas perbedaan berarti pula diberikan kesempatan bagi seseorang untuk memilih apa yang diinginkan dan menarik minatnya. 6. Fungsi Dagnostik The Diagnistic Function , fungsi ini merupakan fungsi kurikulum yang pada gilirannyaakan mengetahui keberhasilan penerapan program-program pengalaman belajar yang diikuti oleh anak didik yang sejalan dengan upaya memahami bakat dan minat anak.

2.3 Supervisi Akademik

2.3.1 Pengertian Supervisi

Menurut Atmodiwiriyo 2000:201 supervisi adalah salah satu bentuk pengawasan yang dilaksanakan pada unit kerja yang berbentuk Unit Pelaksanaan Teknis UPT sekolah, dan lebih dikenal dengan supervisi pendidikan atau supervisi pembelajaran. Perkataan supervisi berasal dari bahasa inggris “ supervision ” dan merupakan paduan dari dua kata yaitu “ super ” yang maksudnya atas dan “ vision ” artinya melihat atau mensupervisi. Maka supervisi dapat diartikan secara bebas sebagai melihat atau mensupervisi dari atas. Supervisi pendidikan maksudnya adalah melihat dan mengadakan supervisi terhadap jalannya proses pendidikan di sekolah. Pengertian supervisi berdasarkan pembentukan kata menunjukkan kepada sebuah aktivitas akademik yaitu suatu kegiatan pengawasan yang dijalankan oleh orang yang memiliki pengetahuan lebih tinggi dan lebih dalam dengan tingkat kepekaan yang tajam dalam memahami objek pekerjaannya dengan hati yang jernih. Supervisi merupakan kegiatan akademik yang harus dijalankan oleh mereka yang mempunyai pemahaman mendalam tentang kegiatan yang disupervi sinya. Posisi kedudukannya lebih “awas” dalam melihat sasaran pekerjaannya. Kegiatan supervisi harus dijalankan oleh orang yang dapat melihat berdasarkan kenyataan yang ada dan kemudian dibawa kepada kegiatan yang seharusnya, yaitu kegiatan semestinya yang harus dicapai. Orang yang menjalankannya dituntut keharusannya memiliki pengetahuan yang mendalam bagaimana sesungguhnya pekerjaan itu dijalankan. Supervisi menurut Nawawi yang dikutip oleh Rahmawati 2012 adalah kegiatan pengawasan yang dilakukan oleh seorang pejabat terhadap bawahannya untuk melakukan tugas-tugas dan kewajibannya dengan baik sesuai pertelaan tugas yang digariskan, pengertiannya lebih menekakankan kepada pengawasan murni dalam arti control kegiatan dari atasan terhadap bawahannya, agar melaksanakan kewajiban dengan sebaik-baiknya. Pengertian tidak memberi tekanan pada memberikan bantuan dan bimbingan bagaimana memperbaiki mutu pekerjaan, melainkan pada tugas yang telah digariskan. Supervisi merupakan pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan teknis edukatif di sekolah, bukan sekedar pengawasan terhadap fisik material supervisi merupakan pengawasan terhadap kegiatan akademik yang berupa proses belajar mengajar, pengawasan terhadap murid yang belajar dan pengawasan terhadap guru dalam mengajar, pengawasan terhadap murid yang belajar dan pengawasan terhadap situasi yang menyebabkannya. Rifai dikutip oleh Nur 2011 mengemukakan bahwa supervisi merupakan pengawasan yang lebih professional dibandingkan dengan pengawasan umum karena perkembangan kemajuan pendidikan yang membutuhkannya, yaitu pengawasan akademik yang mendasarkan kepada kemampuan ilmiah. Pendekatannya bukan lagi pengawasan manajemen biasa yang bersifat in human , melainkan menuntut kemampuan profesional yang demokratis dan humanistik oleh para pengawas yang melaksanakannya. Glickman dalam Ruswandi 2011:26 mengemukakan bahwa setiap layanan kepada guru-guru yang bertujuan untuk menghasilkan perbaikan instruksional, belajar, dan kurikulum dikatakan supervisi. Supervisi disini diartikan bantuan, pengarahan, dan bimbingan kepada guru-guru dengan tujuan untuk perbaikan instruksional, belajar, dan kurikulum. Kemudian Purwanto 2014:76 menyebutkan bahwa supervisi ialah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan mereka secara efektif. Dengan demikian supervisi dalam pendidikan bukan hanya sekedar kontrol melihat apakah segala kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan rencana atau program yang yang telah digariskan. Tetapi lebih dari itu supervisi dapat memotivasi para guru untuk melakukan pekerjaan dengan lebih baik dan menjadi alat yang efektif untuk memperbaiki kinerja guru. Glickman dalam Prasojo dan Sudiyono 2011, mendefinisikan supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan untuk membantu guru mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran demi pencapaian tujuan pembelajaran. Supervisi akademik merupakan upaya membantu guru-guru mengembangkan kemampuannya mencapai tujuan pembelajaran. Dengan demikian, berarti, esensi supervisi akademik itu sama sekali bukan menilai unjuk kerja guru dalam mengelola proses pembelajaran, melainkan membantu guru mengembangkan kemampuan

2.3.2 Tujuan dan Fungsi Supervisi