60
4.17.2 Flow Kelelehan Plastis
Gambar 4.15 Grafik hubungan antara kadar aspal yang dikurangi dengan flow rata-rata pada kadar crumb rubber 100
Sumber: Hasil Penelitian 2014
Berdasarkan hasil pengujian, nilai flow rata-rata campuran latasir pada kadar aspal 7 dan 6,5 adalah 2,86 mm dan 2,51 mm yang kemudian disajikan dalam
grafik seperti yang tertera pada Gambar 4.15. Pada nilai rata-rata flow cenderung mengalami penurunan dari kadar aspal 7,5 sampai 6,5. Nilai rata-rata flow pada
kadar aspal 7 sampai 6,5 memenuhi spesifikasi minimum, yaitu 2 mm dan spesifikasi maksimumnya, yaitu 3 mm. Penurunan nilai rata-rata flow terjadi karena
kadar aspal yang dikurangi menyebabkan campuran menjadi relatif lebih kaku, sehingga menyebabkan campuran tidak mudah mengalami deformasi.
4.17.3 Marshall Quotient
Gambar 4.16 Grafik hubungan antara kadar aspal yang dikurangi dengan Marshall Quotient rata-rata pada kadar crumb rubber 100
Sumber: Hasil Penelitian 2014 .
. .
. .
.
Fl ow
Kadar Aspal
Batas Mi i u Batas Maksi u
Flow Rata-rata Be da Uji
Be da Uji Be da Uji
. .
. M
ar sh
al l Q
uo tie
t
kg Kadar Aspal
Batas Mi i u Be da Uji
Be da Uji Be da Uji
MQ Rata-rata
61 Berdasarkan hasil perhitungan, nilai Marshall Quotient rata-rata campuran
latasir kelas A pada kadar aspal 7 dan 6,5 adalah 82,01 kgmm dan 92,75 kgmm yang kemudian disajikan dalam grafik seperti yang tertera pada Gambar 4.16. Hal ini
menunjukkan nilai Marshall Quotient rata-rata mengalami peningkatan dari kadar aspal 7,5 sampai dengan kadar aspal 6,5. Nilai Marshall Quotient rata-rata pada kadar
aspal 7 dan 6,5 memenuhi spesifikasi minimum latasir kelas A, yaitu 80 kgmm. Peningkatan nilai Marshall Quotient terjadi disebabkan oleh nilai flow rata-rata yang
cenderung menurun. 4.17.4 Rongga Antar Butiran Agregat VMA
Gambar 4.17 Grafik hubungan antara kadar aspal yang dikurangi dengan nilai VMA rata-rata pada kadar crumb rubber 100
Sumber: Hasil Penelitian 2014
Berdasarkan hasil perhitungan, nilai VMA rata-rata campuran latasir pada kadar aspal 7 dan 6,5 berturut-turut adalah 19,264 dan 19,335 yang kemudian
disajikan dalam grafik seperti yang tertera pada Gambar 4.17. Hal ini menunjukkan bahwa nilai VMA rata-rata cenderung meningkat seiring dengan berkurangnya kadar
aspal dalam campuran. Nilai VMA rata-rata pada kadar aspal 7 dan 6,5 tidak memenuhi spesifikasi minimum latasir kelas A, yaitu 20. Peningkatan nilai VMA
terjadi karena dengan berkurangnya kadar aspal maka campuran menjadi lebih kaku sehingga lebih sulit dipadatkan.
. .
. VM
A
Kadar Aspal
Batas Mi i u Be da Uji
Be da Uji Be da Uji
VMA Rata-rata