Cara Mengatasi Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD Partisipasi Siswa Dalam Kegiatan Belajar Mengajar

commit to user 28 1 Sejumlah siswa mungkin bingung karena belum terbiasa dengan perlakuan seperti ini. 2 Guru pada permulaan akan membuat kesalahan-kesalahan dalam pengelolaan kelas. Akan tetapi usaha sungguh-sungguh yang terus menerus akan dapat terampil menerapkan model ini.

8. Cara Mengatasi Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD

Setelah diketahui kelebihan dan kelemahannya maka akan dapat dilakukan usaha – usaha untuk meminimalisasi kelemahan tersebut dan mengoptimalkan kelebihannya. Kelemahan pertama dapat diatasi dengan cara menjelaskan secara detail bagaimana pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe STAD jika dipandang perlu diadakan simulasi terlebih dahulu agar siswa benar-benar mengerti sehingga tidak mengalami kebingungan lagi. Kelemahan kedua dapat diatasi dengan cara guru mempelajari pengelolaan pembelajaran dengan Model Pemebelajran Kooperatif tipe STAD dengan hati- hati dan serius bila perlu guru meminta bantuan penjelasan ahli untuk dapat meningkatkan kemampuan penguasaan pengelolaan Pembelajaran dengan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD Kelebihan dapat ditingkatkan dengan merefleksi tiap siklus yang dilksanakan, siklus berikutnya adalah usaha menyempurnakan siklus sebelumnya dengan meminta pendapat dan saran kolaborator.

9. Partisipasi Siswa Dalam Kegiatan Belajar Mengajar

a. Partisipasi commit to user 29 Partisipasi adalah keikutsertaan, peran serta atau keterlibatan yang berkaitan dengan keadaan lahiriah dengan keadaan batiniahnya Sastropoetro 1995 : 5. Sedangkan menurut Mardikanto partisipasi merupakan suatu bentuk khusus dari interaksi dan komunikasi yang berkaitan dengan pembagian kewenangan, tanggung jawab dan manfaat. 2001: http: turindraatp.blogspot.com200906pengertian partisipasi.Html. diakses tanggal 10 April 2010 The meaning of participation according Cristavao 1990: 50 is:”Participatio became, than people’s involvement in decision making throughout a programe an acces and control over resources and institution”. Hoof Sleede 1971: 35 said that participation is “the takin part in one or more phases of the process ” while Keith Devis 1967: 1 said that participation “As mental and emotional involment of persons of in a group situation which encourages him to contribute to group goal and share responsibility in them”. Pengertian partisipasi menurut Cristovao 1990:50: partisispasi terjadi dari keterlibatan orang-orang dalam mengambil keputusan melalui sebuah program dan penyediaan serta control atas sumber dan intuisi. Hoof sleede 1971: 35 menyatakan bahwa partisipasi adalah ambil bagian dari satu atau lebih tahapan dalam proses tersebut, sedangkan Keith Devis 1967: 1 mengatakan partisipasi adalah “Sebagai keterlibatan dari mental dan emosioal manusia dalam sebuah situasi kelompok yang mendukungnya untuk berkontribusi dalam tujuan- tujuan kelompoknya dan berbagi tanggung jawab didalamnya. commit to user 30 Secara umum pengertian partisipasi merupakan keikutsertaan atau keterlibatan seseorang individu atau warga masyarakat dalam suatu kegiatan tertentu. Keikutsertaan atau keterlibatan bukanlah bersifat pasif tetapi secara aktif yang ditunjukan oleh yang bersangkutan. Partisipasi akan lebih tepat diartikan sebagai keikutsertaan seseorang dalam suatu kelompok social untuk mengambil bagian dalam kegiatan masyarakatnya diluar pekerjaan atau profesinya sendiri. http:furindraap.blogspot.com200906pengertian-partisipasi.html Faktor yang mempengaruhi terhadap tumbuh kembangnya partisipsi dapat lakukan dengan berbagai pendekatan keilmuan. Menurut konsep proses pendidikan, pertisipasi merupakan bentuk tanggapan atau respon atas rangsangan yang di berikan, dalam hal ini tangapan merupakan fungsi dari manfaat reward yang dapat diharapkan Berlu,1961 : 97. Sejalan dengan pendapat Madikanto.2001.http:turindraatp.blogspot.com200906pengertian- partipasi.html.diakses tanggal 10 April2010 syarat tumbuhnya partisipasi ada 3 unsur pokok yaitu 1 adanya kemauan yang diberikan untuk berpartisipasi 2 adanya kesempatan untuk berpartisipasi dan 3 adanya kemampuan untuk berpartisipasi. Jadi Seorang guru yang efektif dapat mengkondisikan iklim dalam kelas sehingga siswa merasa menjadi satu kesatuan dalam kelas pendapat ini dikemukakan oleh Gayle H. Gregory. 2007: 9 ” Effective teachers consciolously create a climate in which all students feell included.” Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa syarat tumbuh dan berkembangnya partisipasi belajar ditentukan 3 unsur pokok commit to user 31 yaitu : 1 adanya kemauan yang diberikan untuk berpartisisapi, 2 adanya kesempatan untuk berpartisipasi, dan 3 adanya kemampuan berpartisipasi. Partisipasi memiliki manfaat antara lain : 1 lebih memungkinkan diperolehnya keputusan yang benar, 2 dapat digunakan sebagai sarana berpikir kreatif, dan 3 dapat mengendalikan nilai, martabat manusia, 4 lebih mendorong orang untuk bertanggung jawab, 5 lebih memungkinkan untuk mengikuti perusahaan. Menurut Allyn dan Bacon 1991 : 16, ada berbagai macam cara untuk memperoleh partisipasi siswa selama pembelajaran agar terjadi pembelajaran yang aktif, yaitu : 1 Membuka diskusi Menanyakan sebuah pertanyaan dan membuka sesi diskusi yang mendorong para siswa untuk bertanya. 2 Kartu tanggapan Membagikan kartu pertanyaan dan para siswa memberi tanggapan yang kemudian membahas secara singkat. 3 Polling Digunakan untuk peninjauan secara langsung dengan menunjukkan tangan atau mengangkat kartu jawaban. 4 Kelompok bagian diskusi Membentuk suatu kelompok untuk mediskusikan suatu persoalan guna memperoleh partisipasi setiap orang 5 Permainan commit to user 32 Menggunakan latihan yang menyenangkan permainan untuk medatangkan ide siswa, pengetahuan atau ketrampilan. b. Siswa Siswa adalah sekelompok orang yang menerima pengaruh dari seseorang atau kelompok orang yang menjalani kegiatan pendidikan. Siswa merupakan pokok persoalan yang memiliki kedudukan dan menempati posisi yang menentukan dari sebuah interaksi. Dalam perspektif pedagogis, siswa adalah sejenis makhluk hidup yang menghajatkan pendidikan dimana siswa disebut sebagai homo education. Sebagai manusia, siswa memiliki karakteristik. Karakteristik siswa adalah keseluruhan kelakuan dan kemampuan yang ada pada siswa sebagai hasil dari pembawaan dan lingkungan sosialnya, sehingga menentukan pola aktivitas dalam meraih cita-citanya. Penentuan tujuan belajar harus dikaitkan atau disesuaikan dengan keadaan karakteritik siswa Sudirman, 1986: 120 Karakteristik siswa menurut Djamarah 1997 : 52 yaitu : 1 Belum memiliki pribadi dewasa susila sehingga masih menjadi tanggung jawab guru 2 Masih menyempurnakan aspek tertentu dan kedewasaannya sehingga masih menjadi tanggung jawab guru commit to user 33 3 Memiliki sifat-sifat dasar manusia yang sedang berkembang secara terpadu yaitu kebutuhan biologis, rohani, latar belakang sosial, latar belakang biologis serta perbedaan individual Karakteristik setiap individu akan berbeda dengan individu yang lain sehingga setiap individu sebagai kesatuan jasmani dan rohani mewujudkan dirinya secara utuh dalam keunikannya. Keunikan dan perbedaan individual dipengaruhi oleh perbedaan faktor pembawaan dan lingkungan yang dimilki oleh masing- masing individu. Perbedaan individual membawa implikasi imperatif terhadap setiap layanan pendidikan untuk memperhatikan karakteristik siswa yang unik dan bervareasi. c. Partisipasi Siswa dalam Pembelajaran Salah satu Tujuan pembelajaran adalah mendorong siswa peserta didik untuk terlibat aktif dalam proses belajar. Prinsip keaktifan siswa dalam belajar untuk mendapatkan hasil yang optimal dinyatakan oleh piaget 1973 : 268. ” The best that one can do is to make such knowledge, such familiarity, seem intersting and action and acc essible to the child ”. Satu yang terbaik yang dapat kita lakukan adalah membuat pengetahuan , membuat hubungan yang familiar dan tindakan yang dapat membantu anak. Siswa mendapat pengetahuan dan dianggabnya benar dan diterimanya dengan akrab hingga dalam proses pembelajaran selanjutnya bila siswa menemukan suatu kesalahan commit to user 34 akan dapat dan berani memperbaikinya. Jadi, pengertian pada dasarnya dibangun secara bertahap melalui partisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, tingkatan partisipasi dibedakan menjadi tiga macam yaitu 1 partisipasi dalam proses perencanaan dan kaitannya dengan program lain, 2 Partisipasi dalam proses pengambilan keputusan, dan partisipasi dalam pelaksanaan. Mardikanto, 2001 dalam http:turindraatp. Blogspot.com200906pengertian-partisipasi.html. diakses tanggal 10 april 2010 Dari teori – teori diatas dapat ditarik kesimpulan yaitu partisipasi siswa dalam pelajaran dapat terjadi jika 1 siswa diberi kesempatan Untuk berpartisipasi 2 ada iklim yang kondusif dimana semua siswa merasa sebagai satu kesatuan di dalam kelas 3 ada bimbingan dan motivasi guru Dalam penelitian ini yang hendak diukur adalah Partisipasi dan intstrumen alat ukurnya melalui Observasi.

10. Prestasi Belajar

Dokumen yang terkait

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS KELAS IV SD Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Kelas IV SD Kanisius Nglinggi Kecamatan Klaten Selatan Kab

0 3 16

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS KELAS IV SD Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Kelas IV SD Kanisius Nglinggi Kecamatan Klaten Selatan Kab

0 2 17

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SD PADA PEMBELAJARAN IPS.

1 2 24

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN PROSES DAN HASIL BELAJAR IPS DI SD.

0 4 29

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS V Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Pada Siswa Kelas V Sd Negeri Dawungan 1 Kecamatan Masaran Kabupaten Srag

0 0 13

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS V Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Pada Siswa Kelas V Sd Negeri Dawungan 1 Kecamatan Masaran Kabupaten Sra

0 1 15

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD SISWA KELAS V SD PANGUDI LUHUR I YOGYAKARTA SEMESTER I TAHUN AJARAN 2010 2011 SKRIPSI

0 0 166

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DALAM SOAL CERITA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I SOMOKATON TAHUN AJARAN 2010 2011

0 2 135

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI 021 RUMBAI

0 0 13