16
dengan mengukur, menimbang, mengurutkan, mengklasifikasikan, memilih, dan membandingkan.
Dari beberapa definisi pengukuran di atas dapat disimpulkan bahwa pengukuran anak usia dini adalah merupakan suatu kegiatan pemberian bilangan
pada suatu benda dengan sebuah patokan. Anak dapat memahami, mempelajari dan mencari tahu tentang suatu objek pengukuran melalui sebuah pengalaman
konkret. Pengukuran pada anak usia dini dilakukan mula-mula dengan pengenalan tentang lebih panjang atau pendek, lebih banyak atau sedikit kemudian dikenalkan
dengan pengukuran menggunakan alat ukur yang tidak baku dan apabila anak sudah mampu dilanjutkan menggunakan alat ukur yang baku.
3. Satuan Ukuran Baku dan Tidak Baku
Satuan yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan anak tentang pengukuran adalah satuan ukuran yang baku dan tidak baku. Sesuai dengan
pendapat Sudaryanti 2006: 13 bahwa untuk mengenalkan pengukuran pertama- tama anak dikenalkan dengan alat ukur yang tidak baku. Setelah anak paham
tentang pengukuran non baku atau tidak baku, kenalkan anak pada pengukuran baku atau baku. Adapun yang dimaksud satuan baku dan tidak baku ialah sebagai
berikut, a.
Satuan Ukuran Tidak Baku Satuan atau alat ukur tidak baku adalah satuan yang ditetapkan sebagai satuan
ilmiah yang memililki beberapa kelemahan karena mempunyai sifat ukuran yang dapat berubah
–ubah. Satuan tidak baku seperti menggunakan jengkal, depa, depa,kaki, telapak tangan dan lain lain. Memet Mulyadi : 2012. Satuan tak baku
17
adalah satuan apabila digunakan oleh orang yang berbeda dapat menghasilkan hasil pengukuran yang berbeda. Contoh: mengukur panjang meja menggunakan
kilan panjangjarak antara ujung ibu jari dengan kelingking. Hasil pengukuran orang dewasa akan lain dibandingkan dengan hasil pengukuran anak kecil.
b. Satuan Ukuran Baku
Satuan baku yaitu pengukuran yang satuannya sudah ditetapkan dan tidak dapat berubah
–ubah. Satuan baku merupakan satuan yang telah diakui dan disepakati pemakaiannya secara internasional atau disebut dengan satuan
internasiaonal SI seperti halnya, meter, centimeter, liter, gram, kilogram dan sebagainya. Memet Mulyadi: 2012. Satuan baku adalah satuan yang apabila
digunakan oleh siapa pun akan menghasilkan hasil pengukuran yang sama. Contoh: mengukur meja yang panjangnya satu meter menggunakan meteran.
Siapapun yang mengukur akan memperoleh hasil pengukuran panjang satu meter. Berdasarkan beberapa uraian diatas dapat disimpulkan bahwa satuan ukur
memiliki dua kategori yaitu tidak baku dan baku. Dimana satuan ukur tidak baku merupakan satuan ukur yang memiliki kelemahan mempunyai sifat ukuran yang
berubah-ubah sedangkan satuan ukur baku adalah satuan yang telah diakui secara internasional dan bersifat tetap.
4. Alat Ukur