Metode dan Pengalaman Penelitian

penelitian ini. Dua bagian terakhir adalah pembahasan mengenai sistematika penulisan dan metode penelitian yang berisi tentang pengalaman penelitian. Pada bab kedua berisi hal-hal yang menyangkut industri kelapa sawit mulai dari sejarah tanaman kelapa sawit di Indonesia sampai dengan perkembangan industri hilir kelapa sawit. Pada bab kedua ini juga akan dibahas mengenai sejarah dan perkembangan perusahaan hingga kini, visi dan misi perusahaan serta pembahasan struktur organisasi dan pembagian tugas secara sederhana. Kemudian juga pembahasan mengenai jumlah tenaga kerja, sistem pengupahan dan fasilitas yang ada di perusahaan. Bagian terakhir pada bab ini akan membahas produk- produk yang dihasilkan PT. SOCI Mas serta pemasarannya. Pada bab ketiga berisi tentang pembahasan mengenai profil dari masing- masing manajer yang menjadi iniforman kunci. Bab ini akan menceritakan kisah atau life history dari masing-masing manajer mulai dari awal berkarir hingga menangani PT. SOCI Mas. Seperti apa latar belakang masing-msing manajer juga akan dibahas di dalam bab ini Pada bab keempat akan dibahas hal-hal mengenai pengalaman manajer selama menjalankan tugasnya sebagai manajer di PT. SOCI Mas yang merupakan intisari dari bab seberlumnya. Pengalaman manajer tersebut akan menggambarkan hambatan dan tantangan yang dihadapi oleh manajer tersebut dalam menjalankaan tugasnya. Selain itu bab ini juga berisi tentang sikap yang diambil serta perasaan yang dirasakan oleh manajer dalam setiap peristiwa yang dialaminya termasuk ketika menghadapi hambatan dan tantangan di dalam perusahaan. Secara lebih jelas, bab ini akan menjelaskan kompleksitas pekerjaan manajar dalam perusahaan. Bab terakhir atau bab kelima berisi tentang kesimpulan yang bisa diambil dari bab-bab sebelumnya mengenai pengalaman manajer dalam bekerja. Bab ini juga berisi saran-saran yang diperlukan dan diharapkan bisa menjadi masukan bagi para pihak yang berkepentingan terhadap perkembangan perusahaan dan industri yang terkait dengan penelitian ini.

1.6. Metode dan Pengalaman Penelitian

Universitas Sumatera Utara Ketika diawal mencari tema penelitian, sebenarnya saya ingin mengangkat tema budaya korporasi karena saya tertarik dengan tema tersebut sejak saya mengambil mata kuliah budaya korporasi. Ketika tema tersebut saya konsultasikan dan saya ajukan kepada bapak ketua jurusan pak fikarwin, beliau mengarahkan saya agar saya mengambil tema yang lebih spesifik lagi dari hanya sekedar budaya korporasi sebuah perusahaan. Dari arahan tersebut, saya kemudian mencari-cari artikel mengenai budaya korporasi beserta manfaatnya baik yang berbahasa indonesia maupun yang berbahasa inggris. Akhirnya saya menemukan salah satu artikel bahasa inggris yang menjelaskan prospek kajian antropologi dalam dunia bisnis di era globalisasi termasuk di dalamnya budaya korporasi. Di dalam artikel tersebut disebutkan berbagai macam hal yang bisa dikaji dengan antropologi salah satunya masalah mengenai pemanfaatan lahan dan ruang industri yang kemudian saya pilih sebagai judul dari skripsi saya. Saya pun kemudian kembali menghadap bapak ketua jurusan untuk membicarakan hal tersebut. Dalam diskusi yang saya lakukan itu, beliau mengingatkan kembali mata kuliah yang dipelajari di jurusan antropologi karena itu menyangkut judul yang pilih. Beliau mengatakan bahwa memang mungkin hal tersebut bisa kita kaji melalui antropologi namun ada baiknya judul yang kita teliti itu berkaitan dengan mata kuliah yang telah saya pelajari. Akhirnya saya kembali mmemikirkan hal apa yang tepat untuk saya angkat menjadi judul dan setelah itu saya memutuskan untuk memilih tema mengenai peran kepemimpinan manajer dalam perusahaan yang dimana memang kepemimpinan menjadi salah satu unsur dari budaya korporasi dan akhirnya bapak ketua jurusan pun menyetujui judul skripsi saya tersebut. Selanjutnya ketika judul skripsi itu telah disetujui, saya kemudian menjumpai dosen pembimbing yang juga telah saya ajukan yakni pak ermansyah untuk memulai bimbingan skripsi saya. Dalam perjalanan untuk menyiapkan proposal bagi skripsi saya, pak ermansyah kemudian mengarahkan untuk mengganti judul yang telah saya pilih. Alasannya, judul tersebut sedikit mengarah kepada judul yang biasanya dibahas pada jurusan lain karena membicarakan peran kepemimpinan manajer terhadap kinerja perusahaan. Saat itu memang saya merasa sedikit tertekan karena harus mengganti lagi judul skripsi saya. Namun Universitas Sumatera Utara setelah saya pertimbangkan lagi, akhirnya saya mengikuti saran pak ermansyah untuk mengganti judul skripsi saya menjadi pengalaman manajer dalam mengelola perusahaan. Model penelitian yang saya gunakan untuk mengungkap pengalaman manajer tersebut adalah model penelitian life history. Model studi life history ini biasa digunakan untuk mengungkap kisah hidup maupun pengalaman yang pernah terjadi pada seeseorang. Biasanya metode yang digunakan dalam model ini adalah peneliti mengamati secara langsung setiap aktifitas yang dilakukan oleh seseorang yang menjadi objek penelitian. Namun, karena adanya keterbatasan dalam penelitian ini maka saya lebih banyak melakukan wawancara kepada informan saya mengenai pengalaman yang telah dijalaninya. Dalam menjalin hubungan dengan perusahaan, sebelumnya saya sudah memiliki modal dengan mengenal salah satu staf manajemen atau tepatnya asisten manajer administrasi di PT. SOCI Mas yakni om kumar. Om kumar adalah ayah dari teman dekat saya dan saya sudah mengenalnya selama beberapa tahun belakangan yakni kira-kira empat tahun. Beliau merupakan salah satu staf senior karena telah bekerja di PT. SOCI Mas sejak perusahaan itu beroperasi. Dengan berkonsultasi terlebih dahulu dan atas restu dari beliau, saya akhirnya berani untuk melakukan riset di PT. SOCI Mas. Dalam kajian ilmu antropologi, memang seorang peneliti diarahkan untuk memiliki rapport yang baik dengan para informan dalam melakukan penelitian. Untuk itulah saya menggunakan modal saya tadi untuk membangun hubungan yang baik dengan para informan saya yakni para manajer. Namun meskipun demikian saya tetap menghadapi tantangan yaitu sedikitnya waktu untuk bertemu dengan para manajer. Om kumar bisa dibilang juga sebagai pembimbing saya di lapangan sebab ketika berurusan dengan perusahaan dan para manajer saya pasti melalui beliau. Ketika saya akan menggali informasi di perusahaan, saya terlebih dahulu menelepon om kumar untuk memastikan apakah beliau bisa membantu saya pada hari itu untuk mendapatkan informasi yang saya butuhkan. Biasanya kalau beliau bisa, beliau akan menetapkan jam berapa saya bisa ke kantor. Sesampainya di kantor, saya tidak bisa langsung masuk ke dalam gedung sebab saya harus Universitas Sumatera Utara melewati pos satpam di gerbang masuk pabrik. Para satpam akan menanyakan keperluan saya dan ingin bertemu dengan siapa. “Ada perlu apa?”, kata salah seorang satpam. “mau ketemu sama pak kumar untuk penelitian disini”, jawab saya. “Sudah ada janji belum sebelumnya?” sambung satpam itu. “Ya, sudah”, jawab saya singkat. Mungkin karena om kumar dikenal baik oleh para satpam saya tidak pernah dipersulit oleh satpam untuk masuk ke dalam kantor. Setelah saya menukarkan KTP saya dan sebagai gantinya kartu pengenal sementara, saya pun diantar msduk ke dalam kantor oleh satpam. Setelah masuk saya dipersilakan menunggu om kumar di lobby. Beberapa menit kemudian om kumar sudah bersama dengan saya. Beliau langsung bertanya akan keperluan informasi untuk skripsi saya. “Gimana jrin data apa yang mau diambil?”, tanya om kumar. Saya langsung menjawab “begini om, skripsi fajrin ini kan membahas tentang pengalaman manajer di Soci, bisa gak fajrin wawancara dengan manajer sekarang om?”. Beliau kemudian berfikir sejenak, “gini jrin mungkin kalau sekarang gak bisa karena manajer lagi gak di kantor, nanti lah kita sesuaikan lagi jamnya”. Karena tidak bisa menemui manajer saat itu saya pun kemudian memilih untuk bertanya seputar keadaan perusahaan mulai dari awal pendiriannya sampai dengan perusahaan hingga kini. Om kumar pun dengan lancar memberikan keterangan dan informasi yang saya tanyakan sebab beliau memang sudah bekerja di PT. SOCI Mas dari 1993 atau bisa dibilang sejak awal perusahaan berproduksi. Hari pertama saya ke turun lapangan saya pun sudah mengantongi informasi-informasi mengenai seluk beluk PT. SOCI Mas. Sebenarnya tantangan terberat yang saya rasakan adalah menyesuaikan waktu untuk bertemu dengan manajer. Saya tidak bisa sembarangan mengganggu jam kerja manajer sebab manajer memiliki tugas yang banyak. Memang dari awal saya sudah memikirkan hal ini namun dengan niat dan tekad, saya berani untuk meneruskan penelitian ini. Kesempatan saya untuk bertemu dengan manajer akhirnya terlaksana dengan sebelumnya berkoordinasi dengan om kumar. Manajer pertama yang saya wawancarai adalah Bapak Johan Prayogi. Beliau adalah manajer administrasi PT. SOCI Mas. Wawancara saya dengan Bapak Prayogi berlangsung di salah satu bilik tamu yang masih berada di ruang lobby kantor. Namun meskipun tidak mengajak saya ke ruang kerjanya, beliau tetap menyapa Universitas Sumatera Utara saya dengan hangat. “Selamat siang pak”, sapa saya terlebih dahulu sambil menjabat tangan Pak Johan. “Ya siang, silahkan duduk”, jawab Pak Johan dengan hangat. Saya kemudian memperkenalkan diri dan memberitahu maksud kedatangan saya. Wawancara saya dengan Pak Johan berlangsung dengan lancar karena beliau mau menjawab setiap pertanyaan yang saya ajukan seputar pengalaman beliau dalam bertugas sebagai manajer di PT. SOCI Mas. Setelah kurang lebih satu jam saya bersama Pak Johan, akhirnya saya harus mengakhiri wawancara saya sebab Pak Johan memiliki tugas lain dan harus meninggalkan saya. Sebelum pergi saya mengucapkan terima kasih kepada beliau atas waktu yang sudah diberikan kepada saya. Wawancara saya dengan manajer produksi yakni Bapak George Biju P. mungkin menjadi yang paling menarik sebab beliau merupakan ekspatriat yang bekerja di PT. SOCI Mas dan selalu menggunakan bahasa inggris. Saat itu meski sedikit-sedikit saya bisa berbahasa inggris namun untungnya saya juga dibantu oleh om kumar dalam menerjemahkan setiap kalimat beliau. Begitu juga ketika pertanyaan yang saya ajukan terlalu sulit untuk dibuat ke dalam bahasa inggris maka om kumar akan membantu saya. Meski demikian, Pak George tetap terlihat senang menerima kedatangan saya dan mau memberikan keterangan-keterangan yang saya minta. Yang terakhir, saya melakukan wawancara kepada Bapak Ridwan Efendi yang bertugas sebagai manajer logistik. Pada saat pertama berjumpa dan mendapat penjelasan tentang keperluan saya, beliau terlihat sedikit ragu. Saya pun kemudian meyakinkan beliau bahwa saya hanya ingin tahu pengalaman seorang manajer dalam urusannya mengelola perusahaan. Maklum mungkin hal ini disebabkan karena beliau adalah keturunan tionghoa sehingga beliau menjaga jarak. Tapi itu hanya pendapat pribadi saya yang tidak mendapat pembuktian apapun. Pada dasarnya beliau adalah orang yang senang berbagi, sebab dengan pendekatan yang saya lakukan beliau akhirnya mau menceritakan pengalamannya sebagai manajer. Dalam melakukan pendekatan dengan Pak Efendi, saya juga terbantu dengan komunikasi yang dilakukan oleh Om Kumar dengan beliau. Hal ini dikarenakan memang keduanya merupakan staf senior di perusahaan yang telah bekerja sama Universitas Sumatera Utara dalam jangka waktu yang lama. Oleh karena itu, Pak Efendi pun akhirnya tidak menolak untuk membantu saya. Selama melakukan wawancara kepada setiap manajer memang saya tidak pernah bisa menghabiskan waktu lebih dari dua jam. Hal ini membuat saya harus jeli dan cerdas dalam mengarahkan wawancara. Saya juga tetap bersyukur karena masih diberikan kesempatan untuk mewawancarai manajer apalagi saya bukan seseorang yang penting dan bukan dari lembaga yang penting pula melainkan hanya seorang mahasiswa yang melakukan penelitian untuk menyusun skripsi. Dalam melakukan wawancara saya selalu menggunakan handphone sebagai media untuk merekam setiap pembicaraan dengan manajer. Namun untuk menggunakan itu saya juga terlebih dahulu meminta izin kepada manajer yang saya wawancarai. Penggunaan handphone sebagai alat perekam sangat membantu saya dalam mencatat setiap informasi yang didapat apalagi dengan waktu yang terbatas hal itu sangat membantu saya. Setelah melakukan penelitian di lapangan, sesampainya di rumah saya kemudian membuka kembali setiap catatan lapangan termasuk juga hasil rekaman pembicaraan saya. Setiap catatan lapangan dan rekaman pembicaraan saya tuang kembali dalam bentuk tulisan di dalam skripsi saya. Catatan yang telah berbentuk tulisan di dalam skripsi ini kemudian saya konsultasikan kepada pembimbing saya yaitu Pak Ermansyah untuk mengetahui kekurangan yang masih ada. Saya juga merasakan kejenuhan yang mungkin juga dirasakan setiap mahasiswa saat melakukan penelitian dan proses penulisan skripsi. Tuntutan yang datang dari orang tua untuk segera menyelesaikan kuliah saya juga terkadang membuat saya tertekan. Apalagi melihat teman-teman seangkatan saya yang sudah lebih dari separuh yang telah menjadi sarjana juga turut menjadi tekanan bagi saya. Namun dukungan yang juga diberikan orang tua dan orang-orang terdekat termasuk dosen pembimbing saya membuat saya tetap optimis untuk bisa menyelesaikan penulisan skripsi saya. Selain wawancara saya juga melakukan observasi terhadap aktifitas-aktifitas yang berlangsung di PT. SOCI Mas seperti melihat aktifitas karyawan di ruang kantor dan di pabrik. Saya juga melihat aktifitas bongkar muat dan proses keluar masuk barang. Dalam melakukan observasi, saya selalu ditemani oleh Om Kumar Universitas Sumatera Utara sebab beliau memang sangat mengetahui keadaan kantor dan pabrik PT. SOCI Mas. Namun. Saya tidak bisa sembarangan menggunakan kamera handphone untuk merekam gambar situasi di pabrik karena akan bertentangan dengan peraturan pabrik. Selain itu, ada beberapa aktifitas yang saya tidak diperbolehkan untuk ambil bagian seperti rapat manajemen maupun aktifitas-aktifitas manajer yang lain. Tapi dalam keterbatasan tersebut, saya tetap memanfaatkan setiap kesempatan dan informasi yang saya dapat di antara kesulitan-kesulitan yang saya temui di lapangan. Dalam penelitian ini, saya mendapati perbedaan yang khas antara melakukan penelitian di dalam masyarakat umum dengan masyarakat kecil kalau bisa disebut demikian seperti perusahaan. Di dalam masyarakat umum saya telah mengetahui adat dan sopan santun dalam berkomunikasi namun di dalam perusahaan saya menjumpai suatu masyarakat dengan sistem tertentu yang sudah solid yang memang berbeda dengan masyarakat umum. Kalau misalnya di dalam masyarakat umum kita masih bisa mengikuti ritual-ritual sakral seperti ritual kematian suku batak, namun di dalam perusahaan kita tidak bisa mengambil bagian dalam rapat internal perusahaan yang merupakan salah satu ritual penting di dalam perusahan. Hal ini yang kemudian menjadi kesulitan saya dalam mengikuti aktifitas yang dilakukan manajer di dalam perusahaan. Universitas Sumatera Utara BAB II GAMBARAN UMUM PT. SOCI MAS MEDAN 2.1. Sejarah Dan Perkembangan PT. SOCI Mas 2.1.1. Sejarah Perusahaan