Keadilan dan Kelayakan Dalam Pengupahan.

4.1.1. Keadilan dan Kelayakan Dalam Pengupahan.

Perusahaan dalam memberikan upah atau gaji perlu juga memperhatikan prinsip keadilan. Keadilan yang dimaksud tentu berkaitan dengan pengorbanan yang diberikan seseorang untuk mendapatkan penghasilan. Karyawan yang memberikan banyak pengorbanan tentu mengharapkan penghasilan yang setimpal dengan banyaknya pengorbanannya tersebut. Misalnya, untuk sebuah jabatan seseorang harus memenuhi persyaratan-persyaratan yang ditentukan seperti pendidikan akademis, waktu kerja, pelatihan-pelatihan, dan sebagainya. Tentu dengan pengorbanan tersebut ia mengharapkan penghasilan yang setimpal dari perusahaan. Penghasilan ini ditunjukan dari upah atau gaji yang diterima karyawan tersebut.. Kecemburuan para karyawan bisa terjadi jika mereka melihat kenyataan yang berbeda mengenai upah di lingkungan kerja mereka. Mereka akan membandingkan setiap pekerjaan yang mereka lakukan dengan karyawan lain dengan posisi yang sama yang diberikan upah lebih tinggi dari pada mereka. Kondisi ini bisa mempengaruhi komunikasi di antara para karyawan sehingga mereka tidak memiliki kekompakan dalam bekerja. Hal ini juga akan menjadi alasan bagi para karyawan untuk menuntut kepada perusahaan agar upah mereka tidak dibeda-bedakan dengan sesama karyawan dan sesuai dengan rasa keadilan. Menurut Moekijat 1981:130, ada beberapa faktor penting yang mempengaruhi tinggi rendahnya tingkat upah, antara lain : 1. Penawaran dan permintaan tenaga kerja. Meskipun hukum ekonomi tidak dapat diterapkan secara mutlak dalam masalah tenaga kerja, tetapi tidak bisa diingkari bahwa hukum penawaran dan permintaan tetap mempengaruhi, untuk pekerjaan yang membutuhkan skill tinggi dan jumlah tenaga kerjanya yang langka, maka upah cenderung tinggi, sedangkan untuk jabatan-jabatan yang penawarannya melimpah upah cenderung menurun. Universitas Sumatera Utara 2. Organisasi buruh Ada tidaknya atau kuat lemahnya organisasi buruh akan ikut mempengaruhi terbentuknya tingkat upah. Kemampuan perusahaan untuk membayar, keadaan perusahaan atau jumlah dana yang tersedia seringkali mempengaruhi tinggi rendahnya upah. 3. Biaya hidup Disuatu tempat dimana biaya hidup relatif tinggi, upah juga cenderung tinggi. 4. Pemerintah Pemerintah dengan peraturan-peraturannya juga mempengaruhi tinggi rendahnya upah. 5. Produktivitas Upah sebenarnya merupakan imbalan atas prestasinya, seharusnya semakin besar pula upah yang diterimanya, prestasi dalam hal ini dinyatakan dengan produktivitas, yang menjadi masalah adalah belum adanya kesepakatan dalam menghitung produktivitas sebagai dasar pemberian upah perangsang insentif Dari beberapa faktor di atas maka rasa keadilan akan sangat diperhatikan oleh para karyawan, mereka tidak hanya memperhatikan besarnya uang yang dibawa pulang, tetapi juga membandingkan dengan rekan yang lain. Para karyawan akan merasa kecewa bila mereka dibeda-bedakan sementara tugas dan tanggung jawab mereka di perusahaan sama. Disamping masalah keadilan, maka dalam pengupahan perlu diperhatikan unsur kelayakan. Kelayakan ini bisa dibandingkan dengan pengupahan pada perusahaan-perusahaan lain. Atau bisa juga dengan menggunakan peraturan pemerintah tentang upah minimum atau juga dengan menggunakan kebutuhan pokok minimum. Ketidakadilan dalam pemberian gaji juga pernah dirasakan oleh para karyawan PT. SOCI Mas termasuk juga manajer. Hal tersebut diungkapkan pada bab sebelumnya bahwa manajemen membeda-bedakan gaji yang diberikan kepada karyawan berdasarkan kelompok etnis. Lingkungan manajemen perusahaan yang diisi oleh orang-orang dari dua negara berbeda Universitas Sumatera Utara yakni Indonesia dan Jepang menjadi faktor penyebabnya. Hal itu didukung pula oleh kepemilikan saham orang Jepang yang lebih banyak dibanding saham orang Indonesia membuat orang Jepang memiliki lebih banyak suara. Karyawan yang berasal dari Jepang seakan diberikan keistimewaan dengan pemberian gaji yang besar, sementara karyawan Indonesia diberikan gaji yang standar. Keadaan ini membuat para karyawan Indonesia melakukan protes terhadap manajemen perusahaan. Namun staf manajemen yang mewakili Indonesia tidak dapat berbuat banyak karena kalah suara dibanding staf manajemen dari Jepang. Hal ini yang kemudian menjadi dasar bagi manajemen pusat Grup Sinar Mas untuk untuk mengambil alih perusahaan dengan membeli semua saham yang dimiliki oleh pihak Jepang. Salah satu tujuannya agar permasalahan ketidakadilan dalam pemberian gaji terhadap karyawan dapat diselesaikan.

4.1.2. Landasan Kebijaksanaan Pengupahan