Perhitungan Kadar Aspal Awal

45 Konstanta untuk latasir adalah 1,0 sampai 2,5, diambil konstanta = 2 Pb = 0,035 15 + 0,045 74 + 0,18 11 + 2 = 7,8 ≈ 8,0 Berdasarkan hasil perhitungan tersebut maka untuk mendapatkan kadar aspal optimum, kadar aspal divariasi sebagai berikut : 7, 7,5, 8, 8,5, 9.

4.6 Rancangan Campuran Benda Uji Marshall

Setelah diperoleh komposisi agregat dan variasi kadar aspal, maka dibuat rancangan campuran benda uji pada variasi kadar aspal. Masing-masing kadar aspal dibuat tiga buah benda uji.

4.7 Karakteristik Campuran Latasir Kelas A

Dari hasil pengujian Marshall, didapatkan data berupa nilai stabilitas dan flow. Untuk mendapatkan nilai stabilitas yang sesuai, maka angka dari pembacaan dial perlu dikalibrasi dan dikoreksi terhadap tebal benda uji. Nilai Marshall Quotient, VMA, VIM dan VFB didapat dari hasil perhitungan. Tabel 4.5 Nilai karakteristik campuran latasir kelas A Karakteristik Campuran Kadar aspal Persyaratan Campuran 7 7,5 8 8,5 9 Stabilitas Kg 226,43 241,80 214,99 197,38 190,96 Min. 200 Flow mm 2,53 2,71 2,95 3,11 3,23 2,0-3,0 Marshall Quotient kgmm 89,46 89,26 72,77 63,53 59,04 Min. 80 VMA 19,841 20,117 20,143 20,184 20,636 Min. 20 VIM 5,681 4,869 3,752 2,207 1,158 3,0-6,0 VFB 71,366 75,796 81,374 89,068 94,388 Min. 75 Sumber : Hasil Penelitian 2014

4.8 Hubungan Kadar Aspal dengan Karakteristik

Setelah karakteristik campuran didapat melalui pengujian Marshall dan perhitungan, maka selanjutnya dibuat grafik hubungan antara kadar aspal dengan karakteristik yang didapat di antaranya stabilitas, flow kelelehan, Marshall Quotient, VMA, VIM dan VFB. 46

4.8.1 Stabilitas

Stabilitas campuran mengindikasikan kemampuan lapis perkerasan jalan untuk menerima beban tanpa terjadi deformasi sesuai tingkat beban lalu lintas yang direncanakan. Stabilitas yang rendah akan memudahkan terjadinya lendutan, sebaliknya stabilitas yang terlalu tinggi dapat berakibat campuran menjadi kaku dan menyebabkan campuran menjadi relatif lebih cepat retak. Stabilitas terjadi karena geseran antar butir, penguncian antar partikel agregat dan daya ikat dari lapisan aspal. Nilai stabilitas rata-rata campuran latasir kelas A pada kadar aspal 7, 7,5, 8, 8,5, 9 berturut-turut adalah 226,43 kg, 241,80 kg, 214,99 kg, 197,38 kg, 190,96 kg. Spesifikasi minimum untuk nilai stabilitas campuran latasir adalah 200 kg. Gambar 4. 1 Grafik hubungan antara kadar aspal dengan stabilitas rata-rata Sumber: Hasil Penelitian 2014 Gambar 4.1 menunjukkan bahwa nilai stabilitas rata-rata meningkat dari kadar aspal 7 sampai 7,5 dan selanjutnya mengalami penurunan pada kadar aspal 8 sampai 9. Pada kadar aspal 8,5 dan 9 nilai stabilitas rata-rata tidak memenuhi spesifikasi minimum. Hal ini dapat terjadi karena kandungan aspal terlalu tinggi sehingga aspal tidak efektif lagi menyelimuti agregat. 4.8.2 Flow Kelelehan Plastis Flow menunjukkan besarnya deformasi yang terjadi pada lapis perkerasan akibat menahan beban yang diterimanya. Nilai flow yang rendah akan mengakibatkan campuran menjadi kaku sehingga lapis perkerasan menjadi mudah retak, sedangkan campuran dengan nilai flow tinggi akan menghasilkan lapis perkerasan yang plastis sehingga perkerasan akan mudah mengalami perubahan bentuk seperti gelombang dan alur rutting. . . . . . St ab ili ta s kg Kadar Aspal Batas Mi i u Be da Uji Be da Uji Be da Uji Stabilitas Rata-rata