Rapat Penetapan Target Kerja

Target kerja harus disusun berdasarkan kemampuan yang dimiliki oleh manajer maupun karyawan. Manajer harus bersikap realistis dalam menyusun target kerjanya. Realistis dapat berarti bahwa manajer dalam menyusun target kerja harus mempertimbangkan dengan jelas apa yang ingin dicapai perusahaan, keuntungan apa yang akan dicapai perusahaan bila target kerja tersebut tercapai, serta kebutuhan atau fasilitas apa yang dapat membantu dalam mencapai target kerja tersebut. Selain itu, manajer juga harus mempertimbangkan seberapa banyak waktu yang diperlukan untuk mencapai target kerja tersebut. Hal-hal seperti ini penting sebab jika target kerja yang disusun tidak jelas dan tidak realistis atau sesuai kemampuan akan menjadi tekanan bagi manajer maupun karyawan. Target yang terlalu tinggi dan tak terjangkau akan memberikan tekanan yang terlalu besar dan akhirnya membawa perasaan apatis atau rasa malas dan penundaan. Sedangkan target yang terlalu rendah hanya akan menciptakan kinerja yang tidak optimal karena rasa bosan dan ujung-ujungnya juga bisa menimbulkan rasa malas dan penundaan demotivasi.

4.2.1. Rapat Penetapan Target Kerja

Manajer yang bekerja pada PT. SOCI Mas selalu mengadakan rapat rutin bersama manajemen termasuk direktur untuk membahas semua aktifitas yang berlangsung dalam perusahaan. Rapat rutin ini diadakan setiap hari senin dalam satu minggu sekali. Jajaran manajemen termasuk direktur dan para manajer akan berkumpul guna mambahas perkembangan yang terjadi dalam perusahaan. Target kerja manajer juga disusun di dalam rapat tersebut karena target kerja harus didiskusikan dan diketahui direktur dan manajemen serta harus didokumentasikan untuk kemudian akan dievaluasi pada rapat rutin berikutnya. Ada perbedaan dalam menyusun target kerja bagi masing-masing manajer. Manajer Administrasi dan Manajer Logistik diberikan keleluasaan dalam menyusun target kerjanya sementara direktur dan manajemen hanya mengawasi manajer dalam menjalankan target kerjanya. Manajer produksi berbeda dengan manajer administrasi dan manajer logistik. Direktur berperan dalam menyusun target kerja bagi manajer produksi, sehingga antara direktur Universitas Sumatera Utara dan manajer produksi akan muncul suatu diskusi untuk menyusun target kerja. Target kerja ini juga bisa dikatakan sebagai tantangan terhadap manajer dalam keberlangsungan aktifitas perusahaan. Landasan yang digunakan untuk menyusun target kerja manajer produksi adalah pesanan yang diterima perusahaan dari konsumen. Seberapa besar dan banyak jumlah dari pesanan tersebut serta jumlah waktu yang diperlukan akan menjadi pertimbangan bagi direktur dan manajer produksi. Perbedaan tersebut juga menunjukkan bahwa manajer produksi lebih banyak berperan dalam menghasilkan keuntungan bagi perusahaan sebab bagian produksi tentu menghasilkan barang yang dijual kepada pelanggan. Semakin bagus kinerja dari manajer produksi dalam mencapai target kerja yang telah disusun maka akan semakin banyak pula penawaran yang datang dari pelanggan. Hal ini juga berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan terhadap barang yang mereka pesan. Apabila konsumen merasa puas terhadap produk yang dipesan, maka dapat dikatakan bahwa manajer berhasil dalam menyelesaikan tantangannya.

4.2.2. Briefing Pagi Sharing Target Kerja