Penentuan Kadar Aspal Optimum

21 Gambar 2.3 Contoh penentuan kadar aspal optimum KAO Sumber: Pusjatan-Balitbang PU 1989

2.3.7 Pengujian Stabilitas Marshall Sisa

Pada Spesifikasi Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah untuk mengevaluasi keawetan campuran adalah pengujian Marshall perendaman di dalam air pada suhu 60 o C selama 24 jam. Perbandingan stabilitas yang direndam dengan stabilitas standar, dinyatakan sebagai persen dan disebut Indeks Stabilitas Sisa dan dihitung sebagai berikut : IRS = MSI MSS x . Keterangan: IRS = Indeks of Retained Strength MSI = Stabilitas Marshall kondisi setelah direndam selama 24 jam dengan suhu 60ºC MSS = Stabilitas Marshall kondisi standar direndam selama 30-40 menit pada suhu 60ºC 2.4 Hasil Kajian Penelitian yang Menggunakan Karet Ban Salah satu penelitian yang menggunakan serbuk ban bekas adalah penelitian yang dilakukan oleh Sugiyanto 2008, dengan judul Kajian Karakteristik Campuran Hot Rolled Asphalt Akibat Penambahan Limbah Serbuk Ban Bekas. Tujuan dari Rongga Diantara Agregat VMA Rongga Terisi Aspal VFB Rongga Dalam Campuran VIM Kelelehan Marshall Quotient 7 8 Rentang Kadar Aspal yang Memenuhi Spesifikasi Sifat-sifat Campuran Stabilitas Marshall 4 5 6 Rentang yang Memenuhi Parameter Campuran Beraspal Kadar Aspal Rencana Kadar Aspal Optimum Rencana 22 penelitian ini adalah untuk menganalis karakteristik campuran Hot Rolled Asphalt yang mengandung butiran atau serbuk ban bekas dan membandingkan dengan campuran beraspal tanpa serbuk ban bekas. Ketentuan pada penelitian ini adalah kadar serbuk ban bekas yang digunakan sebagai pengganti agregat pada fraksi no. 50 dalam penelitian adalah 0, 50 dan 100. Hasil penelitian oleh Sugiyanto ini dapat dilihat pada Tabel 2.7 Tabel 2.7 Hasil pengujian campuran Hot Rolled Asphalt akibat penambahan limbah serbuk ban bekas Kadar Kadar Nilai Nilai Nilai Nilai Serbuk Ban Aspal Stabilitas Flow VIM VMA Kg mm 6,0 1316 3,20 7,5 18,1 6,5 1400 3,50 5,2 17,3 7,0 1320 3,90 3,8 16,8 7,5 1200 4,50 2,7 17,0 8,0 939 5,20 2,0 17,4 50 6,0 1245 2,75 6,5 17,1 6,5 1215 2,87 5,0 16,9 7,0 1190 3,24 4,1 17,0 7,5 1100 3,87 3,2 17,3 8,0 985 4,50 2,6 17,7 100 6,0 1375 3,00 4,0 15,0 6,5 1425 3,60 3,2 14,9 7,0 1390 4,05 2,6 15,1 7,5 1245 4,50 2,0 15,9 8,0 977 4,70 1,9 17,2 Spesifikasi Min. 800 Min. 2 3,0 - 6,0 Min. 18 Sumber: Sugiyanto 2008 Dari Tabel 2.7 dapat dilihat nilai stabilitas maksimum campuran tanpa serbuk ban bekas sebesar 1400 kg, campuran dengan 50 serbuk ban bekas sebesar 1245 kg dan untuk campuran dengan 100 serbuk ban bekas sebesar 1425 kg. Penelitian serupa juga dilakukan oleh Darunifah 2007, dengan judul Pengaruh Bahan Tambahan Karet Padat Bahan Vulkanisir terhadap Karakteristik Campuran Hot Rolled Sheet Wearing Course HRS-WC. Penelitian ini diawali dengan pengujian campuran dengan beberapa variasi kadar aspal. Variasi kadar aspal yang digunakan antara lain: 6,0, 6,5, 7,0, 7,5 dan 8,0 pada komposisi kadar karet aspal 0. Kadar aspal optimum KAO didapat dari nilai tengah rentang karakteristik Marshall, yaitu VMA, VIM, VFB, stabilitas, flow dan Marshall Quotient yang memenuhi syarat