manajer akan membuat karyawan menjadi lebih sadar dan bertanggung jawab untuk tidak mengulangi kesalahannya lagi.
4.5. Hubungan Antar Sesama Manajer
Sebagai perusahaan berskala internasional yang memiliki jaringan pemasaran di beberapa negara, PT. SOCI Mas tentu harus dijalankan oleh para manajer yang
solid. Masing-masing manajer bekerja pada posisinya masing-masing dengan penuh tanggung jawab dan dedikasi terhadap perusahaan. Tentu dengan
kewenangan yang diberikan, para manajer akan leluasa untuk mengarahkan dan mengordinir bawahannya demi mencapai target perusahaan.
Dalam struktur organisasi perusahaan para manajer akan bertanggung jawab kepada direktur. Setiap laporan hasil kerja akan diberikan dan dipertanggung-
jawabkan kepada direktur. Sementara itu diantara para manajer tercipta garis koordinasi yang merupakan landasan bagi para manajer untuk saling
berkomunikasi. Setiap pekerjaan yang dilakukan oleh masing-masing manajer dalam satu bisang akan berkaitan dengan bidang-bidang yang lain. Misalnya,
manajer produksi membutuhkan tambahan tenaga kerja untuk memenuhi target perusahaan, maka manajer produksi harus berkoordinasi dengan manajer
administrasi untuk memroses perekrutan dan penyeleksian tenaga kerja yang baru tersebut.
Koordinasi yang dilakukan oleh sesama manajer tentu berhubungan dengan komunikasi yang dibangun oleh masing-masing manajer satu sama lainnya.
Menurut Sule dan Saefullah 2005:296 komunikasi melibatkan orang-orang yang berinterkasi satu sama lain. Dalam komunikasi tersebut, ada penyebaran informasi
maupan pengertian meaning sharing sehingga orang-orang yang melakukan komunikasi juga harus memiliki pemahaman dan kesadaran yang sama akan
istilah-istilah yang sering dipergunakan. Adanya kesalahpahaman dalam istilah- istilah tersebut bisa menyebabkan timbulnya konflik di antara orang-orang
tersebut. Pengertian di atas dapat dipahami bahwa sesama manajer harus memiliki
pemahaman yang sama terhadap segala istilah maupun simbol yang digunakan dalam berkoordinasi satu sama lainnya. Komunikasi yang dilakukan oleh sesama
Universitas Sumatera Utara
manajer juga harus memiliki intensitas yang sering. Hal tersebut bertujuan agar sesama manajer bisa saling memahami istilah yang digunakan juga untuk
menciptakan koordinasi pekerjaan yang baik di antara satu sama lainnya.. Para manajer juga bisa memiliki konflik satu sama lain dalam ruang lingkup
kerja mereka. Dari penjelasan pada bab sebelumnya mengenai life history masing- masing manajer terungkap bahwa dalam menjalankan perusahaan dan dalam
berkomunikasi satu sama lain para manajer juga bisa terjebak dalam satu perselisihan mengenai tugas-tugas mereka. Karena memang tugas yang dijalankan
oleh seorang manajer bisa berkaitan dengan manajer yang lain. Pada bab sebelumnya, dikatakan bahwa manajer produksi pernah bersinggungan dengan
manajer administrasi mengenai situasi yang timbul di dalam pabrik. Manajer produksi menolak bertanggung jawab atas kerusakan jalan di dalam pabrik karena
menganggap bahwa hal tersebut menjadi urusan manajer administrasi. Sebaliknya, manajer administrasi juga menolak bertanggung jawab terhadap kerusakan
tersebut karena memang kerusakan tersebut disebabkan oleh bagian produksi. Ketika perselisihan timbul diantara manajer maka direktur akan menjadi mediator
untuk menengahi manajer yang berselisih tersebut dengan memberikan kebijaksanaan dan berpegang pada Standar Operasional Prosedur SOP
perusahaan. Kasus mengenai kesalahpahaman dalam berkomunikasi tidak hanya terjadi
pada sesama manajer tetapi juga bisa terjadi di antara manajer dan bawahannya. Pada bab sebselumnya juga diceritakan bahwa manajer logistik juga pernah
mengalami kesalahan komunikasi terhadap para bawahannya. Pada saat itu, bawahan dari manajer logistik melakukan pembelian barang hanya pada satu
rekanan perusahaan padahal perusahaan memiliki beberapa rekanan. Akibatnya ketika rekanan tersebut tidak bisa memenuhi permintaan barang, rekanan yang
lainnya tidak mau menjual kepada perusahaan. Hal ini tentu bisa disebabkan karena manajer kurang memperhatikan kinerja bawahanya atau pesan yang
disampaikan oleh manajer tidak sampai kepada bawahan. Bila dikaji lebih lanjut, manajemen PT. SOCI Mas menerapkan sistem yang
mendidik para manajer maupu staf manajemen yang lain untuk jujur dan terbuka dalam bekerja. Hal ini dapat dilihat pada setiap rapat manajemen perusahaan. Di
Universitas Sumatera Utara
dalam rapat tersebut, program masing-masing manajer serta target yang dibuat dibicarakan secara terbuka dan akan di dokumentasi menjadi sebuah laporan hasil
rapat yang disebut perusahaan sebagai circulation letter dokumentasi rapat. Circulation letter
tersebut akan dibuka kembali pada rapat rutin selanjutnya untuk melihat implementasi yang telah direncanakan oleh para manajer.
Dengan penerapan mekanisme rapat yang menggunakan circulation letter tersebut terlihat bahwa perusahaan secara tidak langsung dengan sistem
circulation letter yang diterapkan membuat masing-masing manajer memiliki rasa kecurigaan terhadap manajer yang lain dalam melaksanakan program untuk
perusahaan. Keuntungannya bagi perusahaan adalah perusahaan dapat meminimalkan tindak kecurangan korupsi yang dilakukan oleh para manajer.
Selain itu, para manajer akan menunjukkan prestasi yang bisa dibuatnya karena sesama manajer berada pada lingkungan kompetisi yang diciptakan perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan