Landasan Kebijaksanaan Pengupahan Permasalahan Upah Karyawan

yakni Indonesia dan Jepang menjadi faktor penyebabnya. Hal itu didukung pula oleh kepemilikan saham orang Jepang yang lebih banyak dibanding saham orang Indonesia membuat orang Jepang memiliki lebih banyak suara. Karyawan yang berasal dari Jepang seakan diberikan keistimewaan dengan pemberian gaji yang besar, sementara karyawan Indonesia diberikan gaji yang standar. Keadaan ini membuat para karyawan Indonesia melakukan protes terhadap manajemen perusahaan. Namun staf manajemen yang mewakili Indonesia tidak dapat berbuat banyak karena kalah suara dibanding staf manajemen dari Jepang. Hal ini yang kemudian menjadi dasar bagi manajemen pusat Grup Sinar Mas untuk untuk mengambil alih perusahaan dengan membeli semua saham yang dimiliki oleh pihak Jepang. Salah satu tujuannya agar permasalahan ketidakadilan dalam pemberian gaji terhadap karyawan dapat diselesaikan.

4.1.2. Landasan Kebijaksanaan Pengupahan

Perusahaan harus memiliki kebijaksanaan dalam menentukan upah yang akan diterima oleh para karyawan sebab para karyawan tentu menggantungkan hidup mereka pada upah yang mereka terima dari perusahaan. Manajemen perusahaan termasuk manajer harus peka melihat keadaan yang terjadi di luar lingkungan perusahaan yang berkaitan dengan kebutuhan hidup. Kebijaksanaan yang dibuat manajer dan manajemen akan menentukan tingkat kesejahteraan para karyawan. Selain itu, situasi dan kondisi perkembangan perusahaan juga dapat menjadi landasan kebijaksanaan bagi manajer dan manajemen dalam menentukan upah para karyawan. Perkembangan perusahaan yang pesat dan keuntungan yang diraih perusahaan harus dapat pula berpengaruh terhadap kenaikan upah para karyawan. Dengan kenaikan yang berpengaruh terhadap kesejahteraan tersebut para karyawan akan merasa aman bekerja di perusahaan. Tujuan utama kebijaksanaan dalam memberikan upah adalah tentu mendasarkan upah dari sumbangan tenaga dan pikiran karyawan. Perusahaan harus memberikan upah kepada para karyawan dengan melihat kinerja yang Universitas Sumatera Utara dihasilkan oleh mereka. Selain itu, perusahaan juga harus memperhatikan tugas-tugas dan pekerjaan yang diemban oleh para karyawan. Kemajuan yang dialami oleh perusahaan harus juga diimbangi dengan perbaikan kesejahteraan para karyawan sehingga para karyawan dapat terus melakukan pekerjaannya dengan baik. Menurut Moekijat 1981:136, Kebijaksanaan pengupahan umumnya dibuat untuk: 1. Adanya pembayaran upahgaji yang cukup untuk menjamin hidup berkeluarga dalam keadaan normal. 2. Mengadakan deferensiasi penghargaan pengupahanpenggajian dalam perbedaan skill, tanggung jawab, usaha dan kondisi kerja. 3. Mengadakan suatu pembinaan pengupahanpenggajian sesuai dengan peningkatan karya atau efisiensi kerja yang diberikan untuk mempertinggi daya hidup karyawan. 4. Mengadakan suatu pembinaan pengupahanpenggajian menurut stabilitas keuangan perusahaan. Seperti yang telah diungkapkan pada bab sebelumnya, bahwa manajemen PT. SOCI Mas melihat berbagai faktor dalam menentukan upah bagi para karyawan. Faktor-faktor tersebut dapat dilihat dari survey yang dilakukan oleh berbagai pihak mengenai indeks hidup buruh. Selain itu besaran upah juga dapat dipertimbangkan dengan keadaan ekonomi yang sedang berjalan apakah dalam situasi krisis atau dalam kondisi normal. Dengan demikian, perusahaan akan dapat memberikan nilai upah yang tepat kepada para karyawan. Terbukti dengan kebijaksanaan yang perusahaan terapkan dalam memberikan upah, para karyawan PT . SOCI Mas tidak pernah menuntut perusahaan karena permasalaan upah. Para karyawan juga diperhatikan dengan pemberian kompensasi lainnya seperti uang makan dan uang lembur. Dengan begitu, para karyawan merasa bahwa mereka diperhatikan kesejahterannya oleh perusahaan sehingga akan timbul rasa loyalitas dan peningkatan kinerja dari para karyawan. Universitas Sumatera Utara

4.1.3. Demonstrasi Buruh Menuntut Kenaikan Upah