27
28 Gambar 3. 1 Bagan alir penelitian
29
3.5 Langkah-langkah Penelitian
3.5.1 Persiapan Material
Material yang disiapkan adalah agregat standar agregat kasar, halus, filler, crumb rubber 40 mesh dan aspal pertamina penetrasi 6070.
3.5.2 Pemeriksaan Material
Pada penelitian ini dilakukan pemeriksaan agregat, aspal serta crumb rubber 40 mesh terlebih dahulu yang dilakukan berdasarkan SNI. Pemeriksaan yang dilakukan
meliputi: pemeriksaan berat jenis dan penyerapan agregat, pemeriksaan angularitas, kadar lumpur, soundness test, keausan agregat, kelekatan agregat terhadap aspal, sand
equivalent, penetrasi aspal, titik nyala dan titik bakar, titik lembek, berat jenis aspal, daktilitas, kehilangan berat aspal serta berat jenis dan temperatur lembek crumb rubber
40 mesh. 3.5.3 Penentuan Gradasi Pilihan
Mengacu pada spesifikasi gradasi latasir kelas A pada Gambar 3.2, maka dibuat grafik gradasi pilihan sebagai berikut:
Gambar 3. 2 Grafik gradasi pilihan
3.5.4 Proporsi dan Kebutuhan Material
Berdasarkan gradasi pilihan campuran agregat yang mengacu pada spesifikasi gradasi agregat untuk campuran latasir kelas A seperti yang tertera pada Gambar 3.2,
maka proporsi rencana campuran agregat yang digunakan adalah seperti pada Tabel 3.3 dan 3.5.
. .
B er
at A
gr eg
at y
a g
Lo lo
s
Ukura Sari ga
gradasi pilihan batas atas
batas bawah
30 Tabel 3. 1 Gradasi agregat pilihan
No. Ukuran Ayakan
Berat Agregat yang Lolos Ayakan
mm Batas
Batas Batas Tengah
Tertahan Atas
Bawah Gradasi Pilihan
34 19
100 100
100 -
12 12,5
97 3
38 9,5
100 90
94 3
no. 4 4,75
85 9
no. 8 2,36
70 15
no. 16 1,18
53 17
no. 30 0,6
35 18
no. 50 0,30
21 14
no. 100 0,15
14 7
no. 200 0,075
15 10
11 3
Talam 11
Jumlah 100
Proporsi agregat yang didapat dalam gradasi pilihan tersebut adalah agregat kasar tertahan ayakan 4,75 mm sebanyak 15, agregat halus lolos ayakan 4,75 mm
tertahan ayakan 0,075 mm sebanyak 74 dan filler sebanyak 11. Ketiga proporsi agregat tersebut yang nantinya akan digunakan dalam penelitian ini.
Nilai variasi kadar aspal rencana dalam campuran diperoleh berdasarkan persentase penggunaan agregat kasar, agregat halus dan filler dengan menggunakan
Persamaan 2.6 Adapun perhitungannya sebagai berikut:
Pb = 0,035 CA + 0,045 FA + 0,18 FF + k k antara 1,0 – 2,5 untuk latasir dan diambil nilai k = 2
Maka: Pb = 0,035 15 + 0,045 74 + 0,18 11 + 2
= 7,8 ≈ 8,0 dibulatkan ke 0,5 terdekat Maka didapat kadar aspal rencana sebesar 8,0 dari berat total campuran.
Untuk perhitungan volumetrik campuran, proporsi agregat perlu dikonversi berdasarkan berat total agregat menjadi berdasarkan berat total campuran, dengan
prinsip seperti diperlihatkan pada Tabel 3.2.