Penerapan Model Pemebelajaran koopertif Tipe STAD dapat

commit to user 117 akan merasa bebas berekspresi tanpa ada tekanan, sehingga anak dapat beriteraksi dengan lingkungannya dengan nyaman. Berdasarkan hasil dan teori tentang partisipasi bahwa tahap –tahap pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat menciptakan kondisi anak untuk terlibat aktif atau berpartisipasi dalam Kegiatan KBM.

2. Penerapan Model Pemebelajaran koopertif Tipe STAD dapat

meningkatkan Prestasi Siswa Pencapaian prestasi rata-rata kelas Siswa terhadap mata pelajaran IPS sebelum Siklus atau Prasiklus adalah 6.6 enam Koma Enam. Dari 30 orang siswa yang ada Jumlah siswa yang melampaui KKM 7.0 tujuh koma nol ada 8 siswa atau 26.67 . sementara terdapat 22 siswa atau 73.33 siswa tidak melampaui Kriteria Ketuntasan Minimal yang sudah ditentukan sebelumnya. Setelah pelaksanaan siklus I didapat informasi bahwa pencapaian prestasi belajar siswa mengalami peningkatan yaitu dari 6.6 enam koma enam pada pra siklus menjadi 6.98 enam koma sembilan delapan maka mengalami peningkatan rata-rata 6.98-6.60 =0.38. Jumlah siswa yang melampaui Kriteria Ketuntasan Minimal adalah 15 atau 50 dari 30 siswa atau mengalami peningkatan 15-8 orang = 7 orang atau 50 -22.67 = 27.33 Pada pelaksanaan Siklus II setelah refleksi dari siklus I diperoleh dinformasi siswa secara kalsikal yang melampaui Kriteria Ketuntasan Minimal adalah 23 siswa atau 76.67 dari 30 siswa yang ada , pencapaian rata-rata kelas commit to user 118 adalah 7.98 tujuh koma sembilan delapan mengalami peningkatan sebesar 7.98 – 6.95=1.03 dibandingkan dari siklus I. Setelah merefleksi siklus II dan melakasankan tindakan di SiklusaIII dengan penyempurnaan siklus II diperoleh informasi bahwa terdapat 28 siswa dari 30 siswa yang ada atau 93.33 siswa yang melampui Kriteria Ketuntasan Minimal dengan rata-rata 8.30delapan koma tiga nol, Terjadi peningkatan dari jumlah siswa yang melampui Kriteria Ketuntasan Minimal dari siklus II sebesar 28-23= 5 siswa atau 93.33 - 76.67 = 16.66 adan mengalami peningkatan rata-rata sebesar 8.30-7.98= 0.32. Memperhatikan hasil tersebut dapat dikaitkan dengan teori bermakna yang di kemukakan oleh David Ausubel yang dikutip oleh T riyanto 2007 : 25 ” Inti dari belajar bermakna adalah konsep baru atau informasi baru harus dikaitkan dengan konsep-konsep yang sudah ada dalam struktur yang sudah dimiliki siswa”. Hal ini sesuai dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD bahwa cara penanaman pada siswa melibatkan sis wa sejauh mana mereka mempunyai ” bekal awal” yang berbeda beda untuk saling dikombinasikan menjadi satu keutuhan dalam pemahaman siswa. Dalam berdiskusi dengan teman sebaya siswa belajar menemukan sendiri secara aktif oleh diri mereka masing-masing, maka pengendapan pengetahuan siswa akan lebih baik berlangsung lebih lama. hal ini sesuai dengan teori Jerome Bruner yang dikutip oleh T riyanto 2007: 26 ” bahwa belajar penemuan sesuai dengan pencarian pengetahuan secara aktif oleh manusia, dan dengan sendirinya memberi hasil yang paling baik.” commit to user 119 Selanjutnya dalam Triyanto 2007: 26 Bruner menyarankan agar siswa – siswa hendaknya berpartisipasi secara aktif dengan konsep –konsep dan prinsip- prinsip, mereka dianjurkan untuk memperoleh pengalaman, melaksanakan eksperimen-eksperimen yang mengijinkan mereka untuk menemukan prinsip pri nsip itu sendiri.” Menurut Vygotsky dalam T riyanto 2007:26 ” siswa membentuk pengetahuan sebagai hasil dari pikiran dan kegiatan siswa sendiri melalu i bahasa”. Bahasa dimaksud disini adalah interaksi sosial antar siswa bahsa sebagai sarana interaksi sosial bukan hanya bahasa berupa tulisan ataupun langsung tetapi meliputi bahasa tubuh yang diperlihatkan oleh siswa termasuk ekpresi jiwa yang dicerminkan lewat sikapdan raut muka. Selanjutnya Vygotsky dalam Triyanto 2007:26 0 menegaskan bahwa ” perkembangan tergantung baik pada faktor biologis menentukan fungsi-fungsi elementer memori, atensi, persepsi, dan stimulus – respon, faktor sosial sangat penting artinya bagi perkembangan fungsi mental lebih tinggi untuk pengembanga n konsep, penalaran logis dan pengambilan keputusan.’ Gagne 1974 : 6 mengatakan ” The capacity for learning reaches such a high level in human being that certain types of interaction can be represented internally and there fore can take place entirely in the head” Pembelajaran akan mencapai pada level tertinggi manusia ditentukan oleh tipe dari interaksi yang dapat di presentasikan secara mendalam dan oleh sebab itu maka dapat menjadi pemahaman yang paling dalam dipikiran manusia. commit to user 120 Kesimpulan keberhasilan suatu pembelajaran bagi siswa tergantung dari beberapa faktor diantaranya 1 pemberian tugas yang masih dalam jangkaun siswa2 pemberian bimbingan atau bantuan guru sesuai dengan tingkatan perkembangan siswa 3 hubungan sosial yang terjadi di dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar maupun di dalam hubungan diluar KBM 4 terjadi partisipasi aktif siswa Semua Tahapan pembelajaran Kooperatif tipe STAD memuat keempat point kesimpulan tersebut sehingga penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan prestasi siswa.

3. Partisipasi dan Prestasi siswa dapat meningkat karena aplikasi

Dokumen yang terkait

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS KELAS IV SD Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Kelas IV SD Kanisius Nglinggi Kecamatan Klaten Selatan Kab

0 3 16

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS KELAS IV SD Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Kelas IV SD Kanisius Nglinggi Kecamatan Klaten Selatan Kab

0 2 17

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SD PADA PEMBELAJARAN IPS.

1 2 24

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN PROSES DAN HASIL BELAJAR IPS DI SD.

0 4 29

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS V Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Pada Siswa Kelas V Sd Negeri Dawungan 1 Kecamatan Masaran Kabupaten Srag

0 0 13

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS V Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Pada Siswa Kelas V Sd Negeri Dawungan 1 Kecamatan Masaran Kabupaten Sra

0 1 15

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD SISWA KELAS V SD PANGUDI LUHUR I YOGYAKARTA SEMESTER I TAHUN AJARAN 2010 2011 SKRIPSI

0 0 166

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DALAM SOAL CERITA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I SOMOKATON TAHUN AJARAN 2010 2011

0 2 135

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI 021 RUMBAI

0 0 13