49 Gambar 4.4 Grafik hubungan antara kadar aspal dengan VMA rata-rata
Sumber: Hasil Penelitian 2014
Gambar 4.4 menunjukkan bahwa VMA semakin meningkat seiring dengan bertambahnya kadar aspal. Nilai VMA pada kadar aspal 7 berada di bawah
spesifikasi, sedangkan untuk campuran dengan kadar aspal 7,5 sampai 9 memenuhi spesifikasi nilai VMA minimum.
4.8.5 Rongga Udara dalam Campuran VIM
Rongga Udara dalam Campuran VIM merupakan persentase rongga yang terdapat dalam campuran. Nilai VIM yang tinggi dapat menimbulkan oksidasipenuaan
aspal dengan masuknya udara sehingga campuran bersifat porous, sedangkan nilai VIM yang terlalu rendah akan menimbulkan bleeding karena pada suhu yang tinggi,
viskositas aspal akan menurun sesuai sifat termoplastisnya.
Nilai VIM untuk campuran latasir kelas A pada kadar aspal 7, 7,5, 8, 8,5, 9 berturut-turut adalah 5,681, 4,869, 3,752, 2,207, 1,158. Spesifikasi
minimum nilai VIM untuk campuran latasir kelas A adalah 3 dan spesifikasi maksimumnya adalah 6.
Gambar 4.5 Grafik hubungan antara kadar aspal dengan VIM rata-rata
Sumber: Hasil Penelitian 2014 .
. .
. .
. .
.
. .
. .
. VM
A
Kadar Aspal
Batas Mi i u Be da Uji
Be da Uji Be da Uji
VMA Rata-rata
. .
. .
. VI
M
Kadar Aspal
Batas Mi i u Batas Maksi u
VIM Rata-rata Be da Uji
Be da Uji Be da Uji
50 Gambar 4.5 menunjukkan bahwa bertambahnya kadar aspal menyebabkan nilai
VIM cenderung semakin menurun. Hal ini disebabkan karena rongga-rongga udara dalam campuran terisi oleh aspal. Nilai VIM yang memenuhi spesifikasi adalah nilai
VIM dengan kadar aspal 7 sampai 8, sedangkan nilai VIM pada kadar aspal 8,5 dan 9 kurang dari spesifikasi minimum. Nilai VIM yang kurang dari spesifikasi dapat
mengakibatkan terjadinya bleeding. 4.8.6 Rongga Udara Terisi Aspal VFB
Rongga Udara Terisi Aspal merupakan persentase rongga terisi aspal pada campuran setelah mengalami proses pemadatan. Semakin tinggi nilai VFB
menunjukkan semakin banyak rongga dalam campuran yang terisi aspal sehingga kekedapan campuran terhadap air dan udara juga semakin tinggi. Namun jika nilai VFB
terlalu tinggi akan menyebabkan terjadinya bleeding.
Nilai VFB untuk campuran latasir kelas A pada kadar aspal 7, 7,5, 8, 8,5, 9 berturut-turut adalah 71,366, 75,796, 81,374, 89,068, 94,388.
Spesifikasi VFB untuk campuran latasir kelas A adalah minimal 75.
Gambar 4.6 Grafik hubungan antara kadar aspal dengan VFB rata-rata
Sumber: Hasil Penelitian 2014
Gambar 4.6 menunjukkan nilai VFB cenderung meningkat sesuai dengan penambahan kadar aspal. Nilai VFB pada kadar aspal 7 berada di bawah spesifikasi
minimum. Nilai VFB yang relatif kecil dipengaruhi oleh kadar aspal yang terlalu rendah, sehingga rongga di dalam campuran tidak terisi secara optimal, sedangkan nilai
VFB pada kadar aspal 7,5 sampai 9 memenuhi spesifikasi.
. .
. .
. VF
B
Kadar Aspal
Batas Mi i u Be da Uji
Be da Uji Be da Uji
VFB Rata-rata