88
6. Kegiatan Siklus II Pertemuan Keenam
Siklus II Pertemuan keenam dilaksankan pada hari Senin, 16 Agustus 2016. Tema pembelajaran yaitu lingkunganku dengan sub tema rumahku
a. Persiapan Kegiatan setelah baris berbaris anak masuk kelas dengan tertib. Anak dan
guru berdo’a bersama sebelum kegiatan pembelajaran dimulai. Kemudian guru melakukan apersepsi tentang tema hari itu yaitu diri sendiri dengan sub tema
anggota tubuh. Guru mengajak anak bertanya jawab tentang barang –barang yang
ada di dapur. b. Kegiatan inti
Guru memulai dengan apersepsi, anak diajak melakukan tanya jawab mengenai perbedaan berat benda-benda di sekitar anak. Setelah itu anak
diperlihatkan alat ukur dan benda yang akan diukur dalam kegiatan pengukuran seperti timbangan jarum dan timbangan yang dibuat sendiri menggunakan hanger.
Kemudian dikenalkan dengan benda –benda di sekitar yang dapat di ukur
menggunakan timbangan. Guru mendemonstrasikan cara dan penggunaan timbangan untuk menimbang
agar –agar kemasan besar 125gr seberat 1 kg dan kemasan kecil 15gr seberat ½
kg, kemudian guru memberikan contoh bagaimana cara menimbang agar –agar
supaya tepat diukurannya. Guru memperlihatkan pada anak cara menimbang dengan memperhatikan jarum timbangan tepat di berat 1 kg dan ½ Kg dengan
memperhatikan angka dan arah jarum timbangan yang telah diberi anak panah. Setelah itu anak
–anak mencobanya secara bergantian dengan menimbang berat
89
agar-agar pada timbangan jarum dan menghitung ada berapa agar –agar kemasan
besar dalam timbangan dengan berat 1 kg dan berapa agar-agar kemasan kecil dalam berat ½ kg. Kemudian anak menghitung ada berapa agar
–agar dalam masing
–masing timbangan. Setelah itu anak diperbolehkan menimbang campuran agar
–agar besar dan kecil hingga mencapai berat 1 kg. Setelah istirahat, dilanjutkan kegiatan mengukur berat penghapus dengan
pensil. Guru memberikan contoh cara menimbang berat penghapus dengan pensil agar memiliki berat seimbang. Lalu anak mencoba secara bergantian untuk
menimbang pensil dengan penghapus agar berat keduanya seimbang. Guru memberikan pengertian bahwa kantong plastik yang turun berarti berat benda di
dalam kantongnya lebih berat daripada benda dalam kantong plastik satunya. Guru memberikan beberapa persoalan seperti, ada berapa pensil untuk mencapai
berat seimbang dengan satu penghapus, ada berapa pensil untuk mencapai berat dengan 2 penghapus dan sebagainya. Kemudian anak menjawab lebih berat mana
diantara keduanya. c. Kegiatan akhir.
Guru melakukan review bersama anak tentang kegiatan yang telah dilakukan. Guru dan anak kemudian bernyanyi, dilanjutkan berdo’a sebelum pulang
bersama-sama, mengucapkan salam, dan penutup.
c. Observasi
Observasi dilakukan untuk mengamati dan mencatat peningkatan yang terjadi pada saat anak melakukan kegiatan pengukuran. pelaksanaan Siklus II
menunjukan bahwa anak mengalami peningkatan. Dengan menggunakan data
90
dari hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti, maka peneliti dan guru mampu melihat kemampuan masing
–masing anak melalui kegiatan yang sudah di rencanakan.
Tabel 4. Hasil Pengamatan Kemampuan Pengukuran Pada Siklus I Data ada di halaman lampiran
No Kegiatan Panjang
Berat Volume
1 Siklus II pertemuan I
86,9 89,9
84,1 2
Sikus II pertemuan II 91,3
93,5 91,3
Pada tabel 4. Dapat dilihat bahwa hasil penelitian pada Siklus II tentang kemampuan panjang mengalami peningkatan dimana pada pertemuan pertama
persentase rata –rata sebanyak 86,9 kemudian naik menjadi 91,3 . Selanjutnya
kemampuan berat juga mengalami peningkatan dari 89,9 menjadi 93,5 . Dan yang terakhir kemampuan volume juga meningkat dari 84,1 menjadi 91,3.
Dan peningkatan tersebut sudah mencapai kriteria yang di tentukan yaitu 70. tabel dapat dilihat pada lampiran.
Dengan indikator kemampuan pengukuran. Di bawah ini merupakan data kumulatif observasi kemampuan pengukuran panjang, volume dan berat pada Pra
Tindakan, Siklus I dan Siklus II.
Gambar 8 Data Kumulatif Perbandingan Hasil Observasi Kemampuan Pengukuran.
44,9 55,8
89,1 49,3
56,5 90,2
42 60,5
87,7
20 40
60 80
100
Pra Tindakan Siklus I
Siklus II Panjang
Berat Volume
91
Dari data tabel 4 dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan Kemampuan panjang pada Siklus I sebesar 55,8 meningkat sebesar 33,3 pada Siklus II
menjadi 89,1. Dari pelaksanaan Siklus II, terdapat 16 anak yang berada pada kriteria Baik Sekali yaitu FA, SA, KA, AL, MA, AT, NO, ZA, AN, DE, IQ, NA,
FI ,FE , GA, IR dan 7 anak yang berada pada kriteria baik yaitu AZ, OK, AI, RI, DA, QU, MU. Tidak ada anak yang masuk dalam kriteria cukup dan kurang.
Peningkatan kemampuan pengukuran panjang pada setiap anak tergambar pada grafik berikut:
Gambar 9 Data Observasi Kemampuan Pengukurann Panjang Siklus II
Menurut gambar di atas terdapat 16 anak yang mendapat persentase antara 80 sampai 100 yaitu FA, SA, KA, AL, MA, AT, NO, ZA, AN, DE, IQ, NA,
FI ,FE , GA, IR. Tidak ada anak yang berada pada persentase di bawah 60 . Anak yang berada pada persentase 60 sampai 80 sebanyak 7 anak yaitu AZ,
OK, AI, RI, DA, QU, MU. Selanjutnya, melalui tabel 4 di atas dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan
pada Siklus II dari Siklus I untuk kemampuan berat pada Siklus I sebesar 56,5 meningkat sebesar 33,7 pada Siklus II menjadi 90,2. Dari pelaksanaan Siklus
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
FA SA
AZ KA
AL MA
AT OK
NO ZA
AN AI
DE IQ
NA RI
DA QU
MU FI
FE GA
IR Siklus I
Siklus II
92
II, terdapat 18 anak yang berada pada kriteria Baik Sekali yaitu FA, SA, AZ, KA, AL, MA, AT, NO, ZA, AN, AI, DE, IQ, NA, FI ,FE , GA, IR. Anak yang berada
pada kriteria baik sebanyak 5 anak yaitu OK, RI, DA, QU, MU. Anak yang berada pada kriteria cukupdan kurang tidak ada.
Peningkatan kemampuan pengukuran berat pada setiap anak tergambar pada grafik berikut:
Gambar 10 Data Observasi Kemampuan Pengukuran Berat Siklus II
Menurut gambar 10 di atas terdapat 18 anak yang mendapat persentase antara 80 sampai 100 yaitu FA, SA, AZ, KA, AL, MA, AT, NO, ZA, AN, DE, IQ,
NA, FI ,FE , GA, IR. Tidak ada anak yang berada pada persentase di bawah 60. Anak yang berada pada persentase 60 sampai 80 sebanyak 5 anak yaitu OK,
RI, DA, QU, MU. Pada Tabel 4 di atas dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan Siklus II dari
Siklus I untuk kemampuan volume pada Pra Tindakan sebesar 60,5 meningkat sebesar 27,2 pada Siklus I menjadi 87,7. Dari pelaksanaan Siklus II, terdapat
16 anak yang berada pada kriteria Baik Sekali yaitu FA, SA, AZ, KA, AL, MA, NO, ZA, AN, DE, IQ, NA ,RI, FE , GA, IR. Anak yang berada pada kriteria baik
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
FA SA
AZ KA
AL MA
AT OK
NO ZA
AN AI
DE IQ
NA RI
DA QU
MU FI
FE GA
IR Siklus I
Siklus II
93
sebanyak 7 anak yaitu AT, OK, AI, DA, QU, MU,FI. Untuk kriteria cukup dan kurang tidak ada.
Peningkatan kemampuan pengukuran volume pada setiap anak tergambar pada grafik berikut:
Gambar 11 Data Observasi Kemampuan Pengukuran Volume pada Siklus II
Menurut gambar 11 di atas terdapat 16 anak yang mendapat persentase antara 80 sampai 100 yaitu FA, SA, AZ, KA, AL, MA, NO, ZA, AN, DE, IQ, NA
,RI, FE , GA, IR. Anak yang berada pada persentase di bawah 60 tidak ada. Anak yang berada pada persentase 60 sampai 80 sebanyak 7 anak yaitu AT,
OK, AI, DA, QU, MU,FI.
d. Refleksi Siklus II
Pada tahap refleksi ini peneliti dan guru membandingkan kemampuan pengukuran dari pra tindakan, Siklus I, dan Siklus II. Berdasarkan hasil evaluasi
seluruh kegiatan pengukuran pada anak kelompok B1 TKIT AR-Rahmaan telah mencapai indikator keberhasilan. Anak mengikuti kegiatan pengukuran dari awal
sampai akhir, anak sudah mampu melakukan kegiatan mengukur, mengetahui alat ukur dan mampu menyebutkan ukuran.
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
FA SA
AZ KA
AL MA
AT OK
NO ZA
AN AI
DE IQ
NA RI
DA QU
MU FI
FE GA
IR siklus I
Siklus II
94
Dengan perbaikan-perbaikan yang dilakukan pada tindakan Siklus II terhadap kendala yang muncul pada tindakan Siklus I, maka kemampuan pengukuran anak
terjadi peningkatan yang lebih baik. Dengan perbaikan yang telah dilakukan, akhirnya kegiatan pengukuran pada tindakan Siklus II sudah mencapai tingkat
keberhasilan yang ditetapkan yaitu 70. Maka peningkatan kemampuan pengukuran pada anak kelompok B1 TKIT AR - Rahmaan Prambanan, sudah
tidak perlu dilanjutkan lagi. Peningkatan kemampuan pengukuran pada anak kelompok B1 di TKIT AR-
Rahmaan dapat diketahui dengan membandingkan kemampuan anak sebelum tindakan dan setelah tindakan. Persentase rata
–rata kemampuan pengukuran pada Pra Tindakan sebesar 45,4 yang berada pada kriteria cukup pada kriteria
pengukuran yang masih sederhana, Siklus I sebesar 57,6 yang berada pada kriteria cukup, dan Siklus II sebesar 89 berada pada kriteria sangat baik. Hal ini
dapat dilihat bahwa Siklus I mengalami peningkatan sebesar 12,2 dari Pra Tindakan dan Siklus II mengalami peningkatan sebesar 31,4 dari Siklus I.
Dengan perolehan data di atas, Penelitian pada Siklus II dihentikan pada tindakan kedua karena telah memenuhi batas indikator keberhasilan yang
ditentukan yaitu kriteria baik atau sebesar 70. Kemampuan anak terhadap konsep pengukuran di TKIT AR-Rahmaan telah masuk dalam kriteria baik sekali
karena telah mencapai 89. Oleh karena hal itu, penelitian dihentikan pada Siklus II pertemuan kedua.
95
B. Pembahasan Hasil Penelitian