Model Pembelajaran Cooperative Learning

commit to user 18 pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran untuk dieterapkan dalam proses kegiatan belajar mengajar. Untuk lebih jelasnya, posisi hierarkis dari masing-masing istilah tersebut Pendekaatan,metode, dan tekhnik pembelajaran, kiranya dapat divisualisasikan sebagai berikut: Bagan 2. posisi hierarkis Model Pembelajaran, Pendekatan,metode dan tekhnik pembelajaran Sumber:www.psb-psma.org...pengertian-pendekatan-strategi-metode- teknik-taktik-dan-model-pembelajaran Dalam penelitian ini yang dikembangkan adalah model pembelajaran jadi unsure – unsurl ain dalan bagan tersebut di atas tidak akan banyak disinggung secara langsung.

3. Model Pembelajaran Cooperative Learning

commit to user 19 Menurut Triyanto 2007:41 pembelajaran kooperatif bernaung dalam teori kontstruktivis. Pembelajaran ini muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi dengan temannya. Secara rutin bekerja dalam kelompok untuk saling membantu memecahkanmasalah - masalah yang komplek.Jadi, hakikat Sosial Cooperative learning mencakup suatu kelompok sejawat menjadi aspek utama dalam pembelajaran kooperatif . Menurut Smaldino 2007:29 menyatakan ” Cooperatif learning is a grouping strategy in which student work together to benefit each other’s learning potential’. Pembelajaran kooperatif adalah sebuah strategi pengelompokan di mana siswa bekerjasama untuk memanfaatkan petensial belajar mereka masing – masing. Selanjutnya Johnson and Johnson dalam Smaldino 2007: 29 menganjurkan bahwa pembelajaran kooperatif akan sukses jika mengikuti tahap – tahap sebagai berikut : a Members who view their role as part of a whole team b Interactive enggagement among the members of the group c Both individual and group accountability d Members who have interpersonal and leadership skills e The ability to reflect on personal learning and group function, Menurutnya pembelajaran kooperatif akan sukses jika mengikuti tahapan : a Anggota mengetahui peran mereka sebagai bagian dari team commit to user 20 b Keterlibatan interaktif antar anggota kelompok c Bertanggung jawab secara individu dan kelopmok d Anggota memiliki kemampuan interpersonal dan kepemimpinan e Kemampuan merefleksikan pembelajaran secara pribadi dan fungsi kelompok Pelakasanakan pembelajaran sesuai saran Smaldino 2007:29 adalah” many educators have critizedthe competitive atmosphere that dominates many classrooms. They believe that cooperative learning situations mirror the societal requirements of cooperation in student’s future world of work. The are ways to asses student learning in cooperative groups. Competition in the classroom interferes with student learning from each other, whereas cooperative grouping allows students to gain knowledge from each other. Banyak Pendidik yang mengkritisi suasana persaingan, lebih mendominasi kelas. Mereka percaya bahwa situasi pembelajaran kooperatif mencerminkan persyaratan kerjasama masyarakat di dunia kerja masa depan siswa. Ini adalah cara untuk menilai belajar siswa dalam kelompok kooperatif. Persaingan dikelas mempengaruhi belajar antara siswa satu dengan yang lain, sedangkan kelompok kooperatif memungkinkan siswa untuk mendapatkan pengetahuan dari satu sama lain. Dalam kooperatif learning siswa belajar dalam kelompok- kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 siswa yang sederajad tetapi heterogen dalam hal kemampuan, jenis kelamin, sukuras, dan satu sama lain saling membantu bekerja sama sebagai commit to user 21 sebuah tim untuk menyelesaikan sebuah masalah, menyelesaikan suatu tugas, atau untuk mengerjakan sesuatu untuk mencapai tujuan bersama lainnya. Selama belajar secara kooperatif siswa tetap tinggal dalam kelompoknya sampai beberapa kali pertemuan. Diajarkan kepada mereka beberapa ketrampilan khusus agar dapat bekerja sama dengan baik di dalam kelompoknya, berdiskusi dan sebagainya. Guru dalam proses pembelajaran yang menggunakan Pembelajaran Kooperatif learning mempunyai peran sebagai fasilitator agar pembelajaran benar – benar bersifat ”Student Centered” sesuai dengan pandangan pendidikan yang bersifat kontstruktivis belajar bukan apa isi pembelajarannya yang penting, melainkan bagaimana mnggunakan peralatan, mental kita untuk menguasai hal- hal yang kita pelajari, pengetahuan diciptakan kembali dan dibangun dari dalam diri seseorang melalui pengalaman, pengamtan, pencernaan digest dan pemahaman. Maka siswa dipandang mempunyai persiapan awal yang berbeda sehingga perlu seseorang dewasa guru yang mampu memfasilitasi keberagaman mereka dalam sebuah interaksi pembelajaran yang sudah dirancang sebelumnya oleh seoorang guru. Guru bukan lagi menjadi sumber pembelajaran tetapi lebih bersifat sebagai fasilitator untuk menggerakan proses pembelajaran, dengan cara menyajikan informasi, memotivasi dan membantu siswa memperoleh pengalaman berinteraksi sosial dengan teman yang memiliki latar belakang yang berbeda. Sesuai dengan defenisi pembelajaran sebelumnya bahwa dalam proses pembelajaran pandangan guru terhadap siswa merupakan salah satu aspek yang commit to user 22 diperhatikan maka dalam proses pembelajaran kooperatif memandang bahwa setiap siswa mempunyai bekal pengalaman belajar yang berbeda termasuk di dalamnya yang berbeda latar belakang, suku, agama, jenis kelamin. Tabel 2 Langkah-langkah pembelajaran kooperatif Fase Tingkah laku guru Fase 1 Menyampaikan tujuandan memotivasi siswa Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar Fase 2 Menyajikan informasi Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan. Fase 3 Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu kelompok agar melakukan transisi secara efisien. Fase 4 Membimbing kelompok bekerja dan belajar Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka Fase 5 Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil belajarnya. Fase 6 Memberikan penghargaan Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu maupun kelompok Sumber : Ibrahim dkk. 2000:10 4. Tujuan Pembelajaran Kooperatif Menurut Eggen and Kauchak 1996: 279 dalam Triyanto 2007: 42 Pembelajaran Kooperatif merupakan sebuah kelompok strategi pengajaran yang melibatkan siswa bekerja secara berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama. Pembelajaran Kooperatif disusun dalam sebuah usaha untuk meningkatkan partisipasi siswa, Memfasilitasi siswa dengan pengalaman sikap kepemimpinan dan membuat keputusan dalam kelompok, serta memberikan kesempatan kepada commit to user 23 siswa untuk berinteraksi dan belajar bersama-sama yang berbeda latar belakangnya. Triyanto 2007:42. Dari uraian diatas dapat kita simpulkan bahwa Tujuan dari Pembelajaran Kooperatif adalah sebagai berikut: a Meningkatkan Partisipasi siswa, b Memfasilitasi siswa dengan pengalaman sikap kepemimipinan, c Memberikan kesempatan kepada siswa berinteraksi dan belajar bersama dengan siswa yang berbeda latarbelakangnya Secara singkat tujuan pembelajaran kooperatif adalah untuk memberikan pengalaman kepada siswa berinteraksi sosial dengan siswa lain yang berlatar belakang berbeda dengan menumbuhkan sikap saling menghargai, sikap kepemimpinan, dan kebersamaan dalam mencapai tujuan bersama.

5. Kelebihan dan kekurangan Pembelajaran kooperatif

Dokumen yang terkait

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS KELAS IV SD Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Kelas IV SD Kanisius Nglinggi Kecamatan Klaten Selatan Kab

0 3 16

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS KELAS IV SD Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Kelas IV SD Kanisius Nglinggi Kecamatan Klaten Selatan Kab

0 2 17

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SD PADA PEMBELAJARAN IPS.

1 2 24

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN PROSES DAN HASIL BELAJAR IPS DI SD.

0 4 29

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS V Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Pada Siswa Kelas V Sd Negeri Dawungan 1 Kecamatan Masaran Kabupaten Srag

0 0 13

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS V Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ips Pada Siswa Kelas V Sd Negeri Dawungan 1 Kecamatan Masaran Kabupaten Sra

0 1 15

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD SISWA KELAS V SD PANGUDI LUHUR I YOGYAKARTA SEMESTER I TAHUN AJARAN 2010 2011 SKRIPSI

0 0 166

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DALAM SOAL CERITA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I SOMOKATON TAHUN AJARAN 2010 2011

0 2 135

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI 021 RUMBAI

0 0 13