12 Adapun beberapa fungsi crumb rubber yang biasa dijumpai
karetserbuk.wordpress, 2008 antara lain: 1. Sebagai bahan campuran rumput sintetis yang terdapat di lapangan bermain
Adanya crumb rubber yang tersebar di antara rumput sintetis di lapangan bermain antara lain lapangan futsal, lapangan bermain anak-anak dan lain-lain
memberikan tambahan bantalan dan sifat pegaskelentingan yang disukai anak- anak atau para atlit. Crumb rubber tidak terpengaruh dengan cuaca karena
sifatnya yang tidak menyerap air. Crumb rubber dapat kering dengan sangat cepat dan mengurangi debu dan lumpur, sehingga lapangan akan selalu siap
setiap saat. Crumb rubber menjaga anak-anak atau para atlit tetap aman dan membantu mereka bermain lebih baik. Crumb rubber tidak beracun, bersih dan
sangat ekonomis bisa dipakai dalam jangka waktu sangat lama, tersedia dalam berbagai ukuran, tidak akan membusuk, mengurangi kerumunan serangga dan
tidak akan terbang karena angin atau hujan.
2. Sebagai bahan campuran pada sol sepatu Tujuan utama pencampuran karet daur ulang pada sol sepatu adalah untuk
menurunkan biaya produksi. 3. Sebagai bahan campuran pada adukan semen
Tujuannya adalah untuk mengembangkan bahan yang fleksibel saat aplikasi. 4. Sebagai bahan campuran pada tile grout nat keramik
Tujuannya adalah untuk membuat nat keramik yang fleksibel.
2.3 Perencanaan Campuran Aspal Panas
Perencanaan suatu campuran aspal panas hot mix dilaksanakan dengan mengacu kepada spesifikasi yang ditentukan. Dalam bahan ajar mata kuliah Perkerasan
Jalan Jurusan Teknik Sipil Universitas Udayana 2012 dijelaskan beberapa tahapan yang harus dilaksanakan antara lain:
2.3.1 Pengujian Material
Sebelum merencanakan campuran aspal, terlebih dahulu harus dilaksanakan pengujian material: agregat kasar, agregat halus, filler dan aspal. Sifat-sifat material
yang digunakan harus memenuhi spesifikasi yang ditentukan.
13
2.3.2 Penentuan Gradasi Agregat
Gradasi masing-masing jenis agregat kasar, halus dan filler mungkin saja ditentukan dalam spesifikasi suatu jenis campuran aspal panas. Demikian pula gradasi
agregat gabungannya. Gradasi agregat gabungan bisa diperoleh dengan mencampur blending agregat kasar, halus dan filler. Teknik mencampur blending agregat dapat
dilaksanakan secara analitis maupun secara grafis.
Perencanaan gradasi agregat untuk campuran aspal di laboratorium, bisa dilaksanakan tanpa memblending agregat, yaitu berdasarkan gradasi ideal batas
tengah spesifikasi gradasi agregat gabungan yang ditentukan. Masing-masing ukuran butir agregat diperoleh dengan mengayak agregat sesuai ukuran ayakan yang
ditentukan. Kemudian proporsi agregat dicari berdasarkan kumulatif persentase lolos gradasi ideal.
Selain itu, gradasi dapat juga ditentukan dengan menggunakan rumus modifikasi Kurva Fuller:
P=
n n
n n
D d
F 075
, 075
, 100
+F
2.1 Dimana:
P = material lolos ayakan d mm D = diameter agregat maksimum mm
F = filler n = nilai eksponensial yang mempengaruhi kecekungan garis gradasi
2.3.3 Estimasi Kadar Aspal Awal
Untuk menentukan kadar aspal awal terdapat beberapa formula pendekatan. Salah satunya adalah formula dari Depkimpraswil 2004:
Pb = 0,035 CA + 0,045 FA + 0,18 FF + K 2.2
dimana : P b
= kadar aspal awal terhadap berat total campuran CA = agregat kasar coarse aggregate terhadap berat total agregat
FA = agregat halus fine aggregate terhadap berat total agregat FF = filler terhadap berat total agregat
K = Nilai konstanta kira-kira 0,5 sampai 1,0 untuk Laston dan 2,0
sampai 3,0 untuk Lataston. Untuk jenis campuran lain digunakan nilai 1,0 sampai 2,5.