f. Memberi pengertian tentang hubungan internasional bagi kepentingan
bangsa Indonesia dan perdamaian dunia. g.
Meningkatkan saling pengertian dan kerukunan antar golongan dan daerah dalam menciptakan kesatuan dan persatuan nasional.
h. Memelihara keagungan sifat-sifat kemanusian, kesejahteraan rohaniah dan
tata susila yang luhur.
27
Berdasarkan defenisi di atas dapat dipahami bahwa tujuan dari mata pelajaran IPS yaitu membekali peserta didik dengan pengetahuan sosial yang
berguna, keterampilan sosial dan intelektual dalam membina perhatian serta kepedulian sosial dan trampil mengatasi setiap masalah yang terjadi dalam
kehidupan sehari-hari, baik yang menimpa dirinya sendiri maupun orang lain atau masyarakat.
3. Ruang Lingkup Ilmu Pengetahuan Sosial
Ruang lingkup IPS adalah manusia sebagai anggota masyarakat atau manusia dalam konteks sisial. Oleh karenanya pembelajaran IPS tidak hanya
menekankan pada aspek pengetahuan saja, melainkan juga pembinaan peserta didik untuk mengembangkan dan menerapkan nilai-nilai pengetahuan tersebut di
tengah masyarakat. Nilai-nilai tersebut misalnya tentang rasa sosial terhadap lingkungan, kepedulian terhadap sesama, disiplin. Penerapan nilai-nilai
pengetahuan dimulai dari lingkup yang paling kecil, misalnya di dalam keluarga sampai pada lingkungan masyarakat. Setiap lingkungan akan mempengaruhi
terhadap pembentukan kepribadian peserta didik atau individu. Keanekaragaman
kelompok masyarakat dengan karakternya yang berbeda-beda.
27
Abdul Azis Wahab, Metode dan Model-model Mengajar Bandung : Alfabeta, 2012, h.34.
Adapun Ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek sebagai berikut:
1. Peta lingkungan setempat dengan dengan menggunakan skala sederhana,
2. Kenampakan alam dan keragaman, social budaya.
3. Interaksi manusia dengan lingkungan alam, social, budaya, dan ekonomi
dari waktu ke waktu. 4.
Suku bangsa di Indonesia, persatuan dalam keragaman budaya,prilaku menghargai keragaman yang ada di masyarakat.
5. Peninggalan sejarah di lingkungan setempat.
D. Pembelajaran IPS dengan Cooperative Learning Tipe Teams Games Tournament TGT
Pemilihan model pembelajaran yang tepat sangat membantu motivasi dan hasil belajar peserta didik. Guru mendapat kebebasan dalam memilih model pembelajaran
yang digunakan. Salama ini pembelajaran IPS masih menggunakan metode ceramah yang menuntut peserta didik bersikap pasif. Salah satu metode yang menekakan pada
keaktifan peserta didik adalah Model pembelajaran cooperative learning. Juliati mengemukakan pembelajaran kooperatif lebih tepat digunakan dalam pembelajaran
IPS.
28
28
Isjoni, Op. Cit. h.15
Salah satu bentuk Model pembelajaran cooperative learning yang sering digunakan adalah diskusi. Dimana dalam diskusi yang dilakukan peserta diskusi
diusahakan beragam. Beragam dalam artian bahwa dalam satu kelompok masing-
masing individu berbeda dalam hal kemampuan kognitif, jenis kelamin latar belakang
sosial maupun budaya. Hal tersebut dimaksudkan supaya mereka saling bertukar pengalaman dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini peneliti menggunakan model pembelajaran yang dapat mengaktifkan peserta didik dan memberi kesempatan
peserta didik untuk bekerja sama dengan peserta didik yang mempunyai kemampuan heterogen sekaligus menggembirakan peserta didik dengan permainan. Model
tersebut adalah model pembelajaran cooperative learning tipe teams games tournament TGT. TGT dapat digunakan dalam berbagai mata pelajaran yaitu :
Ilmu-ilmu Sosial dari jenjang pendidikan dasar.
29
Dalam model pembelajaran ini peserta didik tidak hanya mendengarkan guru yang sedang mengajar yang sering kali membuat peserta didik menjadi pasif. Tetapi
dalam model pembelajaran ini peserta didik diajarkan untuk berpendapat dalam belajar kelompok dan permaninan. Menurut Saco dalam Trianto dalam TGT siswa
memainkan permainan dengan anggota-anggota tim lain untuk memperoleh skor bagi tim mereka masing-masing.
30
Dalam pemebelajaran TGT ini peserta didik belajar
29
Trianto, Mendesain Model Pembealajaran Inovatif- Progresif Jakarta: Kencana, 2010, h. 83.
30
Rusman, Op. Cit. h 224.
dengan permainan game berbentuk pertanyaan-pertanyaan berkaitan dengan materi pelajaran.
Menurut Slavin TGT berhasil meningkatkan skill-skill dasar, pencapaian, interaksi positif antar siswa, harga diri, dan sikap penerimaan pada siswa-siswi lain
yang berbeda.
31
Dengan menggunakan model pembelajaran TGT dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar peserta didik dalam mata pealajaran IPS.
E. Hasil Penelitian Yang Relevan
Sebelum adanya penelitian ini, sudah ada beberapa penelitian atau tulisan yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti yang menggunakan atau menerapkan model
pembelajaran cooperative learning tipe TGT pada beberapa mata pelajaran yang berbeda-beda seperti yang dikemukakan oleh:
1. Yanti Sudarmi dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams
Games Tournament TGT Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan kelas IV Semester II Tahun Pelajaran 20132014 Di SD Seririt
Kabupaten Buleleng. Dari penelitian yang telah dilaksanakan, tujuan penelitian tersebut antara lain :
a Untuk mengetahui penerapan model pembelajaran cooperative learning tipe
TGT dalam meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
31
Miftahul Huda, Op. Cit. h.197.