2. Variabel Supervisi Akademik Spv
Nilai r
2
pada variabel supervisi akademik sebesar 0,442
2
x 100 = 19,54. Hal ini menjelaskan bahwa secara parsial variabel supervisi akademik
mempengaruhi variabel kinerja guru sebesar 19,54 dengan asumsi variabel pemahaman kurikulum dengan fasilitas kerja dianggap tetap.
3. Variabel Fasilitas Kerja Fas
Nilai r
2
pada variabel fasilitas kerja sebesar 0,484
2
x 100 = 23,42. Hal ini menjelaskan bahwa secara parsial variabel fasilitas kerja mempengaruhi
variabel kinerja guru sebesar 23,42 dengan asumsi variabel pemahaman kurikulum dengan supervisi akademik dianggap tetap.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Pengaruh Pemahaman Kurikulum terhadap Kinerja Guru
Hasil uji signifikansi parameter individual uji t dalam penelitian ini menunjukkan bahwa nilai signifikansi pemahaman kurikulum terhadap kinerja
guru sebesar 0,007 0,05. Dari garis persamaan regresi linear berganda juga menunjukkan nilai positif yakni 1,437 yang berarti terdapat pengaruh positif dan
signifikan pemahaman kurikulum terhadap kinerja guru. Dengan begitu H
1
yang menyatakan bahwa semakin baik pemahaman kurikulum maka semakin baik pula
kinerja guru, diterima. Artinya semakin guru memahami kurikulum dengan baik semakin baik pula kinerjanya, begitupula sebaliknya.
Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Kurikulum tidak hanya meliputi bahan
pelajaran, tetapi juga meliputi seluruh kehidupan dalam kelas, termasuk di dalamnya hubungan sosial antara guru dan peserta didik, metode mengajar dan
cara mengevaluasi. Salah satu indikator keberhasilan guru dalam pelaksanaan tugasnya adalah
dapatnya guru itu menjabarkan, memperluas, menciptakan relevansi kurikulum dengan kebutuhan peserta didik dan perkembangan serta kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi Nurdin dan Basyirudin, 2002:68. Dengan demikian semakin tinggi dan baik tingkat pemahaman kurikulum akan semakin
meningkatkan kinerja guru. Kedudukan guru sangat penting dalam menentukan keberhasilan suatu
kurikulum untuk mencapai tujuan pendidikan. Sebagus apapun suatu kurikulum hasilnya sangat bergantung pada apa yang dilakukan guru dalam kelas. Guru yang
memahami kurikulum dengan baik akan mengembangkan dan mengaktualisasikan kurikulum kedalam kegiatan pembelajaran di dalam kelas dengan baik pula.
Berdasarkan hasil koefisien determinasi parsial variabel pemahaman kurikulum mempengaruhi variabel kinerja guru sebesar 24,70. Hasil analisis
deskriptif secara keseluruhan juga menunjukkan nilai rata-rata variabel pemahaman kurikulum guru ekonomi SMAMA Negeri di Kota Magelang berada
dalam kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata guru ekonomi SMAMA Negeri di Kota Magelang memiliki pemahaman yang baik terkait
dengan tujuan pendidikan, muatan kurikulum, silabus, materi ajar, dan pemilihan
metode pembelajaran. Dengan kemampuan memahami kurikulum yang baik ini diharapkan guru dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai
seorang pendidik dengan baik juga sehingga hasil yang dicapai atau kinerjanya akan semakin baik.
Namun demikian, masih terdapat 6,6 guru yang berada pada kategori cukup baik dalam hal memahami kurikulum. Walaupun jumlah tersebut sangat
kecil namun alangkah baiknya jika guru-guru ini meningkatkan usahanya agar lebih memahami kurikulum yang ditetapkan demi mencapai kinerja yang lebih
baik lagi.
4.2.2 Pengaruh Supervisi Akademik terhadap Kinerja Guru