74
memerlukan tindakan selanjutnya. Maka peneliti dan guru perlu melaksanakan tindakan Siklus II.
5. Pelaksanaan Penelitian Siklus II
Berdasarkan pada refleksi Siklus I maka peneliti dan guru memutuskan untuk Melanjutkan Siklus II. Hal ini dikarenakan pada Siklus I sudah mengalami
perubahan dan masih membutuhkan adanya pemberian tindakan. Siklus II dilakukan selama enam kali pertemuan dengan pembagian dua pertemuan
pengukuran panjang, dua pertemuan pengukuran berat dan dua pertemuan pengukuran volume.
a. Perencanaan
Berdasarkan hasil observasi dan refleksi Siklus I, peneliti dan guru melakukan diskusi dan menyusun perencanaan untuk kegiatan pada Siklus II.
Adapun susunan perencanaabnnya sebagai berikut : 1
Kegiatan pertama yaitu mengobservasi atau mengamati permasalahan yang ada di kelas kelompok B1.
2 Peneliti memberikan penjelasan terlebih dahulu tentang kegiatan yang akan
dilakukan untuk penelitian kepada guru kelas. kegiatan tersebut tentang pengukuran pada anak usia TK B.
3 Peneliti dan guru kelas berdiskusi tentang alat dan bahan yang sesuai dengan
kemampuan anak pada kelas tersebut. 4
Peneliti bersama guru kelas membuat perencanaan pembelajaran yang disebut dengan Rencana Kegiatan Harian RKH yang telah disesuaikan
dengan kebutuhan peneliti.
75
5 Peneliti menyiapkan media untuk pengukuran panjang seperti tali, penggaris
buatan, meja anak. Pada pengukuran berat peneliti menyiapkan timbangan jarum, agar
–agar kemasan besar dan kecil, pensil, penghapus dan hanger. Sedangkan untuk pengukuran volume peneliti menggunakan gelas ukur, air,
pewarna makanan dan botol. 6
Peneliti menyiapkan instrumen penelitian berupa rubrik penelitian dan lembar observasi
7 Peneliti mempersiapkan alat dokumentasi
Pada tahap perencanaan pelaksanaan Siklus II, peneliti bersama guru membuat suatu perubahan untuk memperbaiki kendala
–kendala pada Siklus sebelumnya. Adapun perbaikan yang digunakan adalah :
a. Guru dan peneliti membuat aturan kegiatan yang baru dimana anak lain yang belum atau sudah mendapat giliran maju untuk melakukan kegiatan
pengukuran, diberikan tugas lain agar tidak ramai dan mengganggu teman yang sedang melakukan kegiatan pengukuran.
b. Guru mendemonstrasikan cara, langkah dan penggunaan alat pengukuran dengan jelas. Kemudian guru juga mengkondisikan anak agar tenang dan
mendengarkan saat guru mendemonstrasikan. c. Memberikan beberapa bantuan alat agar anak lebih mudah dalam melakukan
kegiatan pengukuran. d. Siklus I yang dilakukan dengan pembagian pertemuan untuk kegiatan
pengukuran panjang, berat, volume, panjang, berat volume secara berurutan dirasa kurang efektif karena anak terkadang lupa dengan penjelasan guru di
76
pertemuan sebelumnya. Sehingga pada Siklus II diatur dengan pembagian pertemuan kegiatan panjang, panjang, volume, volume, berat, berat.
b. Pelaksanaan Tindakan 1. Siklus II Pertemuan Pertama
Pelaksanaan Siklus II pada pertemuan pertama dilaksanakan pada hari senin 8 agustus 2016. Dengan kegiatan pengukuran panjang. Tema pembelajaran yaitu
lingkunganku dengan subtema keluargaku. a. Persiapan
Kegiatan sebelum masuk proses pembelajaran diawali dengan berbaris dan bernyanyi di depan ruang kelas TK B1. Kemudian anak masuk kelas dan berdo’a
bersama sebelum kegiatan pembelajaran. Guru menjelaskan tentang tema pembelajaran hari ini yaitu lingkunganku dengan sub tema keluargaku. Guru
mengajak anak bertanya jawab tentang anggota keluarga anak di rumah. b. Kegiatan Inti
Sebelum masuk ke kegiatan inti guru melakukan demonstrasi pengukuran panjang. Kemudian guru mendemonstrasikan cara mengukur panjang sebuah
meja. Anak diminta untuk mendengarkan dan mengamati cara yang dilakukan guru untuk mengukur sebuah meja anak. Guru mengajarkan anak pengukuran
panjang menggunakan jengkal tangan dimana guru meletakan ujung jari kelingking tangan di ujung meja anak dan membuka lebar telapak tangan sampai
titik terjauh adalah ujung jari jempol. Kemudian memindahkan ujung jari jempol bergeser ke tempat ujung jari
kelingking dan memberi tanda pada setiap jengkal yang sudah diukur
77
menggunakan pastel serta memberi nomor pada setiap jengkalnya agar memudahkan anak mengingat ukuran. Dan begitu seterusnya sampai ke ujung
meja berikutnya. Dengan catatan ukuran meja dengan sisa jengkal yang tidak utuh tidak dihitung. Kemudian guru menghitung jumlah jengkal utuh yang sudah
dilakukan untuk mengukur panjang satu meja dengan melihat angka yang sudah dituliskan di meja.
Pada kegiatan ini dua anak dipanggil untuk maju ke depan kelas. Untuk anak lain diberikan tugas agar tetap diam dan duduk tenang di bangkunya. Kemudian
anak yang maju akan mengukur meja yang telah disediakan dengan panjang yang sama. Kemudian Guru menyuruh anak mengukur panjang meja menggunakan
jengkal masing –masing anak. Kemudian anak melakukan pengukuran seperti
yang dicontohkan guru. Setelah istirahat selesai, melanjutkan kegiatan selanjutnya yaitu anak
melakukan pengukuran panjang meja anak A, B dan C menggunakan tali dimana masing-masing meja memiliki panjang yang berbeda. Guru mendemonstrasikan
cara pengukuran dan memberikan contoh mengukur ketiga meja tersebut. Guru bersama peneliti mempraktikkan cara mengukur meja menggunakan tali dengan
meletakan ujung tali di ujung meja kemudian menarik tali secara lurus ke ujung meja satunya dan memotong tali sesuai panjang meja tersebut kemudian
mengukur meja yang lain setelah selesai kemudian ketiga tali itu dibandingkan menggunakan penggaris buatan yang telah disediakan. Kemudian guru mengukur
panjang tali dengan memberi nomor pada setiap bintang bintang yang sesuai dengan panjang tali kemudian menghitung panjangnya.
78
Setelah itu anak mempraktikkan secara bergantian, anak berpasangan dengan teman sebangku mempraktikkan seperti yang sudah dicontohkan oleh guru.
Kemudian anak menghitung bintang dalam penggaris buatan yang sesuai dengan ukuran panjang tali.
c. Kegiatan akhir Guru melakukan evaluasi kegiatan pembelajaran hari itu dan menjelaskan
kembali pengukuran yang hari itu agar pada kegiatan berikutnya lebih baik lagi. Guru dan anak kemudian bernyanyi, dilanjutkan berdo’a sebelum pulang
bersama-sama, lalu mengucapkan salam, dan penutup.
2. Siklus II Pertemuan Kedua