Prinsip Supervisi Akademik Supervisi Akademik

dalam menjalankan tugasnya sehingga akan berdampak pada terciptanya proses pembelajaran sekolah. Sebab inti dari kegiatan supervisi adalah pembinaan terhadap kemampuan profesional guru dan tenaga kependidikan lainnya agar terbentuk iklim belajar yang kondusif.

2.3.3 Prinsip Supervisi Akademik

Untuk mewujudkan tujuan supervisi menurut Depdiknas dalam Muslim 2009:45 menyebutkan bahwa ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan oleh supervisor dalam melaksanakan tugas supervisi. Prinsip-prinsip yang dimaksud adalah 1 supervisi hendaknya dimulai dari hal-hal yang positif; 2 hubungan antara Pembina supervisor dan guru hendaknya didasarkan atas hubungan kerabat kerja; 3 suprervisi hendaknya didasarkan atas pandangan yang objektif; 4 supervisi hendaknya didasarkan pada tindakan yang manusiawi dan menghargai hak asasi manusia; 5 supervisi hendaknya mendorong pengembangan potensi, inisiatif, dan kreativitas guru; 6 supervisi hendaknya dilakukan sesuai dengan kebutuhan guru; 7 supervisi yang dilakukan hendaknya dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan serta tidak mengganggu jam belajar efektif. Lebih lanjut disebutkan bahwa prinsip-prinsip supervisi di atas merupakan kaidah yang harus dipedomani atau dijadikan landasan di dalam melakukan supervisi. Bagi pengawas sekolah mereka harus memahami benar prinsip-prinsip tersebut sebagai seorang supervisor . Kegagalan atau keberhasilan seorang pengawas sekolah dalam menjalankan tugas supervisinya akan berkontribusi pada mutu pendidikan. Haagen 2000 menyebutkan bahwa setiap model pengawasan, penilaian, harus didasarkan pada konsep bahwa: 1 semua pihak yang terlibat berasaskan kekerabatan dan kekeluargaan; 2 semua pihak memiliki kepercayaan dalam proses satu sama lain; 3 semua pihak melaksanakan tugas dan tanggung jawab mereka sesuai dengan UU Pendidikan, Peraturan, dan atau kebijakan sekolah. Kekerabatan dan keluarga serta saling percaya satu sama lain menjadi kunci dalam kegiatan supervisi. Uraian di atas menunjukkan bahwa kegiatan supervisi sangat jauh dari jurang pemisah atasan dan bawahan, baik guru maupun pengawas sama-sama berkolaborasi untuk melakukan perbaikan pelaksanaan tugas.

2.3.4 Dimensi Supervisi Akademik