Perhitungan untuk Kadar Crumb Rubber 50 dan 100

36 berat agregat halus lolos ayakan no. 40 0,425 mm dan tertahan ayakan no. 50 0,30 mm yang dibutuhkan untuk satu benda uji [27-21 x 1200gr = 72 gr. Diketahui : berat agregat halus A = 72 gr SG agregat halus = 2,547 grcm 3 SG crumb rubber = 0,918 grcm 3 Contoh perhitungan untuk variasi kandungan crumb rubber 50 Berat agregat yang diganti = x A = x = gr Volume agregat yang diganti = = , = , Berat crumb rubber yang diperlukan = A 2 x SG crumb rubber = 14,13 cm 3 x 0,918 grcm 3 = 12,97 gr 37 Tabel 3. 4 Proporsi material dengan variasi kadar crumb rubber 40 mesh No. Saringan Ukuran Saringan mm lolos tertahan Gradasi Ideal Variasi 1 Variasi 2 Variasi 3 Crumb Rubber Agregat Crumb Rubber 50 Agregat Crumb Rubber 100 Agregat 34 19 100 - - - 12 12,5 97 3 3 3 38 9,5 94 3 3 3 No. 4 4,75 85 9 9 9 No. 8 2,36 70 15 15 15 No. 16 1,18 53 17 17 17 No. 30 0,6 35 18 18 18 No. 40 0,425 27 8 8 8 No. 50 0,30 21 6 3 3 6 - No. 100 0,15 14 7 7 7 No. 200 0,075 11 3 3 3 Talam 11 11 11 Jumlah 100 3 97 6 94 100 100 100 38 Tabel 3. 5 Kebutuhan agregat untuk benda uji No. Ayakan Ukuran Ayakan mm Agregat Total 0 Crumb Rubber Variasi 1 Variasi 2 Variasi 3 Agregat Crumb Rubber Agregat Crumb Rubber 50 Agregat Crumb Rubber 100 agg agg gr gram gram gram gram gram gram 34 19 - - - - - - - - 12 12,5 3 36 3 36 3 36 3 36 38 9,5 3 36 3 36 3 36 3 36 no. 4 4,75 9 108 9 108 9 108 9 108 no. 8 2,36 15 180 15 180 15 180 15 180 no. 16 1,18 17 204 17 204 17 204 17 204 no. 30 0,6 18 216 18 216 18 216 18 216 no. 40 0,425 8 96 8 96 8 96 8 96 no. 50 0,30 6 72 6 72 3 36 12,97 25,95 no. 100 0,15 7 84 7 84 7 84 7 84 no. 200 0,075 3 36 3 36 3 36 3 36 Filler 11 132 11 132 11 132 11 132 Jumlah 100 1200 100 1200 97 1164 12,97 94 1128 25,95 Berat Total gr 1 sampel gr 1200 1200 1176,97 1153,95 2 sampel gr 2400 2400 2353,94 2307,90 3 sampel gr 3600 3600 3530,91 3461,85 Catatan: 1. Lihat contoh perhitungan berat crumb rubber halaman 111 dan 112. 2. Kadar crumb rubber berdasarkan volume agregat yang lolos ayakan no. 40 0,425 mm dan tertahan ayakan no. 50 0,30 mm. 3. Kadar aspal yang digunakan adalah kadar aspal optimum KAO yang jumlahnya berdasarkan volume agregat crumb rubber 0. 39

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengujian Agregat

Penelitian yang dilakukan di laboratorium adalah melakukan pemeriksaan terhadap benda uji atau material dengan menggunakan alat-alat laboratorium untuk masing-masing jenis pemeriksaan. Adapun pemeriksaan yang dilakukan adalah terhadap material yang akan digunakan untuk campuran aspal, antara lain: agregat, aspal dan crumb rubber 40 mesh. 4.1.1 Pengujian Agregat Kasar Pengujian agregat kasar meliputi analisis saringan, pemeriksaan berat jenis dan penyerapan, pengujian angularitas, pemeriksaan kelekatan, pemeriksaan keausan agregat abrasi, pemeriksaan keawetan agregat soundness test dan pemeriksaan kadar lumpur atau lempung. Ringkasan hasil pemeriksaan agregat kasar ditabulasi pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Hasil pengujian agregat kasar Jenis Pengujian Hasil Spesifikasi Pemeriksaan Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Kasar Bulk 2,545 - SSD 2,563 - Apparent 2,591 - Penyerapan 0,694 maksimum 3 Pemeriksaan Angularitas Agregat Kasar 98,304 minimum 95 Pemeriksaan Kelekatan Agregat Kasar terhadap Aspal 97,500 minimum 95 Pemeriksaan Keausan Agregat Kasar 34,417 maksimum 40 Pemeriksaan Keawetan Agregat Kasar Soundness Test 4,483 maksimum 12 Pemeriksaan Kadar LumpurLempung Agregat Kasar 0,559 maksimum 1 Sumber : Hasil Penelitian 2014

4.1.1.1 Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Kasar

Pengujian terhadap berat jenis dan penyerapan agregat kasar dilakukan sebanyak dua kali. Dari hasil rata-rata pengujian berat jenis dan penyerapan agregat kasar yang ditabulasi pada Tabel 4.1, diperoleh penyerapan agregat kasar sebesar 0,694. Spesifikasi untuk penyerapan agregat kasar maksimum yaitu 3. 40

4.1.1.2 Pengujian Angularitas Agregat Kasar

Pengujian angularitas agregat kasar dilakukan sebanyak dua kali. Dari hasil rata- rata pengujian angularitas agregat kasar yang ditabulasi pada Tabel 4.1, diperoleh hasil pengujian sebesar 98,304, sehingga dapat disimpulkan bahwa agregat kasar yang akan digunakan memenuhi spesifikasi, yaitu persentase angularitas agregat kasar kedalaman dari permukaan 10 cm minimum 95. 4.1.1.3 Pengujian Kelekatan Agregat Kasar Terhadap Aspal Pengujian kelekatan agregat kasar terhadap aspal dilakukan sebanyak dua kali terhadap agregat yang lolos ayakan 9,5 mm 38” tertahan ayakan 6,3 mm 14”. Dari hasil rata-rata pengujian kelekatan agregat kasar terhadap aspal yang ditabulasi pada Tabel 4.1, diperoleh persentase kelekatan agregat terhadap aspal sebesar 97,50. Jadi, dapat disimpulkan bahwa agregat kasar yang akan digunakan memenuhi spesifikasi, yaitu persentase kelekatan agregat terhadap aspal minimum 95.

4.1.1.4 Pengujian Keausan Agregat Kasar

Ketahanan agregat terhadap pemecahan degradasi diperiksa melalui pengujian keausan agregat kasar menggunakan mesin Los Angeles. Pengujian keausan agregat dilakukan pada agregat tertahan ayakan 6,3 mm 12” dan 4,75 mm 38” sebanyak 2 kali pengujian dengan menggunakan 8 bola besi. Dari hasil rata-rata pengujian keausan agregat kasar yang ditabulasi pada Tabel 4.1, diperoleh hasil pengujian sebesar 34,417 sehingga dapat disimpulkan bahwa agregat kasar yang akan digunakan memenuhi spesifikasi, yaitu persentase keausan maksimum 40. 4.1.1.5 Pengujian Keawetan Agregat Soundness Test Pengujian keawetan agregat soundness test dilakukan terhadap agregat kasar sebanyak dua kali. Dari rata-rata hasil pengujian keawetan agregat kasar soundness test yang ditabulasi pada Tabel 4.1, diperoleh hasil pengujian sebesar 4,483, sehingga dapat disimpulkan bahwa agregat kasar yang akan digunakan memenuhi spesifikasi, yaitu maksimum 12. 4.1.1.6 Pengujian Kadar LumpurLempung Agregat Kasar Pengujian kadar lumpurlempung agregat kasar dilakukan sebanyak dua kali. Dari hasil rata-rata pengujian kadar lumpurlempung agregat kasar yang ditabulasi pada Tabel 4.1, diperoleh hasil pengujian sebesar 0,559, sehingga dapat disimpulkan bahwa agregat kasar yang akan digunakan memenuhi spesifikasi, yaitu memiliki persentase kadar lumpurlempung maksimum 1.