Hubungan Pemahaman Kurikulum terhadap Kinerja Guru

Fasilitas merupakan komponen individual dari penawaran yang mudah ditumbuhkan atau dikurangi tanpa mengubah kualitas dan model jasa. Fasilitas juga merupakan alat untuk membedakan program lembaga pendidikan yang satu dari pesaing yang lainnya Lupiyaodi, 2006:150 . Fasilitas kerja adalah sarana pendukung dalam aktivitas perusahaan berbentuk fisik, dan digunakan dalam kegiatan normal perusahaan, memiliki jangka waktu kegunaan yang relatif permanen dan memberikan manfaat untuk masa yang akan datang. Fasilitas kerja sangatlah penting bagi perusahaan, karena dapat menunjang kinerja karyawan, seperti dalam penyelesaian pekerjaan. Dengan begitu fasilitas kerja merupakan salah satu sarana pendukung untuk menciptakan dorongan kerja terhadap kinerja guru Utami, 2013.

2.5 Kerangka Pemikiran Teoritis

2.5.1 Hubungan Pemahaman Kurikulum terhadap Kinerja Guru

Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan tujuan pembelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan . Kurikulum harus dikembangkan secara produktif melalui kegiatan pembelajaran dengan mengembangkan silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, indikator pembelajaran, materi pembelajaran, bahan ajar, penetapan kriteria ketuntasan minimum dan sistem penilaian proses dan hasil belajar. Untuk dapat mengembangkan kurikulum diperlukan pemahaman terhadap kurikulum itu sendiri. Pemahaman terhadap kurikulum adalah kemampuan menerangkan, memperluas, mengembangkan, mengklasifikasikan, serta mengimplementasikan konsep-konsep kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan yang meliput komponen kurikulum, pengembangan kurikulum dan implementasi kurikulum. Kurikulum bukan hanya merupakan rencana tertulis dari pembelajaran, melainkan suatu yang fungsional yang beroperasi dalam kelas, yang memberi pedoman dalam melakukan kegiatan pendidikandan pembelajaran mulai dari materi pelajaran yang diberikan, program dan rencana pembelajaran yang harus diberikan, kegiatan dan pengalaman belajar yang harus dilakukan dan penilaian terhadap pendidikan yang telah dilaksanakan dalam bentuk hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik. Seperti yang dikatakan Nurdin dan Basyirudin 2002:83 bahwa kinerja yang baik dan professional dalam implementasi kurikulum memiliki ciri-ciri: mendesain program pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, dan menilai hasil belajar. Salah satu indikator keberhasilan guru dalam pelaksanaan tugasnya adalah dapatnya guru itu menjabarkan, memperluas, menciptakan relevansi kurikulum dengan kebutuhan peserta didik dan perkembangan serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi Nurdin dan Basyirudin, 2002:68. Dengan demikian semakin tinggi dan baik tingkat pemahaman terhadap kurikulum akan semakin meningkatkan kinerja guru seperti yang dikemukakan Siregar 2005 pada penelitiannya bahwa terdapat hubungan positif antara pemahaman kurikulum 2004 terhadap kinerja guru.

2.5.2 Hubungan Supervisi Akademik terhadap Kinerja Guru